Robert Kiyosaki Ramalkan Dolar AS Melemah dan BTC Mengkilap

Penulis buku keuangan terlaris Rich Dad Poor Dad Robert Kiyosaki kembali menegaskan keyakinannya bahwa dolar ASberada di ambang kehilangan statusnya sebagai mata uang cadangan global.

Sahabat Donald Trump tersebut mendesak para pengikutnya untuk mempertimbangkan aset alternatif seperti Bitcoin di tengah kekhawatiran yang semakin meningkat tentang masa depan mata uang fiat tradisional.

Pandangan Seorang Robert Kiyosaki  

Berdasarkan laporan Finbold, Kiyosaki ramalkan kepala negara dari anggota aliansi BRICS  akan mengumumkan pengenalan kripto berbasis emas selama pertemuan mereka di Johannesburg, Afrika Selatan, yang dijadwalkan dimulai pada 22 Agustus 2023.

Pernyataan tersebut sejalan dengan laporan sebelumnya oleh saluran berita Rusia berbahasa Inggris, RT, yang menunjukkan bahwa koalisi BRICS sedang mempertimbangkan peluncuran mata uang perdagangan baru yang didukung oleh emas.

Seiring dengan semakin banyaknya negara yang tertarik untuk bergabung dengan aliansi ini, dampak potensial terhadap dolar AS akan besar.

Robert Kiyosaki percaya bahwa pengenalan kripto berbasis emas oleh aliansi BRICS akan memicu penurunan nilai dolar AS, yang berakibat pada inflasi melonjak ke level yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Ia memperingatkan bahwa triliunan dolar AS akan kembali ke AS, yang akan semakin memperburuk tekanan inflasi.

Untuk melindungi diri dari kemungkinan dampak buruk ini, Robert Kiyosaki menyarankan para investor untuk mengalokasikan sumber daya mereka ke dalam aset seperti emas, perak dan Bitcoin.

Ia pun memprediksi harga Bitcoin bisa mencapai US$120.000 tahun depan, sejalan dengan proyeksinya sebelumnya.

Pada bulan April, Kiyosaki telah mengungkapkan kekhawatiran tentang konsekuensi inflasi tinggi, dengan memprediksi hilangnya kelas menengah di AS. Ia menyalahkan sebagian kebijakan energi hijau Presiden Joe Biden sebagai faktor penyebab risiko inflasi.

Selain itu, Kiyosaki mengekspresikan ketidakpercayaannya terhadap pemerintah dan mengkritik The Fed karena kebijakan pencetakan uang yang terus-menerus, menyebutnya sebagai faktor yang menyebabkan kehancuran ekonomi AS yang tidak lama lagi akan terjadi.

Sementara harga Bitcoin saat ini berada pada US$30.489, mengalami peningkatan sedikit sebesar 1,37 persen dalam 24 jam terakhir, penurunan sebesar 1,52 persen dalam tujuh hari sebelumnya.

Tetapi, itu telah bergerak naik 18,45 persen dalam sebulan terakhir, proyeksi Kiyosaki sejalan dengan penelitian terbaru oleh Standard Chartered.

Raksasa bank asal Inggris tersebut telah meningkatkan target harga Bitcoin dari US$100.000 menjadi US$120.000 pada akhir tahun 2024 dan memperkirakan bahwa kripto utamaini dapat mencapai US$50.000 pada akhir tahun 2023.

U Today melaporkan bahwa, saat negara-negara BRICS berpotensi membuka jalan bagi cryptocurrency berbasis emas, lanskap keuangan global dapat menyaksikan pergeseran signifikan dalam beberapa bulan mendatang. Para investor disarankan untuk memantau perkembangan tersebut dengan cermat dan mengevaluasi dampak potensialnya terhadap mata uang fiat tradisional, termasuk dolar AS. Menghadapi ketidakpastian ini, Kiyosaki menyarankan untuk mempertimbangkan investasi alternatif seperti Bitcoin, emas, dan perak sebagai sarana melindungi kekayaan dan memanfaatkan peluang potensial dalam lanskap keuangan yang terus berkembang. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait