DYOR Kripto dan Beragam Kesulitannya

Para influencer dan pembicara di industri aset kripto sering menambahkan frasa DYOR (do your own research) dan NFA (non financial advice) saat menyampaikan materi mereka. Tetapi langkah DYOR dan NFA tidaklah semudah yang terucap, karena ada beragam kesulitannya.

OLEH: Dimaz Ankaa Wijaya, Ph.D
Peneliti Teknologi Blockchain di Universitas Deakin, Australia

DYOR dan NFA mengandung arti, bahwa materi yang mereka disampaikan pembicara hanyalah bersifat informatif saja, sementara itu segala keputusan terkait strategi keuangan seperti investasi dan pembelian aset kripto merupakan keputusan pribadi masing-masing orang.

DYOR memang tampak mudah terucap. Tapi apakah mudah dilakukan? Ini ada kisahnya juga.

Mereka-mereka yang menyarankan DYOR tak lagi merinci, penelitian seperti apa yang harus dilakukan sebelum mengambil tindakan. Apakah cukup dengan membaca artikel, ataukah harus familiar dengan whitepaper, atau harus lebih mendalam lagi?

Kemudian, bagaimana membedakan artikel promosi dan artikel yang netral? Bagaimana memahami whitepaper dan yakin bahwa isi whitepaper itu sesuai dengan produk yang dibangun? Apakah kode-kode smart contract harus juga ikut dibaca?

Sejumlah Skenario Konteks DYOR

Mari kita simak beberapa skenario yang mungkin terjadi. Alice, baru lulus sarjana jurusan manajemen yang belum punya pengalaman apapun dalam dunia investasi, apalagi aset kripto. Ia tertarik membeli aset kripto, karena sering mendengar tentang Bitcoin (BTC), Ether (ETH) dan lain sebagainya. Ia disarankan melakukan DYOR, tetapi tak tahu harus mulai dari mana.

Kemudian ada Bob yang sudah lama berkecimpung di dunia aset kripto. Ia memiliki koleksi aset kripto mainstream, Bitcoin. Ia aktif berinvestasi pada aset-aset baru. Ia pernah mendapat untung, tapi tak jarang pula buntung. Ia merasa sudah melakukan DYOR pada semua aset yang ia beli, tapi tetap saja tak dapat menghindari kekeliruan.

Dua skenario di atas umum terjadi. Di era modern dengan kemudahan akses informasi seperti sekarang ini, kesulitan terbesar yang akan dialami seorang pemula adalah menemukan informasi mana yang benar dan informasi mana yang cocok untuknya.

Berbagai artikel yang diterbitkan oleh berbagai sumber memiliki tingkat kebenaran yang berbeda-beda, tergantung dari tujuan yang hendak dicapai oleh sang penulis dan venue tempat tulisan tersebut diterbitkan.

Sebuah situs yang mempromosikan token tertentu, pastinya akan melebih-lebihkan keunggulan token tersebut, meskipun sejatinya mungkin yang terjadi adalah sebaliknya.

Tak hanya website, sumber informasi kini juga berasal dari para influencer atau tokoh-tokoh ternama di media sosial.

Ada yang punya legitimasi baik, tetapi ada pula yang sekadar berdagang dan mencari untung dari orang lain tanpa pengetahuan yang mumpuni. Ada pula media siber yang tak menampung gagasan-gagasan kritis tentang aset kripto yang mengungkapkan sejumlah kelemahan.

Media sosial menjadi sumber informasi yang lebih disukai, karena berdurasi singkat dan bervisualisasi baik.

Namun, sayangnya, media yang singkat ini terkadang tak mampu menjabarkan gagasan secara lengkap kepada konsumennya, sehingga konsumen bisa terjebak pada pola pikir yang kurang tepat.

Saran Tepat Langkah DYOR

DYOR harus dilakukan dengan benar. Buat Anda yang penasaran, berikut adalah langkah-langkah yang penulis sarankan.

Pertama, pahami dahulu teknologi utama di belakang aset kripto, yakni teknologi blockchain. Teknologi blockchain memiliki penerapan yang luas, tetapi khusus untuk aset kripto, teknologi blockchain publik-lah yang disorot.

Teknologi blockchain publik ini ditandai dengan keterbukaan dan peluang keikutsertaan siapa saja di dalam sistem blockchain.

Contohnya adalah proses penambangan (mining) atau staking yang dapat diikuti oleh semua pihak.

Sumber paling baik untuk memahami teknologi blockchain adalah dengan menggunakan buku yang membahas topik ini dari A sampai Z. Salah satu buku yang dapat diunduh dengan gratis melalui Google Playstore, misalnya Mengenal Bitcoin dan Cryptocurrency ini.

Setelah pengetahuan terhadap teknologi blockchain dirasa cukup, maka aktivitas DYOR akan menjadi lebih mudah. Pengetahuan tersebut mempermudah kita untuk memahami istilah-istilah teknis dalam bentuk jargon-jargon asing.

Kedua, Jika komponen teknis sudah dipahami, maka hal yang perlu dilakukan adalah mempelajari bagaimana sistem sebuah aset kripto yang ditargetkan tersebut bekerja. Sebuah target bisa saja berupa coin maupun token. Sebuah coin memiliki jaringan blockchain mandiri, sementara itu token memfokuskan diri pada pengembangan aplikasi desentralistik dan pemanfaatan token tersebut di dalam dunia nyata.

DYOR dengan dua langkah di atas merupakan pekerjaan yang cukup berat dan menyita waktu. Maka, bagi siapapun yang akan melakukan DYOR, sediakanlah waktu yang cukup sebelum melakukan aktivitas keuangan terkait aset kripto.

Meski yah, ada juga golongan orang-orang yang memang menyukai tipe koin micin alias tak bermutu. Mereka ini fokus pada potensi keuntungan yang hendak mereka keruk saat harga tinggi. Padahal, tidak sedikit investor koin micin mengalami kerugian besar. Karena tentu saja, keuntungan tinggi akan dibarengi dengan risiko yang tinggi pula. Pengetahuan yang lebih mendalam tentang teknologi blockchain dan aset kripto diyakini akan mengurangi risiko tersebut (meski tak bisa benar-benar menghilangkan risiko hingga 100 persen). [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait