Mencicipi Eizper Chain, Play-to-Earn Game Buatan Asli Indonesia Bertenaga Solana (SOL)

Mencicipi Eizper Chain di awal rasanya biasa-biasa saja, seperti game bersubgenre Action role-playing game (ARPG). Namun pembedanya adalah, selain ia bertenaga blockchain Solana (SOL) yang diwujudkan dalam non-fungible token (NFT) untuk setiap karakternya. Token EIZ kelk punya peran penting berikutnya.

Anda pasti ingat dengan game popular, Axie Infinity. Dengan memainkan sejumlah karakter di game itu, pemain bisa mendapatkan kripto, mulai dengan cara bertarung dengan pemain lain, hingga membiakkan karakternya.

Karakternya pun bisa dijual kepada pemain lain. Game bercorak itulah yang dikebut di Eizper Chain, game buatan asli anak Bandung, Indonesia.

“Eizper Chain adalah game ARPG berbasis blockchain pertama di Indonesia yang mengusung konsep F2P-P2E dengan art style High Fantasy-Steampunk dengan grafis kualitas tinggi dan dipadukan dengan teknologi blockchain Solana,” kata Rudi Harli Setiawan Executive Lead Project Eizper Chain.

Versi alpha Eizper Chain diluncurkan resmi pada 21 Oktober 2021 lalu di Mod Esports Arena, Bandung. Versi penuh direncanakan pada kuartal ke-3 tahun depan.

Game ini murni hasil karya anak bangsa dan juga telah menjadi salah satu karya game yang ikut di Global Solana Ignition Hackathon.

Bisa dibilang ini adalah satu-satunya game berbasis Solana asal Indonesia yang mengikuti kompetisi tersebut bertaraf internasional itu.

Setiawan menambahkan, Eizper Chain memadukan ekosistem game-NFT dengan konsep Free-to-Play (F2P) dan Play-to-Earn (P2E) melalui sistem blockchain adalah salah satu karakteristik dari game ini.

“Tren game saat ini adalah game yang mengusung model F2P dan P2E. Eizper Chain mencoba memadukan ini sebagai satu kesatuan utuh. Alhasil, pemain bisa memilih salah satunya, apakah memainkan game secara gratis atau membeli karakter khusus dalam bentuk NFT yang bisa dimainkan lebih maksimal lagi. Game bergenre Play-to-Earn (P2E) memastikan pemain bisa mendapatkan imbalan dalam bentuk kripto,” sebut Setiawan.

Berdasarkan penelusuran Redaksi Blockchainmedia.id, game yang mengusung P2E, lazimnya memajibkan calon pemain baru membeli beberapa karakter NFT agar dapat memulai permainan. Contoh terpopular adalah Axie Infinity yang mengusung murni P2E.

Memadukan 3 Elemen Dasar untuk Game Rasa Baru

Hal lainnya, bagi Setiawan, Eizper Chain memadukan tiga elemen antara GamePlay, NFT, DeFi (Decentralized Finance) dan DAO (Decentralized Autonomous Organization).

Ketiga perpaduan elemen tersebut harus bekerja dengan baik agar menciptakan sebuah game yang ideal. DAO misalnya bertujuan untuk melibatkan para gamer dan hodler token untuk berpartisipasi mengembangkan ekosistem game Eizper Chain

Peta Seluas 25 Kilometer Persegi

Untuk mewujudkan mutu GamePlay, Eizper Chain punya peta seluas 25 kilometer persegi. Ini memastikan pemain bertualang tanpa henti dengan beragam kisah menarik dan penuh kejutan.

“Jalankan kisahnya dari sudut pandang karakter Anda dan temukan peran Anda yang akan mengubah dunia Eizper. Seperti dalam game Action RPG pada umumnya, pemain akan dapat mengakses kemampuan untuk bertempur dengan properti yang kompleks. Temukan pula senjata yang paling tepat untuk anda gunakan, baju besi yang bermutu dan Eizper Crystal Skill yang sesuai dengan gaya permainan Anda,” imbuh Iswan Sudaryo Game Lead Eizper Chain.

Saat ini terbuka kesempatan kepada siapa saja ingin mencicipi Eizper Chain versi alpha ini.

Tim Eizper Chain mengklaim, sejak bulan lalu sudah ada lebih 2000 partisipan, di mana Kriss dan Harly adalah dua karakter di game ini hingga November 2021. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait