Pencurian Bitcoin Setara Rp22,2 Milyar Diduga Dibantu Dua Mantan Polisi Vietnam

Pengadilan Rakyat kota Ho Chi Minh telah membawa 16 warga Vietnam yang diduga sebagai dalang di balik pencurian Bitcoin dan penculikan.

Crypto Potato melaporkan, pencurian Bitcoin yang dilakukan oleh para terdakwa dilakukan dengan bantuan dua orang mantan polisi, mencuri BTC senilai US$1,5 juta, setara Rp22,2 milyar.

Kisah Pencurian Bitcoin di Vietnam 

Kisah pencurian Bitcoin ini bermula pada tahun 2018, ketika Le Duc Nguyen menyarankan Ho Ngoc Tai untuk menjual sekitar 1.000 BTC untuk membeli aset kripto lainnya. Saat itu, 1.000 BTC bernilai sekitar US$4,2 juta.

Namun, investasi tersebut tidak berjalan sesuai rencana awal, yang membuat Ngoc Tai merasa telah ditipu oleh Nguyen.

Dan pada bulan Mei 2020, ia pun membentuk sebuah tim untuk memburu Nguyen yang menghilang tanpa jejak dan untuk mencuri kembali aset tersebut.

Termasuk dua orang mantan polisi, tim beranggotakan 16 orang tersebut berhasil melacak keberadaan Nguyen melalui perangkat GPS di kendaraannya.

Tim pun menyewa mobil van, membeli senjata asli dan menculik target dengan cara menodongnya menggunakan senjata.

Ketika ditahan, Nguyen bersikeras mengatakan bahwa dirinya telah mentransfer 1.000 BTC ke dompet Ngoc Tai.

Rupanya, Nguyen berbohong karena tidak mengembalikan sesuai jumlah, jauh dari 1.000 koin BTC, dan hanya mengembalikan koin senilai US$1,5 juta saja.

Pengadilan Vietnam pun akan mengadili Ngoc Tai dan para anggota timnya karena melakukan tindak kriminal seperti penculikan dan pencurian Bitcoin.

Tetapi, beberapa anggota tim tidak terima dengan gugatan dari Pengadilan karena mereka berfikir Ngoc Tai hanya akan menagih utang dengan cara biasa, bukan dengan penculikan.

Sekadar informasi, Vietnam adalah salah satu pemimpin global dalam adopsi kripto, dengan 21 persen warganya yang telah menggunakan atau memiliki aset kripto dalam keseharian mereka.

Berdasarkan “Laporan Pasar Kripto Vietnam 2022” yang dirilis bulan Maret tahun ini, diketahui aset kripto kian popular di negara tersebut.

Menurut penelitian, 17 persen warga Vietnam, atau sekitar 16,6 juta orang, adalah investor kripto jangka panjang (Hodler). Juga, hampir sepertiga dari mereka telah berinvestasi dalam kripto utama Bitcoin. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait