Dandelion Zcoin Segera Masuk Main Net Sepenuhnya

Dandelion, yang diumumkan pengadaannya pada Juli 2018 lalu, sedang memasuki tahap akhir sebelum sepenuhnya masuk ke main net Zcoin. Saat ini, Dandelion yang merupakan hasil penelitian Giulia Fanti dan kawan-kawan, masih dalam beberapa tahap ujicoba di dalam main net. Demikian disampaikan Reuben Yap, Chief Operations Officer (COO) Zcoin melalui Telegram, pagi tadi.

“Dandelion, adalah sebuah protokol tambahan TOR. TOR mampu menyamarkan alamat IP (Internet Protocol) asli pengguna menjadi IP dari negara atau lokasi lain. Dengan penggunaan Dandelion, tingkat keamanan dan privasi transaksi Zcoin akan lebih tinggi. Kami akan mengumumkan secara resmi jikalau Dandelion sudah masuk main net sepenuhnya,” ujar pria lulusan Universitas Nottingham itu.

Yap menambahkan, kombinasi Blockchain ZCoin dan Dandelion memenuhi dua faktor penting dalam kripto, khususnya dalam konteks kerahasiaan dan keamanan. Pertama, Blockchain harus memiliki privasi. Kedua, jaringan juga harus bersifat pribadi. Privasi Blockchain disediakan oleh ZCoin melalui protokol Zerocoin-nya yang membuat transaksi tidak dapat dilacak, sedangkan integrasi Tor (Dandelion) menjamin privasi di jaringan Internet ketika Zcoin digunakan.

Dandelion bekerja dengan memodifikasi cara simpul-simpul (nodes) yang ada di dalam jaringan saling berkomunikasi. Agar berhasil, harus diterapkan dua fase penting, yakni stem phase dan fluff phase.

“Pada stem phase, ketimbang mendistribusikan transaksi kepada simpul-simpul yang memungkinkan, Dandelion pertama-tama meneruskan (relay) transaksi hanya pada satu simpul. Kemudian, transaksi baru dikirimkan dari simpul tersebut ke simpul yang lainnya. Melalui proses acak, simpul tersebut kemudian menjalankan fluff phase. Dengan beberapa model pengiriman yang diterapkan di dalamnya, fluff phase “memberitahu” semua simpul yang terkoneksi mengenai transaksi tersebut. Ini berarti, kendati simpul yang menerima informasi tersebut dijadikan acuan pertama transaksi jaringan, simpul tersebut tidaklah serta merta dianggap sebagai entitas yang asli, tetapi telah melalui beberapa simpul yang lain pada stem phase,” ujar Yap yang akan berbicara di ajang BlockBali, 17 November 2018 mendatang.

Zcoin yang menerapkan protokol Zerocoin memang memiliki pangsa pengguna sendiri. Tim di Zcoin fokus pada teknologi transaksi yang menawarkan privasi dan anonimitas, sesuatu yang tidak dimiliki Bitcoin. Dengan Dandelion, Yap yakin akan menambah tingkat user experience bagi para pengguna Zcoin, karena tingkat privasi dan anonimitas naik secara signifikan.

Pada akhir Agustus 2018, Satis Group memperkirakan, di masa depan, kripto yang memiliki nilai tinggi di masa depan adalah kripto yang mengedepankan privasi dan anonimitas, bukan teknologi blockchain yang menghasilkan kripto dan DApp yang sebanyak-banyaknya. Dalam laporan itu harga XMR diperkirakan naik hingga 18 ribu persen pada 5 tahun mendatang.

Walaupun sepakat dengan laporan itu, Yap enggan menanggapinya lebih jauh khususnya tentang prediksi harga Zcoin (XZC), walaupun XZC telah “melantai” di Huobi sejak 17 Agustus 2018 lalu. Akan tetapi, ia mengakui jumlah DApp di Zcoin masihlah sedikit.

“Kami tidak ingin memacu kompetisi dengan Ethereum dan beberapa penyedia teknologi blockchain lainnya yang fokus pada penambahan sebanyak-banyaknya jumlah DApp. Untuk saat ini kami terus-menerus fokus pada peningkatan privasi dan anonimitas transaksi, sesuatu yang kami anggap lebih bernilai. [vins]

Terkini

Warta Korporat

Terkait