Stablecoin RLUSD besutan Ripple dipersiapkan untuk bersaing di pangsa pasar stablecoin yang diproyeksikan meningkat berlipat-lipat di masa depan. Apa sebenarnya RLUSD itu dan mengapa produk Ripple ini mampu berkontribusi pada peningkatan apresiasi terhadap kripto XRP?
Stablecoin menjadi salah satu instrumen penting dalam ekosistem kripto. Mereka dirancang untuk menjaga kestabilan harga, memfasilitasi transaksi, dan mengurangi volatilitas. Salah satu stablecoin yang sedang menjadi perhatian adalah RLUSD (Ripple United States Dollar) dari Ripple. Stablecoin ini diproyeksikan akan meluncur secara resmi pada 4 Desember 2024, dengan ambisi menjadi pemain utama di pasar stablecoin global.
Apa Itu Stablecoin RLUSD?
Stablecoin RLUSD adalah stablecoin yang didukung aset bernilai dolar AS dengan rasio 1:1. Ripple mengembangkan RLUSD untuk menjembatani kebutuhan akan mata uang digital yang stabil dan terpercaya, didukung oleh aset nyata seperti obligasi pemerintah AS, deposito, dan kelas aset lainnya. Jadi, secara prinsip serupa dengan stablecoin USDT besutan Tether dan USDC dari Circle.
Selain itu, RLUSD akan diaudit secara ketat setiap bulan oleh BPM, dengan hasil audit diumumkan secara terbuka guna memastikan transparansi dan kepercayaan publik.
“Ripple USD (RLUSD) dirancang untuk mempertahankan nilai tetap sebesar satu dolar AS. Diterbitkan di blockchain XRP Ledger dan Ethereum, Ripple USD akan sepenuhnya didukung oleh cadangan terpisah berupa uang tunai dan setara kas, serta dapat ditukarkan 1:1 dengan dolar AS,” sebut Ripple di situs resminya.
Pengujian Stablecoin RLUSD di Blockchain Ripple dan Ethereum
Ripple sebenarnya telah menguji RLUSD sejak April 2024. Pada Agustus 2024, Ripple mengumumkan uji coba beta testing untuk stablecoin RLUSD di blockchain XRP Ledger dan Ethereum.
Langkah ini menunjukkan upaya perusahaan untuk menciptakan interoperabilitas antar blockchain, yang menjadi daya tarik bagi pengguna yang membutuhkan fleksibilitas. Meskipun belum diluncurkan secara resmi, pengujian ini menjadi bukti bahwa Ripple serius dalam memastikan kinerja dan keamanan stablecoin mereka sebelum dilepas ke pasar. Anda dapat memantau sendiri transaksi uji coba itu di XRP Ledger ini dan di Ethereum ini.
“Ripple USD saat ini berada dalam fase beta dan sedang diuji secara ketat oleh mitra perusahaan kami. Fase ini sangat penting untuk memastikan bahwa stablecoin RLUSD ini memenuhi standar tertinggi dalam hal keamanan, efisiensi, dan keandalan sebelum tersedia secara luas, serta setelah menerima persetujuan dari regulator. Oleh karena itu, Ripple USD belum tersedia untuk pembelian atau perdagangan saat ini,” sebut Ripple di laman itu.
Bahkan Ripple sudah menggandeng beberapa bursa kripto untuk bersiap memperdagangkan stablecoin RLUSD itu, seperti Uphold, Bitstamp, Bitso, MoonPay, Independent Reserve, CoinMENA dan Bullish.
Menggarap Potensi Pasar Stablecoin
Ripple memandang pasar stablecoin sebagai sektor yang sangat potensial. Mereka meyakini bahwa nilai pasar stablecoin berbasis mata uang, seperti dolar dan euro, dapat mencapai US$2,8 triliun pada tahun 2028, mengacu pada prediksi dari perusahaan Bernstein. Sedangkan nilai pasar stablecoin per April 2024 sudah mencapai US$125 miliar.
Sebagai perbandingan, stablecoin popular seperti USDT bernilai dolar AS dari Tether telah sempat mencatat kapitalisasi pasar mencapai US$133 miliar per 2 Desember 2024, menjadikannya pemimpin saat ini.
Berdasarkan catatan Coinmetrics pada 19 November 2024 lalu, pasokan (supply) agregat stablecoin yang diterbitkan telah meningkat menjadi US$189 miliar, dengan USDT dari Tether mewakili US$125 miliar (66 persen dari total pasokan), sementara stablecoin yang diterbitkan di Ethereum mencapai US$104 miliar atau (55 persen dari total pasokan).
Langkah Ripple untuk masuk ke pasar ini tentu saja tanpa alasan. Dengan reputasi yang kuat di kalangan institusi keuangan, Ripple berharap stablecoin RLUSD dapat menarik minat dari pengguna institusional dan ritel yang mencari solusi transaksi cepat dan biaya rendah.
Sebelumnya Monica Long, President Ripple menuturkan bahwa pasar stablecoin RLUSD akan diperluas ke pasar luar Amerika Serikat, yakni di Jepang.
“Kami percaya bahwa stablecoin RLUSD dan XRP memiliki use case yang berbeda dalam pembayaran dan jenis transaksi lainnya. Misalnya, dalam DEX (decentralized exchange) di XRPL, Ripple USD akan digunakan untuk perdagangan dengan sangat efisien. XRP akan tetap digunakan untuk transaksi dengan aset berkapitalisasi pasar lebih kecil, sementara RLUSD akan menjadi instrumen yang kuat untuk transaksi bernilai besar,” ujar Long.
Presiden Ripple Ungkap Rencana Besar RLUSD di Luar AS, Siap ke Jepang?
Persaingan Ketat di Pasar Stablecoin
Setelah peluncurannya kelak, RLUSD akan bersaing langsung dengan stablecoin mapan seperti USDT dan USDC dari Circle. Kedua stablecoin ini sudah memiliki reputasi global, dengan dukungan multi-blockchain dan pengalaman bertahun-tahun di pasar. Belum lagi bersaing dengan PayPal dengan PYUSD-nya, mengingat jejaring PayPal jauh lebih besar daripada ketiga entitas itu.
Namun, Ripple menawarkan keunggulan yang tidak bisa diabaikan, yaitu ekosistem Ripple Ledger yang sudah dikenal luas oleh institusi keuangan serta biaya transaksi yang lebih rendah dan kecepatan transaksi yang tinggi.
Stablecoin RLUSD juga diharapkan menarik perhatian karena jaminan transparansi dan audit bulanan yang diumumkan secara publik. Dalam dunia stablecoin, di mana kepercayaan menjadi elemen penting, langkah ini dapat menjadi pembeda utama dibandingkan pesaingnya.
Menunggu Restu NYDFS
Peluncuran RLUSD dijadwalkan pada 4 Desember 2024, bergantung pada persetujuan dari New York Department of Financial Services (NYDFS), menurut laporan dari FoxBusiness belum lama ini. Jika restu ini diberikan, RLUSD akan resmi memasuki pasar global, membuka babak baru dalam persaingan stablecoin.
Stablecoin RLUSD ini juga menjadi bukti ambisi Ripple dalam memperluas jangkauan mereka di ekosistem blockchain. Dengan banyaknya pengguna Ripple Ledger dan fokus perusahaan pada inovasi, RLUSD memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama di pasar stablecoin yang semakin kompetitif.
RLUSD adalah langkah strategis Ripple untuk memperluas pengaruhnya di dunia kripto dan blockchain. Dengan jaminan stabilitas nilai, transparansi, dan performa tinggi, RLUSD memiliki potensi besar untuk mengubah lanskap pasar stablecoin. Namun, kesuksesan stablecoin ini akan bergantung pada penerimaan pasar dan kemampuannya bersaing dengan pemain lama seperti USDT dan USDC, serta PYUSD.
Peluncuran RLUSD menjadi salah satu momen penting yang patut dinantikan, tidak hanya oleh komunitas Ripple, tetapi juga oleh seluruh ekosistem kripto global. Jika eksekusinya sesuai dengan rencana, RLUSD dapat menjadi katalisator baru bagi pertumbuhan stablecoin di masa depan.
Dampak ke Apresiasi Harga XRP
Peluncuran stablecoin RLUSD besutan Ripple diperkirakan akan berdampak positif pada harga XRP. Sebagai produk yang dihadirkan di blockchain XRP Ledger, RLUSD dapat meningkatkan adopsi ekosistem Ripple, baik dari kalangan institusional maupun ritel.
Kecepatan transaksi dan biaya rendah yang menjadi keunggulan XRP dalam mendukung RLUSD, serta transparansi dan audit bulanan yang diusung oleh stablecoin ini, memperkuat kepercayaan publik.
Jika RLUSD sukses di pasar stablecoin, hal ini dapat memperbesar permintaan terhadap XRP, karena keduanya saling terkait dalam berbagai transaksi, termasuk di platform DEX (decentralized exchange) di XRPL.
Terpantau pada Senin petang, harga XRP sudah menembus level psikologis US$2, yakni US$2,34. Inilah yang tertinggi luar biasa dalam setahun terakhir. Cuan XRP pun melompat lebih dari 356 persen dalam 30 hari terakhir dan mencoba menembus level penting berikutnya, yakni US$3.
Sebagai catatan, ATH XRP adalah US$3,84 yang dicapai pada 4 Januari 2018 silam. Sebelumnya, analis yakni harganya bisa mencapai US$15 pada masa mendatang.
Potensi pertumbuhan pasar stablecoin yang besar, serta strategi Ripple untuk mengintegrasikan RLUSD ke pasar global, semakin memperkuat proyeksi apresiasi harga XRP di masa depan. [ps]