Danny Baskara Pendiri Vexanium: Blockchain Tumpuan Masa Depan Teknologi Keuangan

Danny Baskara Pendiri Vexanium mengatakan bahwa teknologi blockchain akan tetap jadi tumpuan masa depan teknologi keuangan. Penerapannya di Indonesia masih terbuka lebar, karena menjanjikan efisiensi dari segi biaya dan waktu.

“Dalam laporan terbaru World Economic Forum (WEF), organisasi itu menyebutkan bahwa teknologi blockchain menjanjikan sistem keuangan publik yang inklusif, khususnya bagi masyarakat yang tidak tersentuh layanan perbankan. Laporan itu sebenarnya menegaskan pernyataan WEF beberapa tahun lalu soal keunggulan blockchain. Artinya blockchain adalah masa depan khususnya di sektor teknologi keuangan baru alias fintech,” kata Danny dalam wawancara khusus beberapa waktu lalu.

Vexanium-Universitas Raharja Jalin Kerjasama untuk Pendidikan Blockchain

Di blockchain Vexanium sendiri, kata Danny, programer dan developer manapun bisa membuat aplikasi keuangan dan jenis aplikasi desentralistik (dApp) lainnya, mulai dari personal finance, digital wallet, urun dana, hingga layanan keuangan peer-to-peer.

Ini Alasan Developer Membuat dApps di Blockchain Vexanium

“Untuk merangsang programer dan developer, Vexanium merancang dApps Incentive Program. Imbalannya setara Rp50 juta dalam bentuk aset kripto VEX. Petunjuk teknis dan tutorial tersedia lengkap. Program itu sendiri sudah berjalan kurang lebih satu tahun terakhir,” kata Danny.

Salah satu dApp yang berjalan di blockchain Vexanium adalah Trusti. Dibuat oleh Damos Hanggara, programmer asal Yogyakarta.

Trusti mulai memperoleh apresiasi cukup baik oleh masyarakat Indonesia, karena diterapkan di banyak bidang.

Blockchainmedia.id sebelumnya sering menggunakan Trusti untuk menerbitkan sertifikat digital untuk webinar. File PDF sertifikat disimpan di IPFS yang juga bersifat peer-to-peer, lalu “sidik jari data itu” direkam di blockchain Vexanium, sehingga lebih mudah diverifikasi.

Saat dihubungi hari ini, Damos mengatakan tengah mengembangkan produk baru di Trusti, yakni sistem verifikasi artikel untuk website.

“Produk baru ini kelak membantu pengelola situs berita memberikan nilai tambah kepada pembacanya, yakni memastikan pembaca situs bisa memeriksa secara mandiri setiap perubahan naskah di artikel yang telah terbit,” kata Damos.

Sebelumnya ada situs Yakinsehat.id asal Medan, termasuk Blockchainmedia.id sendiri yang sudah menerapkan konsep itu, menggunakan produk lain asal Belanda.

“Misalnya, ketika kali pertama artikel diterbitkan, ‘time stamping‘ pertama diterapkan dan direkam di blockchain EOS berupa transaksi. Sifat rekaman itu bersifat kekal dan tidak bisa diubah. Nah, ketika misalnya artikel itu direvisi oleh penulis, maka ‘time stamping‘ baru pun dibuat lagi dan direkam ke blockchain lagi. Setiap perubahan secara otomatis akan ditandai di situs Yakinsehat.id dan bisa dilihat secara kronologis di blockchain,” kata Jimi Wihono, pendiri dan pengelola Yakinsehat.id. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait