Contoh Header Banner Blockchainmedia

Cara Long dan Short Trading dalam Trading Bitcoin

Kripto dikenal memiliki volatilitas tinggi, yang berarti harganya bisa naik dan turun dalam waktu singkat. Oleh karena itu, menentukan posisi long dan short trading yang tepat saat melakukan perdagangan futures menjadi kunci agar trader bisa mendapatkan potensi profit yang maksimal.

Dalam trading crypto, khususnya Bitcoin, dikenal dua strategi utama: long position dan short position. Keduanya digunakan untuk meraih keuntungan dari pergerakan harga, baik saat harga naik maupun turun.

Namun, sebelum memulai trading, penting untuk memahami analisis teknikal dan fundamental. Analisis teknikal, seperti strategi long dan short trading, melibatkan pembacaan grafik harga—misalnya grafik pergerakan harga Bitcoin dalam rupiah.

Sementara itu, analisis fundamental mengharuskan kamu untuk terus mengikuti berita kripto hari ini agar dapat memahami tren ekonomi dan faktor penting lainnya yang dapat memengaruhi pergerakan pasar selanjutnya.

Apa Itu Long dan Short Position?

Long position adalah strategi ketika seorang trader membeli aset kripto dengan harapan nilainya akan naik di masa depan. Trader yang mengambil posisi ini biasanya optimistis terhadap arah pasar.

Sebaliknya, short position dilakukan dengan menjual aset kripto yang dimiliki atau dipinjam dengan asumsi bahwa harganya akan turun. Setelah terjadi penurunan harga, aset tersebut dibeli lagi pada harga yang lebih murah, sehingga memperoleh keuntungan dari perbedaan harga tersebut.

Cara Kerja Long-Short Trading

Membuka long position cukup sederhana. Trader membeli Bitcoin, misalnya, lalu menahannya sampai harga naik. Saat harga mencapai target yang diinginkan, aset dijual untuk mendapatkan keuntungan dari perbedaan antara harga beli dan harga jual.

Kiat Menjadi Trader Kripto Andal

Sementara itu, short position lebih kompleks. Trader biasanya meminjam Bitcoin dari pihak lain, lalu langsung menjualnya di pasar. Setelah harga turun, aset dibeli kembali dengan harga lebih murah, lalu dikembalikan ke pemberi pinjaman.

Keuntungan Long dan Short Position

Long position sangat menguntungkan ketika pasar sedang dalam tren naik (bullish). Trader berpotensi meraih profit besar karena harga kripto cenderung meningkat dalam kondisi tersebut.

Sebaliknya, short position memberikan peluang saat pasar mengalami penurunan (bearish). Jika trader mampu membaca arah pasar dengan tepat, potensi keuntungannya pun tak kalah besar.

Risiko Long dan Short Position

Untuk long position, risiko utama pada jenis trading kripto ini adalah jika harga malah turun setelah pembelian. Meski kerugian biasanya terbatas pada jumlah dana yang diinvestasikan, tetap saja bisa berdampak signifikan.

Sedangkan pada short position, risiko jauh lebih besar karena harga aset bisa terus naik tanpa batas. Trader bisa mengalami kerugian tak terbatas jika tidak hati-hati. Oleh karena itu, diperlukan strategi manajemen risiko yang solid, seperti penggunaan stop-loss dan teknik hedging.

BTC Tembus US$100.000, Tapi Arus Dana Bitcoin ETF Menurun, Apa Penyebabnya?

Dalam beberapa hari terakhir, Bitcoin mencatat arus masuk sebesar US$600 juta. Meskipun masih tergolong positif, angka ini menunjukkan penurunan tajam sekitar 67 persen dibandingkan minggu sebelumnya yang mencapai US$1,81 miliar.

Padahal, harga Bitcoin sempat menembus level US$100.000—pencapaian tertinggi sejak awal Februari lalu. Namun, alih-alih memicu lonjakan minat, justru muncul tanda-tanda kehati-hatian dari investor institusional.

Beberapa investor nampaknya memutuskan untuk mengambil keuntungan setelah terjadi kenaikan harga yang signifikan sebelumnya. Langkah ini diambil untuk mengamankan profit sebelum terjadi potensi koreksi pasar yang bisa menggerus nilai investasi crypto.

Ada Peluang Emas, Begini Cara Investasi Crypto di Indonesia untuk Pemula!

Sementara itu, investor lainnya lebih memilih menunda masuk ke pasar. Penurunan arus dana ini mencerminkan sikap wait and see, di mana pasar masih mencermati apakah harga BTC mampu bertahan dan stabil di atas level psikologis tersebut.

Sinyal Positif dari Pasar Derivatif

Saat ini, harga BTC diperdagangkan di kisaran US$109.000 hingga US$110.000, tampak bergerak sideways dalam 24 jam terakhir setelah mengalami reli besar sebelumnya. Meski pergerakan cenderung mendatar, pasar derivatif justru menunjukkan sinyal yang cukup positif.

Dalam periode yang sama, minat terbuka (open interest) di kontrak futures BTC naik 2 persen, menjadi US$67,04 miliar, menandakan semakin banyak trader yang berpartisipasi.

Funding rate BTC juga tetap positif di angka 0,0082 persen. Artinya, posisi saat long trading harus membayar short, yang menjadi tanda bahwa pasar masih cukup optimis terhadap kelanjutan tren naik.

Di pasar opsi, kontrak call (buy) juga terlihat masih mendominasi dibanding put (sell), memperkuat keyakinan bahwa harga Bitcoin masih berpotensi besar untuk naik lebih jauh.

Update Harga Bitcoin Hari Ini

Menurut Pintu Market, harga Bitcoin hari ini adalah Rp1.784.666.000, dengan volume transaksi 24 jam terakhir sebesar US$28,33 miliar, turun 16,40 persen dari hari sebelumnya.

Bitcoin sendiri pernah mencatat harga tertinggi sepanjang masa (ATH) di US$108.786 dan terendah sepanjang masa (ATL) di US$67,81. Harga saat ini masih 4,85 persen di bawah ATH dan melonjak lebih dari 152.000 persen dari ATL.

Kapitalisasi pasar BTC saat ini juga telah berhasil menyentuh angka US$2,05 triliun, dihitung dari harga koin dikalikan total pasokan yang beredar (sekitar 20 juta BTC).

Catatan Akhir

Perlu diingat, setiap transaksi jual-beli kripto mengandung risiko tinggi akibat volatilitas aset yang sangat tajam. Lakukan riset secara mandiri (DYOR) menggunakan uang dingin. Semua keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab trader dan investor masing-masing.  [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait