Heboh Ganti Rugi BTC Korban Kasus MtGox Setelah 10 Maret 2023

Para korban kasus MtGox yang merugi sebesar hampir 142 ribu BTC akan menerima ganti rugi yang akan dimulai 10 Maret 2023. Kabar teranyar ini menghebohkan jagat kripto global, karena berpotensi terus menekan harga Bitcoin setelah sepanjang tahun ini sempat naik lebih dari 40 persen. Bagaimana duduk perkaranya?

Kasus MtGox di Jepang ini adalah kasus terbesar dalam sejarah perdagangan mata uang kripto secara global. Dari 850 ribu BTC yang raib pada tahun 2014, hanya sekitar 200 ribu BTC yang berhasil diselamatkan dan hanya sekitar 142 ribu BTC (70 persen) yang sekarang dalam proses dikembalikan penuh kepada para korban.

Pada 6 Januari 2023, pihak perantara kasus ini (disebut wali), yakni Nobuaki Kobayashi, seorang pengacara di Jepang menyebutkan bahwa proses transfer dana ganti rugi akan dilakukan setelah tanggal 10 Maret 2023.

“Kami akan mulai memeriksa data pendaftaran para kreditor MtGox. Setelah itu kami akan melakukan pembayaran selekasnya setelah 10 Maret 2023 (waktu Jepang),” tulis Nobuaki Kobayashi di surat itu.

Kasus MtGox
Nobuaki Kobayashi (paling kanan) bersama CEO Kraken dalam kasus MtGox.

Tentu saja proses ini bertahap dan para korban diberikan pilihan, apakah menerima dana itu dalam bentuk uang biasa atau dalam bentuk Bitcoin (BTC).

Jumlah 200 ribu BTC sebesar itu jelas tak main-main. Pada tahun 2014, ketika peretasan terjadi, nilainya sekitar US$450 juta. Dengan harga BTC/USD saat ini, US$22.480 nilainya setara dengan Rp69.092.573.240.000.

Investor BTC Patut Khawatir?

Sebelumnya, ahli strategi pasar UBS mengatakan bahwa kekhawatiran harga BTC semakin ambrol gegara ganti rugi 142.000 bitcoin (BTC) sedikit berlebihan.

Sebelumnya, Bitcoin News menyebutkan ganti rugi pembayaran penuh direncanakan terjadi sekitar September 2023. 

“Yang paling penting adalah, pertama, apakah akan mengambil pembayaran sekaligus atau menunggu proses lebih lanjut dan pemulihan aset tambahan, dan kedua, menerima dana dalam fiat atau crypto,” jelas ahli strategi UBS James Malcom dan Ivan Kachkovski.

Kasus MtGox Heboh Hingga Kini, 650 Ribu BTC Masih Misteri

MtGox awalnya adalah crypto exchange yang didirikan di Jepang pada tahun 2010. Saat itu, MtGox adalah crypto exchange terbesar di dunia dengan 70 persen perdagangan Bitcoin ada di platform itu.

Pada tahun 2014, MtGox ini diretas dan kehilangan sekitar 850.000 Bitcoin senilai lebih dari US$450 juta pada saat itu.

Kejadian ini membuat MtGox pimpinan Mark Karpeles menyatakan kebangkrutan dan memulai proses rehabilitasi di tahun yang sama.

Mark Karpeles, Sosok di Balik Jatuhnya MtGox

Dalam kasus peretasan MtGox, terdapat sekitar 850.000 BTC yang hilang atau dicuri dari platform tersebut. Namun, melalui proses ganti rugi yang dilakukan oleh wali, sekitar 200.000 BTC berhasil ditemukan dan diselamatkan, yang kemudian digunakan untuk membayar kembali para kreditur (korban) yang terkena dampak dari kejadian tersebut. Sehingga, sekitar 650.000 BTC masih belum ditemukan dan masih menjadi misteri hingga saat ini.

Kasus MtGox telah menjadi sorotan dunia karena melibatkan jumlah aset digital yang besar dan dampaknya terhadap pasar Bitcoin dan kripto lainnya. Kasus ini juga menimbulkan banyak pertanyaan mengenai regulasi dan keamanan dalam perdagangan mata uang kripto.

Selain itu, para investor dan klien MtGox juga menghadapi banyak kesulitan selama proses rehabilitasi. Pada awalnya, mereka diharapkan untuk menerima kembali sebagian dari aset mereka dalam bentuk Bitcoin. Namun, proses ini berjalan lambat dan sering kali tidak transparan, sehingga memunculkan banyak kritik dan tuntutan hukum.

Pada akhirnya, setelah berbagai upaya dan perundingan, keputusan akhir diambil untuk membayar pada korban MtGox secara bertahap.

Kasus MtGox Jadi Pelajaran Berharga

Kasus MtGox telah memberikan banyak pelajaran bagi industri mata uang kripto dan menunjukkan pentingnya regulasi yang kuat dan keamanan yang ketat dalam perdagangan aset kripto. Meskipun demikian, kasus ini tetap menjadi contoh nyata dari risiko dan tantangan yang dihadapi dalam investasi di dunia kripto.

Kasus MtGox juga menimbulkan dampak terhadap persepsi masyarakat terhadap mata uang kripto. Meskipun masih ada kekhawatiran dan ketidakpastian terkait perdagangan kripto, industri ini terus berkembang dan menarik minat investor dari berbagai kalangan.

Namun, kasus MtGox juga menunjukkan pentingnya pengelolaan risiko dan pemahaman yang matang terhadap aspek teknis dan keamanan dalam investasi kripto.

Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan teknologi blockchain, diharapkan bahwa regulasi dan infrastruktur yang lebih baik akan terus dikembangkan untuk meminimalkan risiko dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perdagangan mata uang kripto. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait