Dogecoin (DOGE) ngamuk lagi hari ini, naik lebih dari 28,33 persen, di kisaran Rp5.200 dalam 24 jam terakhir di peringkat ke-6 berdasarkan kapitalisasi pasar. Apakah DOGE masih sekadar aset candaan dan mampu menuju Rp8 ribu?
DOGE yang diluncurkan sebagai candaan pada tahun 2013 itu menuai banyak penggemar sekaligus pembenci.
Sebagian pihak melihatnya sebagai perwujudan semua hal yang mengkhawatirkan soal pasar aset kripto yang sarat spekulasi dan goreng-gorengan tokoh publik.
Sedangkan yang lain melihatnya sebagai cara menjadi kaya raya dalam waktu sekejap, tanpa khawatir pasar dihentikan sementara.
Bermaskot anjing Shiba Inu dari Jepang, DOGE pada awal ia diterbitkan, bertujuan “menyindir” orang-orang yang membeli aset kripto yang biasanya tak paham dasarnya apa.
Tetapi kini, kedua pendiri DOGE (Billy Markus and Jackson Palmer) mungkin tidak tertawa lagi untuk karena bercanda, sebab DOGE semakin menarik perhatian dan kian menguat sebagai aset sungguhan.
Ya, setidaknya mendapatkan “dukungan sosial” dari Mark Cuba Bos Besar Dallas Maverick dan Bos Tesla Elon Musk.
Selama sepekan terakhir, DOGE meroket lebih dari 400 persen didukung cuitan dari CEO Elon yang berulang kali “menyatakan menyukai” Dogecoin lewat meme “anjing menyalak di bulan” pada 15 April lalu.
Kendati demikian, banyak pihak yang ragu soal nilai Dogecoin. Berbeda dengan aset kripto lain, DOGE tidak memiliki tujuan penciptaan yang jelas. Karena ya itu tadi, memang dibuat untuk sekadar bercanda dan menyindir.
Tidak seperti penerbitan blockchain Ethereum yang beraset Ether (ETH), memang dirancang memiliki fitur smart contract. Fitur itu sangat bermanfaat untuk membuat aplikasi desentralistik, sehingga ETH bisa diapresiasi secara berkelanjutan.
Sedangkan, Bitcoin, kendati tidak memiliki fitur sekaya Ethereum, pasokan unit BTC-nya yang jauh lebih langka dan didukung lebih luas, memampukan BTC digandeng oleh Tesla, MicroStrategy, Square, Mass Mutual sebagai bagian dari neraca keuangan mereka.
Selain itu, sepertiga pasokan DOGE dipegang oleh satu investor anonim dan tidak jelas apa yang akan terjadi jika investor itu menjual suplainya.
Kedua perancang Dogecoin menjauh dari proyek itu sejak 2015. Sejak saat itu, tidak ada banyak perkembangan teknis aset kripto tersebut. Dogecoin kini dikelola oleh sukarelawan oleh sejumlah lead developer. Baru Maret 2021 lalu, versi terbaru Dogecoin Core sudah muncul, kali pertama sejak tahun 2019.
Terlepas dari itu, pasar yang gemar berspekulasi, Dogecoin dinilai berpotensi melambung terus. Setidaknya berdasarkan analisis teknikal dari BolotTrader. Mereka meramalkan harga DOGE bisa naik hingga US$0,6 (Rp8.700).
Nama Menentukan Harga!
Rumusan paling wahid di pasar aset kripto adalah berdasarkan permintaan dan penawaran. Jikalau permintaan terhadap DOGE tinggi, maka nilai pasar dan harganya juga melambung dan sebaliknya.
Faktanya adalah DOGE memiliki komunitas tersedniri seperti di Reddit (1,3 juta anggota). Dogecoin juga mendapat dukungan dari sejumlah nama besar, seperti Elon Musk dan musisi rap Snoop Dogg. Setiap kali seorang selebriti mencuit soal Dogecoin, harganya melonjak.
Aset Kripto Rakyat
Aset kripto dapat mengintimidasi pelaku pasar. Berbeda dengan istilah-istilah teknis seperti blockchain dan desentralisasi, Doge lebih seru dan mudah dipahami. Sederhana dan tidak ruwet. Sebab itu, Elon Musk menyebut DOGE sebagai “aset kripto rakyat”.
Melebihi Tiket Lotere
Dogecoin juga berlaku selayaknya tiket lotere. Milyarder Mark Cuban pernah mengatakan ia membeli DOGE untuk anaknya, sebab itu lebih bagus daripada tiket lotere.
“Jika saya harus memilih membeli tiket lotere atau Dogecoin, saya akan memilih Dogecoin. Tapi jangan minta saya memilih Dogecoin dengan lainnya,” sebut Cuban. [fool.com/ed]