Mengenal Kripto AVAX yang Tersedia di Rekeningku.com

Kripto AVAX kini resmi diperdagangkan di bursa kripto asal Indonesia, Rekeningku.com. Apa itu kripto AVAX dan bagaimana ia unggul dari sisi teknologi dan nilai pasar?

Kamis, 3 Februari 2022 hari ini, Rekeningku.com mengumumkan, bahwa kripto AVAX resmi diperdagangkan, mulai pukul 13.20 WIB. Sebagai kripto bernilai pasar jempolan berdasarkan data Coinmarketcap.com, Rekeningku.com, menilai AVAX bisa diapresiasi oleh pengguna di Indonesia.

Apa Itu Kripto AVAX?

AVAX adalah kripto native untuk blockchain Avalanche. AVAX masuk kategori coin, karena memang bagian sentral dari blockchain itu. Oleh sebab itu banyak token, aplikasi desetralistik dan ratusan aplikasi bersemayam di blockchain itu.

Berbicara tentang AVAX tidak bisa dilepaskan dari peran Dr Emin Gün Sirer, Kevin Sekniqi, dan Maofan Yin. Proyek blockchain ini didirikan oleh mereka bertiga pada tahun 2018 lewat AVA Labs. Menyusul tahun 2020, blockchain resmi diluncurkan kali pertama, setelah berhasilkan mengumpulkan dana lewat mekanisme ICO, senilai US$60 juta atau setara dengan Rp853 miliar kala itu.

Emin Gün Sirer sendiri dikenal sebagai seorang ilmuwan komputer berdarah Turki-Amerika. Dia saat ini adalah profesor ilmu komputer di Universitas Cornell dan Direktur di IC3.

Ia dikenal karena kontribusinya pada sistem jaringan peer-to-peer untuk blockchain, yang dituangkan pada algoritma konsensus di Avalanche dan sistem operasi SPIN.

Dia juga dikenal berkontribusi mengembangkan blockchain Bitcoin lewat protokol Bitcoin-NG untuk meningkatkan skalablitas Bitcoin dan Bitcoin Covenants untuk solusi keamanan transaksi.

Sebelumnya, Rekeningku.com sudah menjelaskan secara singkat soal kripto itu di laman ini.

Tambang Bitcoin Tiongkok Ditutup, Robby Pendiri Rekeningku.com: Itu Justru Baik

Sejarah Blockchain Avalanche

Blockchain Avalanche justru lahir di kampus, tempat Sirer mengabdi. Awalnya Avalanche adalah proyek inkubasi di Universitas Cornell, Amerika Serikat, lewat sejumlah penelitian.

Hasil akhir penelitian itulah diterapkan menjadi blockchain yang siap pakai lewat perusahaan AVA Labs. Perusahaan inilah yang menjadi pusat pengembangan ekosistem Avalanche, berikut proyek individu lain yang memanfaatkan teknologi itu.

Emin Gün Sirer

Muaranya adalah use case kripto AVAX terus berkembang dan pernah berhasil masuk 10 besar pasar kripto versi Coinmarketcap.

Keunggulan Avalanche dan Use Case AVAX

Keunggulan blockchain Avalanche bertitik berat pada keterbatasan skalabilitas blockchain Bitcoin dan Ethereum (versi 1.0). Skalabilitas menyoal kecepatan transaksi, jumlah transaksi per detik dan efisiensi biaya transaksi. Ketiga aspek inilah yang ada di blockchain Avalanche guna memastikan adopsinya bisa digunakan di tingkatan bisnis.

Teknologi ini mampu memproses rata-rata hingga 4500 transaksi per detik (tpd). Jika dibandingkan dengan Bitcoin (7 tpd), Ethereum 1.0 (14 tpd).

Sedangkan biaya transaksi secara on-chain, berdasarkan data dari situs resminya, Avalanche membebankan sekitar 0,001 AVAX per transaksi dan 0,001575 AVAX untuk transaksi sederhana. Ada perbedaan besaran untuk transaksi jenis lain, misalnya biaya menerbitkan token. Biaya transaksi ini juga tergantung pada kondisi jaringan dan gas fee yang sudah ditentukan. Untuk biaya transaksi lewat bursa, lazimnya berbeda.

Keunggulan blockchain Avalanche inilah yang membawa tingkat use case kripto AVAX meningkat. Ada ratusan proyek yang menggunakan fitur-fitur itu, mulai dari DEX, NFT dan lain sebagainya. Beberapa yang terkenal adalah AAVE, Chainlink, Nexo, Tether dan TrueUSD.

Fitur menarik lainnya adalah Bridge yang mampu menghubungkan Avalanche dengan blockchain yang berbeda. Ini memudahkan transaksi antar kripto yang diterbitkan di blockchain lain.

Analisis Teknikal AVAX

Analisis teknikal sangat bermanfaat untuk memetakan kecenderungan pergerakan harga di masa depan. Berdasarkan indikator RSI, kinerja AVAX saat ini “bernasib” serupa dengan kripto besar lainnya, karena pasar kripto masuk wilayah bearish sejak November 2021.

Itulah sebabnya, pada time frame harian grafik AVAX, RSI menunjukkan sudah berada di posisi oversold (26,8) pada 22 Januari 2022 lalu. Kala itu harga AVAX sekitar US$52,50, sekaligus sebagai support terbaik saat ini.

Berdasarkan prinsip dasar RSI yang umum, ketika harga sudah sampai di posisi oversold (di bawah 30), maka harga berpotensi menguat berikutnya, jika bertahan terus di posisi 40 dan 50. Saat ini posisi tertinggi RSI pada AVAX, setelah oversold teranyar adalah 45,31 pada 1 Februari 2022 lalu. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait