Ini Alasan Google Pakai Blockchain Hedera Hashgraph yang Terafiliasi dengan Deutsche Telekom

Aset kripto HBAR, yang diterbitkan Hedera Hashgraph, mendadak melejit pada 11 Februari 2020 lalu. Ternyata penyebabnya adalah kabar Google Cloud yang memakai blockchain buatan perusahaan asal Jerman itu. Apa sebenarnya alasan Google?

Selayaknya aksi korporasi oleh emiten di bursa saham, aset kripto bisa melejit tinggi akibat kabar kerjasama dengan perusahaan-perusahaan ternama. Itu yang terjadi dengan HBAR. Aset kripto itu naik dari kisaran Rp281 menjadi Rp1.091 per HBAR dalam tempo 5 jam saja.

Aset kripto HBAR melejit setelah bekerjasama dengan Google. Sumber: Coinmarketcap.

Padahal sepanjang akhir September 2019 hingga 10 Februari 2020, harganya hanya di kisaran Rp500-200. Dalam grafis, praktis HBAR terlihat relatif horisontal.

HBAR sepanjang akhir September 2019 hingga 10 Februari 2020. Sumber: Coinmarketcap.

Bagi Google, melalui Allen Day Pengembang di Google Cloud, teknologi blockchain yang dikembangkan oleh Hedera menawarkan keunggulan aksesibilitas jaringan publik yang terbuka.

“Kemampuan teknisnya sangat aman dalam mengirimkan volume besar transaksi yang lebih cepat dan lebih murah ke perusahaan di seluruh dunia,” kata Allen.

Allen juga menyoroti kemampuan Hedera yang sangat fokus pada perluasan komunitas pengembangnya, sehingga banyak aplikasi desentralistik-nya (dApp) berkemampuan baik.

Kerjasama antara Google dan Hedera pada prinsipnya adalah penggunaan layanan Google Cloud secara khusus untuk memperkuat jaringan Hedera. Pun, sebelum kerjasama itu, Hedera sudah menggunakan sejumlah layanan yang disiapkan Google Cloud.

“Kami awalnya beralih ke Google Cloud demi kemudahan penggunaan, keunggulan jaringan dan kinerja platform secara keseluruhan. Secara khusus Google Cloud membantu kami memperluas jangkauan blockchain ke perusahaan,” kata Atul Mahamuni, Wakil Presiden Hedera.

Melalui kerjasama itu pula Google berperan sebagai “Hedera Governing Council” di blockchain Hedera Hashgraph. Salah satu peran Google di situ adalah membuat perencanaan strategis untuk Hedera dan memastikan stabilitas dan keandalan jaringan.

Kunci Sukses
Fundstrat menyebutkan
, dengan bergabungnya Google sebagai governing council adalah indikator kunci untuk kesuksesan di masa depan.

Ada Deutsche Telekom
Usut punya usut, di balik Hedera ada Deutsche Telekom, perusahaan telekomunikasi terbesar di Jerman. Deutsche Telekom didirikan pada tahun 1995 dan bermarkas di Kota Bonn. [GoogleCloud/red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait