IMF Tegaskan, Aturan Larangan Crypto Tak Efektif dalam Jangka Panjang

Badan Moneter Internasional atau IMF, baru-baru ini, mengubah pendiriannya perihal larangan crypto yang dinilai tidak akan efektif dalam jangka panjang.

Melansir dari Yahoo news, para ekonom IMF merilis laporan yang mengkaji penggunaan mata uang crypto di Amerika Latin dan Karibia.

Setelah menyarankan negara lain untuk mempertimbangkan melarang kripto, IMF menyimpulkan, bahwa anjuran itu adalah langkah yang salah.

“Dalam laporan mereka, para ekonom cenderung mengadopsi posisi yang lebih dekat dengan mata uang crypto , namun dalam kerangka yang regulasi dengan baik,” Yahoo news mengutip dari laporan tersebut.

Penerimaan terhadap kripto bervariasi di wilayah tersebut, dengan beberapa negara, seperti El Salvador, lebih terbuka terhadap adopsi daripada negara lain yang lebih waspada terhadap risiko yang dirasakan.

“Sementara beberapa negara telah melarang sepenuhnya aset kripto karena risikonya, pendekatan ini mungkin tidak efektif dalam jangka panjang,” kata para ekonom dalam kesimpulan laporan tersebut.

Ini merupakan perubahan cepat dari IMF, yang beberapa bulan sebelumnya dalam laporan lainnya mengatakan bahwa negara-negara harus mempertimbangkan larangan mata uang crypto .

Pandangan tersebut dipegang oleh sejumlah direktur di dewan IMF, tetapi konsensus bahkan saat itu lebih condong pada regulasi yang lebih baik daripada pelarangan.

Dalam laporan kemarin, para ekonom IMF mengatakan bahwa mata uang crypto menawarkan sejumlah manfaat bagi para penggunanya.

Mereka juga menulis, bahwa crypto menawarkan perlindungan terhadap ketidakpastian makroekonomi, mempromosikan inklusi keuangan, dan pembayaran yang lebih cepat di antara manfaat lainnya.

Mereka juga menawarkan analisis tentang upaya terbaru di Amerika Latin untuk mengembangkan mata uang digital bank sentral (CBDC).

Dalam survei yang dibagikan kepada pejabat di seluruh wilayah tersebut, IMF menemukan bahwa separuh dari responden mengatakan mereka sedang mempertimbangkan opsi CBDC baik untuk ritel maupun institusi.

Sebagian besar negara Amerika Latin masih dalam tahap penelitian untuk CBDC, tulis IMF, tetapi negara lain telah maju ke tahap eksperimental.

Negara terbesar adalah Brasil, kekuatan ekonomi di wilayah tersebut. Brasil telah mengkaji CBDC sejak 2020 dan berencana meluncurkan CBDC pada tahun 2024.

IMF juga menunjukkan kesulitan dalam mengintegrasikan mata uang crypto ke dalam ekonomi mereka.

Di Argentina, bank sentral mengambil tindakan keras terhadap kripto pada bulan Mei dengan melarang platform pembayaran menawarkannya kepada pelanggan di negara tersebut.

Bahkan di El Salvador, yang memberikan status mata uang yang sah kepada Bitcoin sebagai cara untuk menyelesaikan transaksi, IMF menemukan bahwa Bitcoin masih mengalami kesulitan untuk digunakan secara luas. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait