Harga BTC Kembali di Atas US$45.000 di Awal Tahun 2024, Pertanda Apa?

Pasar kripto memulai tahun 2024 dengan awal yang luar biasa saat kripto utama Bitcoin (BTC), melonjak di atas US$45.000 pada Senin malam (1/1/2024), menandakan pemulihan yang signifikan dari posisi sebelumnya.

Lonjakan ini, seperti yang terlihat dalam data TradingView, menunjukkan harga BTC melampaui ambang US$45.000 tak lama setelah pukul 7 malam ET, gerakan yang disertai dengan peningkatan tajam dalam volume perdagangan. Harga mencapai puncaknya sebesar US$45.376 di bursa kripto Coinbase.

Harga BTC Kembali di Atas US$45.000 

Blockworks melaporkan, lonjakan terbaru dalam harga BTC ini penting, karena terakhir kali diperdagangkan di atas tanda US$45.000 pada April 2022, menunjukkan pemulihan yang kuat dalam sentimen pasar.

Sampai pembaruan terbaru, Bitcoin terus berfluktuasi di sekitar level US$45.000 di Coinbase, meskipun mengalami sedikit penurunan ke titik terendah lokal sekitar US$44.700.

Pemicu gerakan mendadak ke atas dalam harga Bitcoin masih menjadi topik spekulasi. Namun, minggu-minggu terakhir telah melihat spekulasi meningkat tentang persetujuan potensial spot Bitcoin ETF di AS.

Persetujuan semacam itu dapat menandakan perubahan signifikan dalam lanskap regulasi dan berpotensi memasuki era baru investasi institusi dalam kripto.

Perlombaan untuk meluncurkan spot Bitcoin ETF pertama di AS telah melibatkan beberapa pemain besar di sektor manajemen aset dan kripto. Raksasa industri seperti BlackRock dan Fidelity, bersama dengan berbagai perusahaan yang berfokus pada kripto, sedang aktif mengejar penawaran.

Dalam antisipasi persetujuan potensial, perusahaan-perusahaan ini telah meningkatkan upaya pemasaran, menandakan kesiapan mereka untuk memanfaatkan kendaraan investasi baru ini.

Dalam pengembangan terbaru, para penerbit yang bercita-cita mengungkapkan nama-nama peserta yang berwenang, alias authorized participants (APs) mereka, entitas yang dapat membuat atau menebus saham dalam ETF.

Daftar ini termasuk perusahaan keuangan terkemuka seperti Jane Street, JPMorgan, Virtu Securities, dan Cantor Fitzgerald. Penting untuk dicatat, baik Fidelity maupun BlackRock telah menamai Jane Street dan JPMorgan Securities sebagai APs mereka masing-masing, sebagai indikasi komitmen serius mereka untuk memasuki ruang ETF.

Implikasi dari peluncuran ETF Bitcoin di AS sangat signifikan. Pengembangan ini akan menyediakan jalur yang lebih teratur dan mudah diakses bagi investor ritel dan institusi untuk mendapatkan eksposur terhadap Bitcoin.

Selain itu, peluncuran ETF tersebut juga berpotensi membuka jalan bagi penerimaan dan integrasi yang lebih luas dari kripto dalam sistem keuangan tradisional. Ini bisa menjadi titik balik penting dalam cara dunia memandang dan berinteraksi dengan mata uang digital.

Dan pada gilirannya, ini dapat menyebabkan peningkatan likuiditas dan stabilitas di pasar kripto.

Prospek persetujuan ETF juga telah memicu diskusi tentang dampak yang lebih luas pada ekosistem kripto. Para ahli menyarankan bahwa ETF dapat menyebabkan adopsi Bitcoin yang lebih luas sebagai kelas aset yang sah.

Ini dapat meningkatkan kredibilitasnya dan berpotensi menarik investor yang lebih konservatif yang telah ragu-ragu untuk terlibat langsung dengan kripto.

Namun, jalan menuju spot Bitcoin ETF di AS penuh dengan tantangan regulasi. Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) secara historis berhati-hati dalam menyetujui produk investasi yang terkait dengan kripto, mengutip kekhawatiran tentang manipulasi pasar, volatilitas dan perlindungan investor. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait