Dompet BTC Setara Rp54,9 Milyar Tiba-tiba “Terbangun” Setelah 12 Tahun

Dompet Bitcoin (BTC) yang telah lama tertidur berisi koin senilai Rp54,9 milyar tiba-tiba terbangun, memindahkan 139,7 koin BTC.

Dompet BTC Gemuk Tiba-tiba Terbangun

Bitcoin News melaporkan, dompet BTC yang gemuk dan tua, dibuat pada 19 Juni 2011, secara tiba-tiba terbangun dari tidur panjangnya untuk memindahkan ratusan koin BTC senilai US$3,7 juta pada hari Kamis kemarin (11/5/2023).

dompet btc

Pada saat penulisan, dompet BTC yang menerima kiriman 139,7 koin tersebut masih menyimpan asetnya.

Di sepanjang tahun 2023, beberapa dompet tidur dari tahun 2010 dan 2011 telah mulai bangun dan bergerak, mentransmisikan sekitar 1.125,37 BTC senilai sekitar US$30 juta.

Diketahui, alamat dompet BTC yang mengirimkan 139,7 koin tersebut awalnya telah menerima koin yang lebih sedikit, sekitar 134,66 koin pada 19 Juni 2011.

Hampir sebulan setelah itu, dompet tersebut kembali mengakumulasi Bitcoin, tetapi dalam jumlah yang sedikit, bahkan kurang dari 0,001 BTC.

Berdasarkan hasil alat pengukur privasi Blockchair, pemindahan 139,7 BTC tersebut menerima skor privasi moderat 45 dari 100.

Masih belum jelas akan diapakan BTC sebanyak itu, tetapi selama itu belum masuk ke dompet bursa, maka peluangnya untuk dijual masihlah sedikit.

Sebelumnya, beberapa dompet kripto yang telah lama tertidur juga mulai bangun, yang kemungkinan dipicu oleh kembali pulihnya pasar kripto dari crypto winter yang melanda di sepanjang tahun 2022.

Biaya On-chain Turun 90 Persen

Di sisi lain, biaya on-chain di jaringan Bitcoin telah turun 90 persen, setelah sebelumnya menghadapi kemacetan yang luar biasa.

Bitcoin News melaporkan, jaringan Bitcoin sebelumnya telah terganggu dengan 500.000 transaksi yang belum dikonfirmasi, menyebabkan kemacetan besar dalam sistem.

Adanya lonjakan permintaan pada Ordinal inscription dan munculnya token BRC-20 telah menjadi penyebab di balik kemacetan tersebut.

Kini, kemacetan jaringan telah cukup diatasi, membawa biaya on-chain kembali turun dari US$31, menjadi US$3 saja, atau telah turun lebih dari 90 persen.

Selain itu, biaya transaksi dengan prioritas rendah diketahui telah turun menjadi hanya US$2,23 saja, dan untuk transaksi prioritas menengah hanya di US$2,65.

Setelah kemacetan teratasi, waktu blok rata-rata telah di bawah sepuluh menit, dengan rata-rata delapan menit 28 detik dan sembilan menit dan 57 detik. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait