Reku menilai bahwa pasar kripto global dan saham AS saat ini bergerak dinamis akibat kebijakan yang dikeluarkan oleh Donald Trump. Trader dan investor disarankan untuk lebih mengoptimalkan portofolio mereka dengan menerapkan berbagai strategi.
Pasar kripto Bitcoin secara khusus misalnya mengalami koreksi pada hari ini (5/2/2025) ke level US$97 ribu setelah sebelumnya sempat menguat di atas US$101 ribu. Kenaikan tersebut terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan penundaan pengenaan tarif 25 persen untuk impor dari Meksiko dan Kanada selama 30 hari.
Namun, koreksi terjadi menyusul pernyataan David Sacks terkait regulasi stablecoin, yang akan menjadi prioritas utama pemerintah AS.
Sacks, seorang investor dan pengusaha pro-kripto yang ditunjuk oleh Trump sebagai AI & Crypto Czar di Gedung Putih, menegaskan bahwa pemerintah AS menargetkan pengesahan undang-undang stablecoin dalam enam bulan ke depan.
Sementara itu, pemulihan di pasar saham AS masih berlanjut, karena pasar menilai respons Tiongkok terhadap kenaikan tarif AS masih dalam tahap yang wajar. Selain itu, Trump dikabarkan telah mempercepat jadwal pembicaraan dengan Presiden China, Xi Jinping, yang diperkirakan berlangsung hari ini.
Indeks saham AS seperti Dow Jones, yang sempat turun lebih dari 665 poin (-1,5 persen) pada Senin, berhasil bangkit dan hanya ditutup melemah 122,75 poin (-0,28 persen) di 44.421,91 setelah pengumuman penundaan tarif impor AS. Pada perdagangan Selasa, Dow Jones menguat 0,3 persen, S&P 500 naik 0,7 persen, dan Nasdaq memimpin dengan kenaikan 1,4 persen.
Efek Donald Trump ke Pasar Kripto
Analis Reku, Fahmi Almuttaqin, menyatakan bahwa perkembangan kebijakan AS kini semakin berpengaruh terhadap dinamika pasar investasi global, termasuk pasar kripto dan saham AS.
“Sementara dampak kenaikan tarif AS mungkin mereda dalam satu bulan ke depan, faktor lain berpotensi berkembang. Wacana mengenai cadangan Bitcoin nasional AS, yang turut disinggung Sacks dalam pernyataannya hari ini, bisa menjadi sentimen yang semakin kuat jika Trump kembali menyatakan dukungannya terhadap proposal tersebut,” ujar Fahmi dalam keterangan tertulis, Rabu (5/2/2025).
Tingginya dinamika di pasar keuangan saat ini sejalan dengan proyeksi Reku di awal Januari lalu.
“Dominasi AS di pasar kripto semakin memperbesar dampak yang bisa dirasakan pasar terhadap setiap perubahan ekonomi dan politik di negara tersebut. Namun, tren yang ada masih cukup positif, terutama dengan potensi kebijakan-kebijakan pro-kripto AS yang dieksekusi. Jika rencana seperti pembentukan digital asset stockpile terealisasi, hal ini bisa menjadi katalis positif yang sangat kuat bagi pasar kripto tahun ini,” tambahnya.
Sementara itu, berdasarkan penelusuran Redaksi dari data CoinMarketCap 100 Index yang mencerminkan dinamika pasar kripto, Bitcoin (BTC) tetap mendominasi dengan harga US$97.849,22 dan kapitalisasi pasar mencapai US$1,93 triliun, memberikan bobot signifikan sebesar 65,76 persen dalam indeks itu. Ethereum (ETH) mengikuti di posisi kedua dengan harga US$2.781,13, mencatat kenaikan harian 2,62 persen dan kapitalisasi US$335,19 miliar.
XRP (XRP) menempati posisi ketiga dengan harga US$2,52 dan kapitalisasi pasar US$145,88 miliar, disusul oleh Solana (SOL) di US$205,55 dan BNB (BNB) di US$573,64. Sementara itu, Dogecoin (DOGE) bertahan di US$0,2663 dengan kapitalisasi US$39,39 miliar.
Di peringkat lebih rendah, Cardano (ADA) dan TRON (TRX) menunjukkan performa positif, naik masing-masing 3,21 persen dan 3,85 persen dalam 24 jam terakhir. Avalanche (AVAX) menjadi aset dengan kenaikan tertinggi, melonjak 4,1 persen ke US$26,99. Pergerakan ini mencerminkan tren yang kuat di sektor altcoin, dengan beberapa aset menunjukkan potensi bullish di tengah volatilitas pasar. Di sisi lain, pasar terlihat panik dengan kondisi ini, yang dicerminkan dari indeks Fear and Greed berada di posisi fear (38).
Di sisi lain, laporan keuangan perusahaan teknologi raksasa menarik perhatian investor di pasar saham AS. Alphabet (GOOG) anjlok 7 persen dalam perdagangan setelah jam kerja akibat pendapatan bisnis cloud yang mengecewakan, sementara AMD justru mengalami kenaikan berkat proyeksi kuatnya di sektor AI.
Saham Snap (SNAP) juga melonjak setelah melaporkan pendapatan yang melebihi ekspektasi, meningkatkan optimisme investor terhadap performa saham tersebut di sisa tahun ini.
Menata Ulang Strategi untuk Portfolio
“Secara keseluruhan, kondisi pasar saat ini menuntut investor untuk lebih gesit dalam mengelola portofolio mereka. Dengan memantau perkembangan pasar secara aktif dan menyesuaikan strategi investasi agar lebih adaptif terhadap perubahan, investor dapat mengoptimalkan kinerja portofolionya serta memitigasi risiko. Diversifikasi ke berbagai instrumen dan sektor potensial, seperti mengombinasikan aset kripto dan saham AS, bisa menjadi pilihan yang menarik,” kata Fahmi.
Bagi investor yang lebih mengutamakan fundamental aset, mereka dapat berinvestasi pada aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar.
“Melalui fitur Packs di Reku, investor bisa berinvestasi pada berbagai crypto blue chip dalam satu kali transaksi untuk memudahkan diversifikasi. Begitu juga di pasar saham AS, investor dapat berinvestasi pada sejumlah saham AS dan ETF terkurasi melalui US Starter Packs. Selain itu, investor dapat memanfaatkan fitur Insights yang merangkum informasi dengan berbagai metodologi dan teknik analisis dalam satu skor, sehingga lebih mudah dalam mengambil keputusan investasi,” jelasnya.
Di fitur Insights, investor dapat dengan mudah memantau pemberitaan di media massa dan perbincangan di media sosial. Fitur ini juga memberikan notifikasi jika suatu saham AS tiba-tiba viral dalam Buzz Score. Selain itu, investor dapat melihat saham yang sedang berada di valuasi rendah melalui Valuation Score serta mengidentifikasi perusahaan dengan fundamental kuat dan performa positif melalui Quality Score. [ps]