Ketika Harga Bitcoin Terdampak Makro Ekonomi

Banyak hal terjadi di sektor Bitcoin pada tahun 2021. Berikut adalah sejumlah peristiwa dan tren terbesar dari sudut pandang makro ekonomi yang berdampak kepada harga Bitcoin (BTC).

Pertama, El Salvador menambahkan BTC sebagai mata uang sah selain USD. Hal itu diutarakan dalam konferensi Bitcoin 2021 di Miami dan menuai penghargaan dari komunitas Bitcoin.

Di sisi lain, pengumuman ini turut mendapat kritik dari lembaga keuangan tradisional, termasuk IMF dan Bank Dunia.

Kedua, Tiongkok melarang Bitcoin secara besar-besaran. Setelah bersikap plin-plan selama bertahun-tahun, Partai Komunis Tiongkok melarang layanan serta bisnis Bitcoin.

Kebijakan tersebut berakibat kepada minggatnya penambang Bitcoin Tiongkok ke negara lain di Asia Tengah dan Amerika Serikat. Industri penambangan Bitcoin menjadi berkembang di AS.

Kini, AS menjadi pusat penambangan Bitcoin terbesar di dunia.

Ketiga, tahun 2021 dilanda persoalan rantai pasokan dan inflasi ekonomi. Hal ini merupakan topik utama makro ekonomi, dimana ekonomi global memuncak di awal tahun dan disusul dengan fundamental yang melemah dan harga barang meningkat.

Penelusuran Google terkait inflasi mencapai puncaknya. Di Amerika Serikat, kecemasan inflasi lebih besar dibanding krisis finansial tahun 2008 ketika Federal Reserve melanjutkan pencetakan uang atau Quantitative Easing.

Di saat yang sama, gangguan rantai pasokan mencapai tingkat terparah dalam 75 tahun terakhir. Sebagian besar dunia mengalami lockdown selama berbulan-bulan dan menyebabkan harga kebutuhan sehari-hari membengkak.

Terakhir, stablecoin dan altcoin menjadi tren. Kedua golongan aset kripto ini menjadi terpisah dengan profil harga BTC.

Soal stablecoin, Bank Sentral Eropa (ECB) tidak memandang stablecoin sebagai kejahatan. Uang digital bank sentral (CBDC) juga dikaji secara terbuka. Hal ini menandakan konflik kepentingan antara bank sentral di seluruh dunia.

Harga altcoin mulai terpisah dengan BTC dan memiliki siklus sendiri yang berbeda dengan BTC. NFT merupakan aset yang kurang likuid dibanding altcoin sehingga tidak mudah dijual. Sebab itu, aliran uang lebih terperangkap dan tidak mengalir kepada BTC.

Tren 2022 dapat melibatkan krisis di Eropa. Hutang Eropa meningkat setelah krisis finansial 2008, dan kemungkinan terjadi krisis keuangan kedua. Hal ini penting sebab hubungan Eropa dengan AS mulai retak dan terjadi pertikaian internal.

Diperkirakan tahun ini akan ada negara lain yang mengadopsi BTC sebagai mata uang sah selain El Salvador. Negara itu bisa jadi adalah Amerika Latin, seperti Ekuador atau Panama yang memiliki kondisi ekonomi mirip El Salvador. [bitcoinmagazine.com/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait