Memahami Perbedaan Trading Spot dan Trading Futures Crypto

Dalam ekosistem aset digital, terdapat dua pendekatan utama yang digunakan oleh pelaku pasar untuk melakukan transaksi, yakni trading spot dan trading futures crypto. Keduanya menawarkan peluang keuntungan, namun juga membawa risiko yang berbeda.

Pemahaman terhadap perbedaan kedua metode ini menjadi penting, terutama bagi para trader pemula yang ingin mengelola risiko secara lebih bijak.

Trading spot dan trading futures crypto merupakan strategi paling umum dalam aktivitas perdagangan kripto. Masing-masing memiliki karakteristik, pendekatan dan risiko tersendiri.

Seiring perkembangan industri, beberapa platform lokal kini telah menyediakan layanan trading futures crypto, termasuk fitur leverage hingga 25x serta alat bantu analisis teknikal yang lengkap.

Pintu Futures, sebagai salah satu penyedia di Indonesia, mulai menjadi pilihan bagi trader yang menginginkan fleksibilitas lebih tinggi.

Sebelum terjun ke dalam trading BTC futures, yang dikenal memiliki tingkat risiko lebih tinggi dibandingkan spot, sangat disarankan untuk memahami mekanisme kerja kedua jenis trading ini. Pengetahuan yang memadai akan membantu mengurangi potensi kerugian yang timbul akibat volatilitas ekstrem.

Trading Spot: Kepemilikan Langsung atas Aset

Trading spot merujuk pada transaksi pembelian atau penjualan aset kripto berdasarkan harga pasar saat itu. Setelah transaksi diselesaikan, aset langsung berpindah kepemilikan dan tersedia di dompet pengguna. Metode ini popular di kalangan investor ritel dan pemula, karena strukturnya yang sederhana dan transparan.

BACA JUGA  Staking versus Trading, Mana yang Lebih Baik?

Sebagai contoh, membeli Ethereum seharga Rp30 juta dan menjualnya saat harga naik menjadi Rp35 juta akan menghasilkan keuntungan dari selisih tersebut.

Selain mendapatkan kepemilikan langsung, aset spot juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti staking, jaminan di layanan keuangan terdesentralisasi (DeFi), atau strategi investasi jangka panjang.

Karakteristik utama trading spot meliputi transaksi real-time, tidak menggunakan leverage, dan memiliki risiko kerugian yang terbatas hanya pada jumlah modal yang digunakan. Selain itu, metode ini cocok digunakan oleh investor dengan pendekatan konservatif serta mereka yang mempraktikkan strategi akumulasi seperti dollar-cost averaging.

Trading Futures Crypto: Kontrak Derivatif dengan Potensi Leverage

Berbeda dengan spot, trading futures crypto menggunakan sistem kontrak derivatif. Dua pihak sepakat untuk melakukan transaksi atas aset kripto di masa mendatang dengan harga yang telah ditentukan.

BACA JUGA  Otoritas AS Yakin Binance Secara Ilegal Bantu Warga AS Lakukan Crypto Trading

Dalam praktiknya, pelaku pasar tidak memiliki aset secara langsung, melainkan hanya memanfaatkan perubahan harga untuk mendapatkan keuntungan.

Jenis kontrak yang digunakan bisa berupa futures berjangka tetap maupun perpetual futures yang tidak memiliki tanggal kedaluwarsa. Fleksibilitas ini memungkinkan strategi yang lebih dinamis, termasuk kemampuan untuk membuka posisi long maupun short.

Salah satu fitur menonjol dari trading futures crypto adalah penggunaan leverage. Dengan leverage, trader bisa mengendalikan posisi bernilai besar hanya dengan modal kecil.

Misalnya, dengan modal Rp10 juta dan leverage 5x, seseorang dapat membuka posisi sebesar Rp50 juta. Jika pergerakan harga sesuai prediksi, potensi keuntungan menjadi jauh lebih besar. Namun, risiko pun meningkat secara proporsional, di mana kerugian dapat melampaui modal awal, terutama dalam kondisi pasar yang bergejolak.

Sebagai ilustrasi, dalam skenario trading BTC futures, jika seorang trader memperkirakan harga Bitcoin akan turun dan membuka posisi short dengan leverage tinggi, keuntungan bisa diperoleh saat harga benar-benar melemah.

Akan tetapi, apabila harga justru naik, kerugian yang terjadi bisa mencapai seluruh margin atau bahkan lebih, jika tidak dikelola dengan baik.

BACA JUGA  Whale PEPE Jual Besar-Besaran, Apa Dampaknya pada Pasar?

Perbandingan Utama antara Spot dan Futures

Perbedaan mendasar antara trading spot dan trading futures crypto terletak pada struktur kepemilikan aset dan manajemen risikonya. Spot trading memberikan kontrol penuh atas aset yang dibeli, sedangkan futures memungkinkan eksposur terhadap pergerakan harga tanpa perlu memiliki aset tersebut.

Meskipun trading futures crypto menawarkan peluang keuntungan yang lebih tinggi dalam waktu singkat, tingkat risiko dan kompleksitasnya juga jauh lebih tinggi dibanding spot trading.

Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk mengevaluasi tujuan investasi, toleransi risiko, serta memahami konsep-konsep seperti margin, liquidation price dan funding fee sebelum melakukan trading BTC futures atau kontrak derivatif lainnya.

Sebagai penutup, seluruh aktivitas perdagangan kripto, baik spot maupun futures, membawa risiko yang inheren karena volatilitas pasar yang tinggi.

Riset mandiri (Do Your Own Research) dan penggunaan dana yang tidak dibutuhkan dalam waktu dekat (uang dingin) menjadi kunci agar aktivitas investasi lebih aman dan berkelanjutan. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait