Futures Trading Bitcoin Cs di Bityard, Tak Sekadar Analisis Teknikal

Futures contract trading alias jual-beli kontrak berjangka Bitcoin Cs (aset kripto) di Bityard, tak hanya soal analisis teknikal. Money management adalah hal yang sangat penting diperhatikan.

Hal itu diungkapkan oleh Rifki, trader profesional asal Indonesia, pengelola komunitas Young Rich Crypto di webinar Selasa lalu.

Menurut Rifki, kemampuan analisis teknikal yang mumpuni memang sangat penting. Tetapi, money management harus diperhatikan.

“Adalah keliru menyebut analisis teknikal adalah modal utama untuk trading di kontrak berjangka aset kripto manapun, termasuk di Bityard. Hal yang tak kalah penting adalah kemampuan mengelola dana trading. Misalnya saldo di akun Anda adalah US$300, maka saya menyarankan setidaknya 5-10 persen dari dana itu yang di-trading-kan sebagai modal alias margin,” kata Rifki di webinar mengenal pasar berjangka, kerjasama antara Blockchainmedia.id, Bityard dan Chainsightnews, Selasa (20 April 2021).

Kata Rifki lagi, dengan pengelolaan uang yang tepat, maka risiko bisa lebih kecil, jikalau pasar berbalik arah.

Pasar kontrak berjangka berbeda dengan spot market. Di bursa seperti itu, bukan aset aslinya yang diperdagangkan, melainkan kontrak yang ditentukan oleh platform.

Trader melakukan analisis apakah harga dalam tren naik atau turun. Jika sudah yakin, maka trader melakukan posisi misalnya LONG atau SHORT.

LONG berarti harga kemungkinan besar naik dan SHORT kemungkinan besar harga turun.

Jikalau sesuai dengan analisis, maka trader bisa membukukan keuntungan ratusan persen, walaupun harga asli aset itu hanya bergerak tipis.

Hanya saja, jika harga berbalik arah, tidak sesuai dengan analisis kita, maka siap-siap saja merugi hingga 90 persen dari margin.

Tapi, ini bisa ditanggulangi dengan terlebih dahulu mengatur stop-loss trading. Ini adalah batasan di titik mana kita apabila mengalami kerugian.

Artinya, trader bisa memasang posisi di dua arah sekaligus. Ini tidak dimiliki oleh spot market.

Hal ini dimungkinkan, karena di bursa berjangka berlaku fitur leverage hingga puluhan kali terhadap margin yang ditentukan oleh trader.

Peluang Besar

Rifki pun tak menampik, perdagangan di bursa berjangka banyak menarik minat anak muda Indonesia.

Pasalnya, melakukan analisis teknikal saat ini tidak terlalu sulit seperti di masa lampau. Dan lagi modal yang diperlukan tidak terlalu besar, jikalau dibandingkan membeli aset di spot market.

“Saya melihat masa depan yang jelas di aset kripto. Peluangnya sangat besar untuk memperoleh pendapatan alternatif. Kendati berisiko tinggi, semua strategi bisa menanggulangi itu,” kata Rifki yang mengaku sudah mencetak untung ribuan dolar selama di trading di Bityard.

Bityard sendiri memang memiliki layanan spot market. Hanya saja permintaan pasar terhadap bursa berjangka dengan sistem yang sederhana amatlah besar, khususnya dari Indonesia.

Bityard juga memiliki fitur copy trade, yang memungkinkan orang sibuk bisa mencetak untung. Fitur itu ibarat trading manager pribadi. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait