Israel Publikasikan Rancangan CBDC untuk Digital Shekel

Bank of Israel resmi merilis rancangan awal Digital Shekel, mata uang digital bank sentral (CBDC) yang dirancang untuk menciptakan sistem pembayaran yang lebih efisien, inklusif, dan aman. Dengan transaksi yang dapat dilakukan secara real-time, dukungan pembayaran offline, serta privasi yang lebih baik, Digital Shekel berpotensi mengubah lanskap keuangan negara tersebut.

Desain Awal Digital Shekel

Bank of Israel telah meneliti kemungkinan penerbitan CBDC sejak 2017 dan mulai mengembangkan proyek ini secara aktif pada akhir 2020. Kini, desain awalnya telah dipublikasikan untuk mendapatkan masukan sebelum diimplementasikan.

“Jika di masa depan Bank of Israel menilai bahwa manfaat penerbitan Digital Shekel lebih besar dibandingkan biaya dan risikonya, maka bank akan siap mengimplementasikan rencana ini,” seperti yang tertera pada laporan tersebut.

Salah satu fitur utama sistem mata uang digital bank sentral Israel adalah pembayaran real-time, yang memastikan setiap transaksi diproses langsung tanpa risiko pembatalan atau penundaan. 

Digital Shekel juga dirancang sebagai multi-purpose CBDC yang memanfaatkan teknologi blockchain dan dapat digunakan oleh masyarakat umum maupun institusi keuangan.

Konsep Digital Shekel - Bank of Israel
Konsep Digital Shekel – Bank of Israel

Keunggulan lain adalah dukungan transaksi offline, memungkinkan pembayaran tetap berlangsung tanpa koneksi internet. Ini menjadi langkah strategis dalam menghadapi kondisi darurat atau gangguan jaringan. 

“Pembayaran dengan Digital Shekel dapat dilakukan bahkan saat tidak ada koneksi ke jaringan, memastikan kelangsungan transaksi dalam situasi kritis,” jelas bank sentral Israel.

Bank sentral israel juga menegaskan bahwa sistem CBDC mereka akan mengadopsi konsep privacy-by-design, yang menjamin data transaksi pengguna tetap terlindungi.

“Bank of Israel atau entitas pusat lainnya tidak akan memiliki akses ke informasi pribadi pengguna atau dapat mengidentifikasi pembayaran mereka,” sebagaimana tercantum pada dokumen rancangan Digital Shekel.

Bank of Israel kini membuka ruang bagi publik, industri keuangan, dan regulator untuk memberikan masukan sebelum keputusan akhir penerbitan Digital Shekel diambil setelah 2026, berdasarkan riset, tanggapan publik, dan pertimbangan regulasi.

CBDC, Solusi Masa Depan Sistem Keuangan Global?

Israel bukan satu-satunya negara yang mengembangkan mata uang digital bank sentral (CBDC). Berbagai negara kini berlomba menghadirkan sistem keuangan digital yang lebih efisien dan aman.

Menurut data terakhir dari Atlantic Council, lebih dari 134 negara saat ini mengeksplorasi CBDC, dengan beberapa di antaranya sudah resmi meluncurkannya dan lainnya masih dalam tahap pengembangan serta uji coba.

Daftar Negara yang Tengah Mengembangkan dan Mencoba CBDC - Atlantic Council
Daftar Negara yang Tengah Mengembangkan dan Mencoba CBDC – Atlantic Council

Salah satu negara adidaya saat ini, yaitu Rusia, dikabarkan telah memulai uji coba dengan 15 bank dan sejumlah nasabah untuk menguji keandalan sistem yang sedang mereka kembangkan sebelum mengimplementasikannya dalam skala yang lebih luas.

Brasil bahkan lebih maju dengan pengembangan mata uang digital bank sentral mereka, Drex, yang kini memasuki tahap transaksi kompleks sebagai persiapan integrasi penuh dalam sistem keuangan nasional.

Sementara itu, Indonesia juga telah merilis dokumen Proof of Concept (PoC) untuk proyek CBDC-nya dan saat ini tengah meneliti Distributed Ledger Technology (DLT) sebagai infrastruktur untuk penerbitan, transfer, hingga penukaran kembali mata uang digital. 

CBDC Indonesia di Depan Mata? Ini Perkembangannya!

Dengan semakin banyaknya negara yang mengadopsi CBDC, termasuk Digital Shekel, masa depan sistem keuangan tampaknya akan semakin transparan, cepat, dan terjangkau. Israel kini berdiri di antara negara-negara yang bersiap menghadapi era baru keuangan digital. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait