Menlu Rusia Sebut Penggunaan Mata Uang Lokal di SCO Tidak Dapat Dihentikan

Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia mengatakan bahwa penggunaan mata uang lokal antar negara anggota SCO tidak dapat dihentikan.

Menlu Rusia dan Gerakan SCO 

Bitcoin News melaporkan bahwa, Menlu Rusia Sergey Lavrov melihat bahwa ada pemahaman tentang meningkatnya adopsi mata uang lokal oleh negara anggota SCO dalam penyelesaian perdagangan antar mereka.

Ia pun berpendapat bahwa, negara anggota SCO perlu menerapkan praktik yang sedang dibentuk di Bank Pembangunan Eurasia, Bank Pembangunan dan Rekonstruksi Asia, serta Bank Pembangunan Baru yang dibentuk oleh aliansi BRICS.

Itu agar adopsi mata uang lokal untuk perdagangan global dapat meningkat.

Menurut Menlu Rusia tersebut, semua hal tersebut pantas dan relevan untuk dibahas, di mana semua sedang mempertimbangkannya dengan Departemen terkait, Kementerian Keuangan dan bank sentral.

“Pekerjaan ini sedang berlangsung dan, secara umum, tidak dapat dihentikan,” ujar Lavrov.

Selain itu, Kepala diplomasi Rusia juga mengingatkan tentang proposal yang diajukan oleh Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva.

Proposal tersebut membahas soal transisi Brasil untuk penggunaan mata uang lokal dalam penyelesaian transaksi antar anggota BRICS lainnya, yakni Rusia, Tiongkok, India dan Afrika Selatan.

“Hal utama sekarang adalah mempertimbangkan isu-isu praktis yang akan memungkinkan untuk melindungi kerja sama negara-negara merdeka,” ujar Lavrov.

Selain itu, Menlu Rusia tersebut juga menuduh Barat telah menyalahgunakan posisinya dalam ekonomi global dan status mata uang cadangan, bersama dengan mata uang euro.

SCO, yang merupakan organisasi regional terbesar di dunia, kini tengah bersiap untuk membuang dolar Amerika dalam penyelesaian perdagangan global antar anggotanya.

Meski begitu, SCO belum seperti BRICS, yaitu mempertimbangkan untuk membuat mata uang baru sebagai alternatif dolar AS. Organisasi ini baru sekadar ingin mengurangi ketergantungan mereka pada dolar AS saja.

Di sisi lain, aliansi BRICS tampak akan merilis mata uang baru mereka di tahun ini, yang akan menjadi alternatif dolar AS untuk penyelesaian perdagangan global antar anggotanya, yang digadang akan bertambah. Mari kita saksikan. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait