IMF: Korelasi Positif Pasar Modal Asia dan Pasar Aset Kripto Semakin Besar

Pasca pandemi, organisasi moneter global IMF melihat adanya korelasi yang kian besar antara pasar modal Asia dan pasar aset kripto.

Sebelum virus Covid-19 melanda setiap pelosok bumi, korelasi dua pasar tersebut tidaklah begitu baik, karena memang didukung oleh faktor fundamental yang berbeda.

Pasar modal lebih berpegang pada sentimen ekonomi lokal dan laporan keuangan dari perusahaan big cap yang menggerakkan indeks saham.

Sementara, pasar kripto lebih digerakkan oleh peningkatan kapitalisasi pasar aset kripto yang melesat karena sebuah hype atau tren yang ada di sosial media, atau prospek dari proyek di belakang aset. Tidak ada laporan keuangan di aset kripto karena ini bukan merepresentasikan valuasi dari satu atau lebih perusahaan.

Korelasi Pasar Modal Asia dan Pasar Aset Kripto 

Berdasarkan laporan Cointelegraph, sekelompok ekonom IMF telah berbagi keprihatinan atas apa yang terjadi di pasar modal Asia.

Menurut mereka, integrasi kripto ke dalam sistem keuangan yang lebih besar telah tumbuh dengan cepat. Ini menjadi ancaman bagi stabilitas keuangan, yang tercermin dari korelasi kuat antara pasar aset kripto dan pasar modal Asia.

“Sementara sektor keuangan tampaknya telah terisolasi dari pergerakan tajam ini, itu mungkin tidak dalam siklus boom-bust di masa depan. Penularan dapat menyebar melalui investor individu atau institusi yang mungkin memiliki aset atau kewajiban kripto dan keuangan tradisional,” ujar para ekonom IMF.

Selain itu, mereka menarik India sebagai contoh, dengan korelasi yang tumbuh hingga 10 kali lipat antara pengembalian Bitcoin dan pasar modal India selama pandemi.

Mereka menilai, alasan di balik peningkatan korelasi tersebut adalah meningkatnya penerimaan platform terkait kripto dan saham, serta peningkatan adopsi kripto di kalangan investor institusi dan ritel di Asia.

Diketahui, para ekonom tersebut juga menemukan adanya peningkatan tajam dalam volatilitas ekuitas kripto di India, Vietnam dan Thailand.

Para ekonom IMF juga menyimpulkan bahwa, regulator Asia perlu direkomendasikan untuk menetapkan pedoman yang jelas tentang lembaga keuangan yang teregulasi. Itu termasuk dalam menginformasikan dan melindungi investor ritel dari risiko yang ada pada aset kripto. [st]

 

 

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait