Ini Alasan Negara Berkembang Legalkan Bitcoin Jadi Alat Pembayaran

Banyak orang tak menyangka El Salvador bisa sukses melegalkan Bitcoin (BTC) sebagai alat pembayaran yang sah (legal tender). Bos Indodax Oscar Darmawan punya sejumlah alasan mengapa negara-negara berkembang, khususnya di Kawasan Amerika Latin punya rencana serupa.

Langkah El Salvador pada 8 Juni 2021 lalu sudah tercatat dalam sejarah sebagai pertama di dunia yang mengakui Bitcoin sebagai uang dan sah sebagai alat pembayaran selain dolar AS di negaranya.

Pasalnya, pengakuan itu dalam bentuk undang-undang, bukan peraturan biasa. Artinya Bitcoin sebagai uang elektronik setara dengan dolar AS yang juga sebagai legal tender sejak tahun 2001.

Walaupun IMF dan Bank Dunia menolak keputusan itu, dan Nayib Bukele menilai itu ada unsur politik, Bank Pembangunan Amerika Tengah malah membantu El Salvador untuk urusan teknisnya.

Di dalam negeri, karena rincian teknis penggunaan belum kunjung terbit, kontroversi kian menggunung.

Seorang pengacara di El Salvador misalnya mewanti-wanti jika belum ada peraturan tambahan, negara itu bisa terkena sanksi FATF terkait potensi pencucian uang.

Hal itu sangat beralasan, karena tidak semua negara memiliki kemampuan seperti AS untuk melacak transaksi Bitcoin yang pseudononim.

Sebagian Pengusaha dan Konsumen El Salvador Enggan Pakai Bitcoin

Presiden Jadi “Guru Bitcoin”

Hingga ketika Jumat (25/6/2021) Sang Presiden langsung turun tangan bersiaran langsung di Youtube.

Selayaknya seorang guru, dilengkapi dengan gambar, ia menjelaskan cara menggunakan dompet Bitcoin khusus untuk bertransaksi.

“Warga bisa memilih, apakah menerima pembayaran langsung menggunakan Bitcoin ataupun Bitcoin dikonversi secara instan menjadi dolar AS,” kata Bukele.

Pernyataan itu seolah-olah menjawab kegundahan warga soal kewajiban menggunakan Bitcoin untuk segala urusan pembayaran, termasuk gaji dan remitansi dari luar negeri, seperti yang ditafsirkan dalam undang-undang itu.

Langkah bersejarah El Salvador tentu saja ibarat obor olimpiade buat menerangi masing-masing negara.

Dan, tak perlu lama bagi negara tetangganya, yakni Paraguay dan Panama juga sedang mempertimbangkan untuk mengesahkan Bitcoin sebagai mata uang resminya.

Oscar Darmawan: Bitcoin untuk Menahan Laju Inflasi

CEO Indodax Oscar Darmawan menyambut baik rencana Paraguay dan Panama itu, karena Bitcoin sejatinya bisa digunakan untuk melawan inflasi.

“Sangat wajar jika negara berkembang mengizinkan Bitcoin sebagai alat pembayaran, karena mereka sadar kripto itu bisa untuk menahan laju inflasi, akibat tertekannya nilai mata uang mereka. Ini juga bermakna untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS,” sebut Oscar, Jumat (25/6/2021).

Oscar pun yakin akan semakin banyak negara berkembang dan miskin yang mengikuti langkah El Salvador.

Gerakan Literasi Bitcoin

Di sisi lain, gerakan literasi Bitcoin berkembang selaras dengan adopsi itu. Sebut saja misalnya program “B World” oleh The Crypto Council for Innovation (CCI) yang baru-baru ini diluncurkan.

Jack Dorsey: Blockchain dan Bitcoin (BTC) adalah Masa Depan Twitter

Di dalamnya, Bos Twitter Jack Dorsey mengambil peran sebagai “guru Bitcoin”. Ia akan mengajar sejumlah investor-investor besar soal pentingnya Bitcoin. Dorsey memang ternama membela Bitcoin.

“Dalam proyeksi B World, Bitcoin adalah kekuatan positif di dunia, karena bisa meningkatkan akses dan peluang keuangan. Tetapi, ada sejumlah tantangan yang harus dijawab. Ini akan menjadi fokus mereka,” pungkas Oscar. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait