Jim Rogers Ramalkan Bear Market Buruk, Gawat?

Investor terkenal dan salah satu Pendiri Quantum Fund dan Soros Fund Management, Jim Rogers, kembali memberikan peringatan tegas tentang potensi tingkat keparahan dari penurunan pasar berikutnya, ramalkan bear market.

Bitcoin News melaporkan, dalam wawancaranya dengan Real Vision, Rogers menyoroti lonjakan yang mengkhawatirkan dalam utang global selama 14 tahun terakhir sebagai faktor kunci dalam krisis yang diantisipasi.

Bear Market Menanti di Depan? 

Rogers menyoroti bear market pada tahun 2008 di AS, yang disebabkan oleh tingkat utang yang berlebihan. Dia menekankan fakta yang mengkhawatirkan bahwa sejak tahun 2009, utang global telah melonjak ke level yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Kita harus selalu khawatir tentang Washington. Mereka tidak memiliki petunjuk tentang apa yang mereka lakukan. Dan mereka membuktikannya hari demi hari,” tambahnya.

Selain dari beban utang yang meningkat, Rogers juga mengungkapkan tren dedolarisasi global, di mana banyak negara secara aktif mencari alternatif untuk dolar AS.

Dia mengutip kekhawatiran atas beban utang yang signifikan yang ditanggung oleh AS sebagai pendorong di balik gerakan ini.

Investor senior tersebut juga menekankan bahwa penggunaan dolar AS sebagai senjata memberikan insentif bagi negara-negara untuk mengurangi ketergantungan mereka terhadap mata uang AS.

“Anda seharusnya sangat khawatir. Jika Anda tidak, berarti Anda tidak tahu apa yang sedang terjadi,” ujar Rogers memperingatkan.

Rogers mengungkapkan bahwa dia secara rutin mencari alternatif untuk dolar AS setiap hari, dengan keyakinan yang kuat bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi di pasar mata uang dalam dua atau tiga tahun mendatang.

Baru-baru ini, dia kembali menyatakan keyakinannya bahwa waktu dolar AS sebagai mata uang cadangan global dominan akan berakhir, karena negara-negara secara aktif menjelajahi alternatif.

Selain prediksinya tentang penurunan pasar dan penurunan dolar, Rogers juga memperkirakan tingkat suku bunga akan meningkat secara global.

Meskipun mengakui ketidakpastian tentang sejauh mana bank sentral akan menaikkan suku bunga untuk mengatasi inflasi, dia menyoroti tingkat utang, pengeluaran dan pencetakan uang yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa tahun terakhir.

“Dunia belum pernah melihat utang, pengeluaran, dan pencetakan uang sebanyak ini dalam beberapa tahun terakhir. Jadi sesuatu yang sangat merugikan akan harus terjadi untuk memecahkan masalah ini kali ini,” ujar Rogers.

Mengingat peringatan ini, Rogers memperingatkan bahwa semua pasar, termasuk properti, saham, obligasi dan mata uang, kemungkinan akan menghadapi tantangan yang signifikan. Dampak dari krisis yang akan datang bisa sangat meluas dan mendalam.

Saat lanskap keuangan global terus berkembang, sangat penting bagi individu dan pembuat kebijakan untuk memantau perkembangan ini dengan cermat.

Wawasan yang dibagikan oleh investor berpengalaman seperti Jim Rogers berfungsi sebagai panggilan untuk lebih melek terhadap sekitar, mendorong kita untuk waspada terhadap risiko dan ketidakpastian yang akan datang. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait