Pengembang Shiba Inu (SHIB) Persiapkan Metaverse di Tengah Badai Koreksi

Pengembang Shiba Inu (SHIB) agaknya bisa menghibur duka lara para pendukungnya, Shiba Army, di tengah badai koreksi ini. Pasalnya, kini mereka tengah mempersiapkan platform metaverse untuk ekosistem kripto pesaing Dogecoin (DOGE) ini. Mari kita telisik lebih dalam.

Apa Itu Shiba Inu?

Shiba Inu adalah token meme bertema anjing jenis “Shiba Inu”, yang hadir untuk menjadi pesaing utama dari token meme pertama di dunia, Dogecoin.

Disebut sebagai “DOGE Killer”, Shiba Inu tidak sesederhana Dogecoin, karena ekosistemnya memiliki visi yang lebih luas dan beragam.

Tidak sebatas menjadi alat pembayaran digital, Shiba Inu juga akan mengembangkan sayapnya ke sektor token non-fungible (NFT), game blockchain, blockchain dan juga metaverse.

Dengan roadmap yang terlihat luas, ini ditujukan untuk menguasai berbagai sektor di industri kripto untuk menjadi pemain yang diperhitungkan keberadaannya.

Apa Itu Metaverse?

Saat ini, metaverse dapat diartikan sebagai sebuah dunia virtual yang menghubungkan banyak orang untuk melakukan beragam kegiatan seperti bermain, bekerja, bersosialisasi dan masih banyak lainnya.

Mayoritas metaverse memiliki konsep visual tiga dimensi (3D), sebagai penanda dari era internet terbaru, web3, yang diharapkan akan mengusung konsep desentralisasi.

Meski masih menjadi perdebatan, apakah metaverse pada akhirnya akan terpusat atau tidak, tetapi banyak diharapkan ini akan menggunakan teknologi blockchain dan kripto.

Saat ini, metaverse sendiri sudah menjadi salah satu sektor di industri kripto yang masih panas. Kehadiran pemain utama seperti Decentralan dan SandBox telah berhasil memikat banyak investor ritel, bahkan selebriti dunia.

Metaverse pun menjadi sebuah dunia baru bagi para pelaku bisnis dan hiburan, terlebih saat dunia masih dilanda pandemi corona yang terus menahan perputaran roda ekonomi.

Apa Itu Metaverse Shiba Inu dan Peran NFT Shiboshi?

Pengembang Shiba Inu pun terus berusaha mengikuti hype yang terjadi, dengan telah menghadirkan NFT-nya sendiri, Shiboshi, dan platform metaverse-nya yang akan datang, Shiberse.

Dikabarkan, Shiberse akan dirilis pada tahun 2022 ini, yang menjadi sorotan para investor karena ini akan menjadi “lahan” persaingan baru Shiba Inu dengan pemain yang sudah ada di metaverse.

Hadirnya pembaruan mengenai Shiberse ini tentu membangkitkan semangat baru di antara para investor dan Shiba Army.

Tentu saja, Shiberse ini pada akhirnya akan menjadi bagian dari pengembangan lebih lanjut untuk game blockchainnya yang akan datang.

NFT Shiboshi pun dikabarkan akan terlibat ke dalam proyek game tersebut, yang tidak menutup kemungkinan juga akan memiliki peran di Shiberse. Semua akan saling terhubung untuk memuaskan para investor dan pendukung setianya.

Saat ini, perilisan Shiberse benar-benar dinantikan agar para investor lebih mengetahui gambaran yang lebih jelas mengenai proyek di sektor terpanas ini, yaitu NFT, metaverse dan game blockchain.

Tantangan yang akan Dihadapi

Tentu saja, memasuki sektor metaverse bukan menjadi jawaban masa depan yang cerah untuk Shiba Inu, karena proyek ini masih harus bersaing dengan pemain utamanya, Decentraland dan SandBox, bahkan metaverse dari Meta Inc.

Tentu ini akan menjadi upaya perebutan pangsa pasar yang tidak mudah, tetapi juga tidak dapat dibilang alot karena dukungan kuat yang ada di belakangnya hingga saat ini.

Apa yang akan menjadi pembeda dari metaverse Shiba Inu adalah, ini kemungkinan akan berjalan di jaringan blockchainnya sendiri, Shibarium.

Sekadar informasi, Shibarium adalah jaringan penskalaan layer2 dari Shiba Inu untuk menekan biaya gas, mempercepat transaksi dan pengeksekusiannya dan masih banyak lagi.

Tidak seperti metaverse terdesentralisasi lain yang masih berjalan di jaringan pihak ketiga, seperti Ethereum dan Binance Smart Chain (BSC), Shiberse akan memiliki jaringannya sendiri.

Ini tentu akan dipandang sebagai ekosistem yang lengkap dan menjanjikan karena, Shiberse akan dengan leluasa mengadopsi kriptonya sendiri di dalam dunianya, seperti SHIB, LEASH dan BONE.

Secara prospek, token SHIB memiliki potensi yang cerah jika semua proyeknya mampu berjalan dengan lancar dan bersaing dalam memikat hati para investor dan pengguna.

Terlebih, harga SHIB saat ini masih mengalami koreksi yang cukup dalam, lebih dari 50 persen. Sehingga, saat proyek-proyek ini mulai menunjukkan “pesonanya”, maka investor masih akan dapat membelinya di harga yang sangat terdiskon.

Sungguh sebuah kondisi yang sangat menarik untuk diamati perkembangannya. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait