Ditjen Bea dan Cukai Pakai Blockchain IBM

Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Indonesia memakai teknologi blockchain buatan IBM (International Business Machine).

Penggunaan itu terwujud melalui kerjasama antara lembaga di bawah Kementerian Keuangan itu dengan IBM Indonesia. Kelak ditjen akan menggunakan platform TradeLens, sebuah platform digital berbasis teknologi blockchain.

Presiden Direktur IBM Indonesia Tan Wijaya menuturkan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Indonesia merupakan lembaga pemerintah ketiga di Asia Tenggara yang menggunakan teknologi tersebut.

“Kami bangga dapat bekerjsama untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing di sektor logistik, baik di tingkat domestik maupun internasional,” ujar Tan di Hotel Raffles, Jakarta, Selasa (18/2), dilansir dari CNN Indonesia.

Tan menjelaskan TradeLens merupakan platform digital perdagangan global yang bisa melacak dan membagikan informasi posisi kontainer secara lebih efisien dan akurat.

TradeLens yang dikembangkan oleh A.P. Moller-Maersk dan IBM diklaim memungkinkan transformasi digital dari proses pengiriman yang berbasis kertas untuk menghasilkan data end-to-end secara instan, serta bersifat permanen dan tidak dapat diubah.

Lebih lanjut, Tan menyampaikan TradeLens memiliki alat pelacak otomatis dan permanen, sehingga membuat alur kerja lebih terjaga keamanannya, transparan, efisien, dan sederhana.

Selain itu, TradeLens diklaim memungkinkan pembagian informasi mendekati real time dari berbagai jaringan milik anggota ekosistemnya.

“Kami percaya bahwa TradeLens dan penerapan teknologi blockchain dalam berbagai bentuk akan menguntungkan semua pemangku kepentingan di seluruh ekosistem logistik dan mendorong modernisasi perdagangan secara menyeluruh di berbagai tingkatan,” ujarnya. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait