Kim Kardashian Didenda US$1,26 Juta, Profesor AS: Mudah Meyakinkan Orang untuk Membeli Kripto

Selebritas Kim Kardashian yang didenda US$1,26 juta oleh SEC AS telah menuntut hal baru ke pasar kripto, terutama urusan regulasi.

Kim telah didenda karena telah mempromosikan token EthereumMax (EMAX) di akun Instagram pribadinya tanpa menjelaskan bahwa dirinya mendapatkan bayaran atas promosi tersebut.

Beberapa minggu setelah promosi tersebut, harga token EMAX mengalami crash dan membuat mayoritas investornya merugi. Ada risiko investasi yang tak dijelaskan pula di dalam promosi tersebut.

Kim Kardashian Didenda dan Dampaknya Bagi Industri Kripto

Berdasarkan laporan MarketWatch, Kim Kardashian didenda karena menyangkal telah menerima bayaran sebesar US$250.000 untuk mempromosikan EMAX.

Promosi tersebut telah dilihat oleh sekitar 250 juta pengikutnya, dan diperkirakan ada lebih dari 10 juta orang yang berinvestasi di EMAX karenanya.

Terkait masalah tersebut, Profesor Hukum Olahraga di University of Florida Darren Heitner melihat bahwa ternyata sangat mudah untuk meyakinkan orang mengeluarkan uang ke proyek kripto.

Selain itu, Darren pun menegaskan bahwa para atlet dan selebritas perlu melakukan uji tuntas pada platform atau proyek kripto yang ingin mereka promosikan.

“[Itu agar mereka] tidak dianggap hanya haus uang dan terhubung dengan penipuan pump and dump,” tambahnya.

Belum adanya regulasi yang tepat dan kuat membuat banyak pihak dapat membangun proyek kripto abal-abal untuk meraup cuan dari menjalankan skema pump and dump. Proyek mereka sebenarnya tidak bernilai dan terlihat seperti sampah.

Meski begitu, SEC AS mengatakan bahwa warga berhak untuk mengetahui apakah promosi ke sebuah investasi itu benar adanya atau mengandung unsur penipuan.

Terlebih, selebritas adalah tokoh yang dipercaya, sehingga mereka perlu lebih selektif agar tidak merugikan para penggemarnya.

Mengarah ke Regulasi Baru

Kasus Kim Kardashian ini telah mengarahkan pihak berwenang untuk lebih berfokus pada para tokoh ternama dalam mempromosikan produk investasi, termasuk bayaran yang mereka terima untuk promosi tersebut.

Forbes melaporkan bahwa ini juga menjadi tanda regulasi lebih lanjut di ruang kripto, agar perlindungan terhadap warga AS dapat lebih ketat.

Penipuan dan proyek kripto abal-abal tentu dapat mencoreng citra industri kripto dan menghambat pertumbuhannya di masa mendatang. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait