Sejak Juni 2019, harga Bitcoin memang menurun drastis, tetapi hashrate Bitcoin malah meningkat. Mengapa?
Hashrate adalah tolak ukur kekuatan dan keamanan sistem blockchain Bitcoin. Itu juga sekaligus mencerminkan tingkat kepercayaan diri para penambang Bitcoin untuk mendapatkan Bitcoin sebanyak-banyaknya.
Di sisi lainnya, para penambang barangkali percaya harga Bitcoin akan naik di masa mendatang. Jadi, mereka punya alasan yang besar untuk terus beroperasi dengan biaya listrik yang relatif murah di Tiongkok.
Pada 2 Januari 2020 hashrate Bitcoin melenggang di 114,501 Exahash per detik, itu adalah titik tertinggi sepanjang masa. Itu jauh melampaui hashrate pada 11 Oktober 2019 di 110,1332 Exahash per detik.

Peningkatan hashrate itu tampaknya terkait dengan hasil perundingan antara pemerintah Provinsi Sichuan, Tiongkok dengan para operator pertambangan Bitcoin pada 29 Desember 2019 lalu. Beberapa hari sebelumnya (24 Desember 2019), hashrate melemah di 81,729 per detik, turun dari 111,848 Exahash per detik (22 Desember 2019).
Pemerintah Sichuan menghimbau para penambang untuk merelokasi sebagian operasionalnya ke provinsi lain yang tak mengandalkan sumber listrik bertenaga air. Maklumlah, Sichuan memang ternama sebagai provinsi penyedia tenaga listrik bertenaga air terbesar di Tiongkok, bahkan di dunia.
Pemerintah beralasan, pada Oktober 2019-April 2020 adalah masa “musim kering”, di mana terjadi penyusutan pasokan air sungai dan berdampak pada berkurangnya pasokan energi listrik.

Pada masa-masa pasang naik air sungai, biaya listrik bisa mencapai 0,08 yuan (Rp158) per kilowat jam. Sedangkan energi listrik bertenaga panas bumi hanya 0,28 yuan (Rp555) per kilowat jam.
Tiongkok memang masih menguasi pertambangan Bitcoin secara global, yakni dua per tiga (66,6 persen). Dan lebih dari separuhnya, berasal dari Sichuan. [vins]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.