Miliarder AS Ini Beli Bitcoin di Kala Murah, Tekankan Perlunya Regulasi

Kevin O’Leary, miliarder dan bintang acara televisi Shark Tank, berkata pasar kripto memerlukan regulasi. Hal tersebut ia utarakan setelah beli Bitcoin (BTC) dan kripto lain ketika harganya menurun.

Pentingnya Regulasi 

Dalam wawancara dengan Stansberry Research, O’Leary berkata BTC mengalami resistance di rentang harga US$20 ribu dan US$23 ribu. Ia menyebut penambang BTC masih untung dengan produksi US$7 ribu per BTC.

“Ada respon terhadap penambang BTC dikarenakan kekhawatiran lingkungan, sosial dan aturan korporat (ESG), tetapi penambang mulai menjajaki tenaga nuklir dan hidro yang melimpah di negara seperti Norwegia,” jelas O’Leary, dikutip dari News.Bitcoin.com.

Soal regulasi, O’Leary mengungkit rancangan undang-undang dua pekan lalu terkait stablecoin dengan patokan USD sebagai alat pembayaran. RUU tersebut diundur hingga September, tetapi O’Leary berpendapat aturan tersebut memiliki peluang 50 persen untuk disahkan.

Ia mengatakan hal itu dapat terjadi karena sedang ada pergulatan antara Komisi Bursa dan Sekuritas AS (SEC) dengan regulator lain terkait kripto, token dan NFT.

Para regulator dan pembuat kebijakan fokus kepada sistem pembayaran seperti kartu kredit, kartu visa atau dana pasar modal yang memiliki kegunaan terbatas soal aset yang dapat disimpan. Sebab itu, pemerintah akan fokus kepada sistem pembayaran stablecoin.

O’Leary menambahkan, bila peraturan tersebut ditetapkan pada bulan September, hal itu akan menandakan pemerintah siap menerobos ketidakjelasan soal pembuatan kebijakan dan menjadi sinyal optimis bagi pasar aset kripto.

Soal strategi investasi kripto selama tren bearish, O’Leary berkata pihaknya mengalami kerugian hingga 23 persen sebelum berhasil diturunkan menjadi 16 persen dari nilai portofolio.

“Pasar kripto sangat volatil tetapi saya selalu berkata volatilitas ini hadir di industri aset yang tidak teregulasi sebab tidak ada pembelian dari institusi,” kata O’Leary.

Beli Bitcoin dan Aset Kripto Lainnya

Ia menambahkan, nilai aset kripto miliknya sempat menurun 40 persen sebelum kemudian pulih kembali di sejumlah proyek. Kendati demikian, beberapa proyek masih berada dalam posisi merugi.

Soal BTC, Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan Polygon (MATIC) yang dipandang sebagai aset dengan kapitalisasi pasar terbesar, O’Leary berkata ia menambah investasi di aset-aset tersebut.

Investor itu memanfaatkan volatilitas ekstrim untuk membeli aset-aset kripto terbesar seperti BTC dan ETH sebab ia memiliki sentimen positif secara jangka panjang.

Menurut O’Leary, kelas aset kripto tidak terkorelasi dengan apapun seperti yang diduga oleh banyak pengamat, termasuk inflasi. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait