Menambang Bitcoin Kian Mudah, Dampak Larangan di Tiongkok

Pelarangan Tiongkok sepertinya tidak selamanya berakhir buruk karena saat ini, penambangan Bitcoin dikabarkan telah menjadi lebih mudah dan menguntungkan. Kenapa bisa begitu?

Pelarangan Tiongkok Berdampak Positif

Sebelumnya, pangsa terbesar dari bisnis penambangan kripto, khususnya Bitcoin  ada di Tiongkok, hingga pelarangan di Negeri Panda tersebut telah membuat kepanikan tersendiri yang setelah beberapa lama, ternyata justru menghasilkan output yang berbeda dan menguntungkan.

Setelah pelarangan tersebut, algoritma Bitcoin telah disesuaikan untuk memastikan produktivitas penambang tidak terus menurun.

Penyesuaian algoritma ini dikabarkan mulai berlaku sejak Sabtu kemarin (3/7/2021), yang dapat diartikan bahwa telah ada lebih banyak uang yang mengalir ke penambang Bitcoin yang tetap aktif.

“Ini akan menjadi pesta pendapatan bagi para penambang.. Mereka tiba-tiba memiliki ‘sepotong kue’ yang lebih besar, yang berarti mereka mendapatkan lebih banyak Bitcoin setiap hari,” kata insinyur penambangan Bitcoin Brandon Arvanaghi, dilansir dari CNBC, Sabtu (3/7/2021).

Karena pelarangan ini pun, lebih dari 50% dari hashrate sejak puncak pasar kripto pada bulan Mei.

“Untuk pertama kalinya dalam sejarah jaringan Bitcoin, kita memiliki shutdown lengkap pertambangan di wilayah geografis yang ditargetkan yang mempengaruhi lebih dari 50% dari jaringan,” kata Darin Feinstein, pendiri Blockcap dan Core Scientific.

Selain itu, menurut Feinstein, penurunan hashrate ini berarti akan ada lebih sedikit orang yang menambang, sehingga akan ada lebih sedikit blok yang diselesaikan setiap hari.

Biasanya, dibutuhkan sekitar 10 menit untuk menyelesaikan satu block, dan saat ini telah melambat menjadi sekitar 14-19 menit per satu blok.

Secara teknis, ini disebabkan oleh BTC yang mengkalibrasi ulang setiap 2016 blok, atau sekitar setiap dua minggu, mengatur ulang kesulitan untuk menambang.

Algoritma Bitcoin Mampu Beradaptasi

Sejak Sabtu kemarin, kode BTC secara otomatis telah membuatnya 28% lebih mudah untuk ditambang karena penurunan jaringan.

“Semua penambang Bitcoin berbagi dalam ekonomi yang sama dan menambang di jaringan yang sama, sehingga penambang akan melihat peningkatan pendapatan,” kata Kevin Zhang, mantan Chief Mining Officer di Greenridge Generation.

Karena sifat adaptasinya, terjadi peningkatan atau penurunan jaringan pada akhirnya akan disesuaikan oleh algortima, sehingga hanya akan membutuhkan sedikit waktu bagi sistem untuk membuat semuanya berjalan dengan stabil dan normal.

Ini adalah salah satu bukti, mengapa Bitcoin digadang akan mampu bertahan dalam jangka panjang, meski pelarangan Tiongkok sempat membuat keributan besar di pasar. Percayakah Anda pada prospek to the Moon Bitcoin selanjutnya? [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait