Likuiditas Rendah di Tengah Harga yang Melesat, Ini Artinya Bagi BTC

Kenaikan harga Bitcoin (BTC) baru-baru ini merupakan peristiwa yang menonjol di pasar kripto, karena koin ini telah melewati level resistensi Juli 2023 dan mencapai titik tertinggi baru untuk tahun ini.

Pemulihan yang mengesankan ini terjadi setelah penurunan signifikan pada tahun 2022, yang sebagian besar disebabkan oleh kejatuhan entitas besar di dunia kripto, terutama FTX dan Alameda Research.

Alameda, dikenal sebagai divisi perdagangan dari bursa kripto yang kini sudah tidak beroperasi lagi, memainkan peran penting dalam penurunan ini.

Dampak Kejatuhan FTX dan Alameda Research

Seiring dengan terus berkembangnya lanskap kripto, reli BTC merupakan peristiwa penting, terutama mengingat tingkat likuiditas yang mengingatkan pada era pasca-kejatuhan FTX.

Data dari Kaiko, sebuah firma analitik blockchain, menunjukkan bahwa meskipun terjadi lonjakan harga yang cukup besar pada akhir Oktober dan awal November 2023, likuiditas Bitcoin tetap berada di sekitar level setelah FTX ambruk.

Berdasarkan laporan Bitcoinist, pengamatan ini menegaskan dampak berkelanjutan dari kejatuhan FTX dan Alameda Research terhadap pasar kripto.

Istilah kesenjangan Alameda telah diciptakan untuk menggambarkan penurunan likuiditas pasar yang mencolok setelah kepailitan FTX pada November 2022.

Alameda Research, yang erat kaitannya dengan FTX, adalah pemain penting di pasar kripto, khususnya dalam perdagangan Bitcoin.

Peran mereka dalam menyediakan likuiditas, membeli dan menjual jumlah besar BTC sesuai kebutuhan, sangat penting untuk operasi perdagangan yang lancar dan meminimalkan pergeseran harga.

Kematian entitas-entitas ini menyebabkan penurunan tajam dalam likuiditas Bitcoin, situasi yang bertahan meskipun terjadi pemulihan harga Bitcoin.

Krisis likuiditas ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang kelancaran perdagangan Bitcoin. Kondisi pasar saat ini cukup berbeda dari sebelum kejatuhan FTX dan Alameda Research.

Meskipun ada penyempitan kesenjangan Alameda pada tingkat spot, secara keseluruhan likuiditas pasar masih jauh lebih rendah, lebih dari 50 persen, dibandingkan dengan level sebelumnya.

Menanti Spot BTC ETF 

Mengingat tantangan ini, komunitas kripto dengan cermat mengikuti perkembangan regulasi, terutama potensi persetujuan spot Bitcoin ETF oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).

Persetujuan ETF semacam itu bisa menjadi perubahan besar bagi likuiditas Bitcoin. Spot Bitcoin ETF akan menawarkan investor paparan langsung terhadap pergerakan harga Bitcoin tanpa perlu terlibat dalam pembelian dan penjualan kripto secara langsung.

Ini dapat meningkatkan likuiditas pasar secara signifikan dan menyediakan lingkungan perdagangan yang lebih stabil.

Kemungkinan persetujuan spot Bitcoin ETF telah menjadi topik banyak perdebatan dan antisipasi. SEC, yang dikenal dengan standar regulasi yang ketat, telah berhati-hati dalam menyetujui produk keuangan semacam ini.

Namun, penerimaan mainstream kripto yang meningkat dan minat investor yang tumbuh dapat berpotensi mengubah keputusan SEC. Persetujuan ETF itu tidak hanya akan meningkatkan likuiditas tetapi juga menandai tonggak penting dalam integrasi kripto ke dalam sistem keuangan tradisional.

Pasar kripto, khususnya Bitcoin, berada pada titik krusial. Pemulihan dari titik terendah 2022 dan reli di atas level resistensi Juli 2023 adalah tanda positif.

Namun, efek berkelanjutan dari kejatuhan FTX dan Alameda Research, terutama likuiditas yang berkurang, terus menimbulkan tantangan.

Persetujuan spot Bitcoin ETF yang sangat ditunggu-tunggu oleh banyak orang di komunitas kripto.

Perkembangan ini bisa menandai era baru bagi Bitcoin, meningkatkan likuiditas dan menarik rentang investor yang lebih luas. Ini juga akan menjadi langkah penting menuju kematangan dan stabilisasi pasar kripto. [st]

 

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait