JP Morgan Ramalkan Pasar Saham Turun 20 Persen, Kapan?

Kepala Strategi Pasar Global Utama di JP Morgan, Marko Kolanovic meramalkan pasar saham turun hingga 20 persen. Kapan akan terjadi?

Cryptoglobe mengutip prediksi Kolanovic dalam penampilannya baru-baru ini di acara “Fast Money” CNBC.

Dengan reputasi membuat prediksi pasar yang akurat dalam jangka pendek, peringatan Kolanovic mengenai potensi crash pasar saham sebesar 20 persen memiliki bobot di antara para investor dan analis keuangan.

Kolanovic menyatakan pandangannya yang agak negatif mengenai pasar saham. Meskipun ia tidak secara eksplisit memprediksi resesi yang akan segera datang, ia menyiratkan bahwa hal tersebut “akan terjadi suatu saat.”

Ia menunjukkan bahwa keseimbangan risiko dan imbal hasil saat ini dalam saham tidak terlalu menguntungkan, sentimen yang telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor.

Dalam pemaparannya, Kolanovic menyoroti kekuatan pasar tenaga kerja, tetapi juga menunjukkan tanda-tanda tekanan di sektor konsumen.

“Peningkatan tunggakan kartu kredit dan pinjaman mobil, bisa menjadi indikator awal tantangan ekonomi,” ujarnya.

Namun, ia tidak secara eksplisit menyatakan bahwa sentimen konsumen sedang merosot, memberikan ruang bagi interpretasi mengenai kesehatan ekonomi secara keseluruhan.

Juru Strategi Pasar Global membahas tingkat suku bunga saat ini, khususnya yield 4,7 persen pada obligasi sepuluh tahun.

Ia mencatat bahwa tingkat ini tidak sesuai dengan multiple historis pasar dan mengisyaratkan bahwa mereka bisa naik lebih tinggi lagi.

Meskipun ia tidak secara langsung mengungkapkan keprihatinan segera mengenai tingkat suku bunga saat ini, implikasinya adalah bahwa kenaikan suku bunga yang signifikan bisa memiliki dampak pada pasar.

Dinamika NASDAQ vs. Pasar Lainnya

Kolanovic menarik perhatian pada perbedaan antara NASDAQ dan pasar lainnya. Sementara NASDAQ dan saham mega-cap telah tampil dengan baik, pasar lainnya tetap datar atau mengalami penurunan.

Kepala Strategi JP Morgan tersebut mengusulkan dua strategi sebagai tanggapan terhadap ketidakseimbangan ini, yakni investor dapat mencari peluang dalam pasar saham yang tertinggal jika mereka percaya bahwa resesi tidak akan terjadi, atau mereka dapat mempertimbangkan untuk menghindari saham mega-cap jika resesi diharapkan.

Kolanovic menekankan pentingnya posisi pasar, yang telah memainkan peran penting sepanjang tahun. Ia mencatat bahwa volatilitas telah mengalami penurunan, yang telah menguntungkan pasar.

Namun, ia tidak secara eksplisit menyatakan bahwa penurunan volatilitas harus diinterpretasikan sebagai tanda waktu stabil mendatang, memberikan ruang bagi interpretasi mengenai subjek tersebut.

Kolanovic membawa perspektif kuantitatif yang unik dalam analisis pasar. Rekam jejaknya telah memperoleh peringkat teratas dalam survei Institutional Investor secara global, dan ia terkenal karena prediksi pasar yang akurat.

Bahkan, ia dijuluki ‘The Man who moves Markets’ oleh CNBC dan ‘Gandalf’ oleh Bloomberg. Pada tahun 2020, ia diinduksi ke dalam Institutional Investor Hall of Fame. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait