Penjahat Crypto Turki Diringkus, Terancam Penjara Selama 40 Ribu Tahun

Penjahat crypto asal Turki, Faruk Fatih Ozer, telah diringkus dan kini terancam penjara selama 40 ribu tahun.

Di tengah bearish pasar kripto yang terus menghantam “mental” para investor, aksi kejahatan di industri ternyata masih ada dan merajalela.

Sejak beberapa tahun silam, aksi penjahat crypto terus mengalami peningkatan, mulai dari scam, serangan malware, peretasan dan lain sebagainya.

Itu telah menjadi semacam borok dalam industri kripto yang berkembang pesat dan meraup limpahan uang dari investor ritel dan institusi.

Meski begitu, aksi peretasan di sektor DeFi (keuangan terdesentralisasi) dan scam diketahui telah mengalami penurunan karena harga aset kripto yang terdepresiasi.

Penjahat Crypto Terancam Penjara 40 Ribu Tahun

Berdasarkan laporan Watcher News, Faruk Fatih Ozer adalah Pendiri dan CEO dari bursa kripto asal Turki, Thodex, yang telah tidak beroperasi lagi.

Penangkapan Ozer terjadi di bulan April 2021 saat sedang berlibur di Albania, di saat pasar kripto sedang merekah dan mendatangkan hype tinggi karena pertumbuhan hebat pasar pasca halving Bitcoin di tahun 2020.

Ozer diketahui ditangkap setelah melarikan diri dan membawa uang investor di Thodex senilai US$2 miliar.

Awalnya, Thodex mengalami “penutupan sementara” di bulan tersebut karena masalah fluktuasi abnormal dalam akun perusahaan.

Setahun setelah penangkapannya, atau di bulan April 2022, Ozer akhirnya memasuki fase tuntutan, di mana jaksa telah menuntut hukuman penjara selama 40.564 tahun kepada para Pendiri dan Eksekutif Thodex.

Menghadapi tuduhan nilai aset yang dibawa lari, Ozer membantah itu karena nilai US$2 miliar tidak memiliki dasar, dengan mengklaim dari 400.000 pengguna, hanya 30.000 saja yang aktif. Sementara, penuntut mengatakan ada 390.000 yang aktif.

Tentu saja, kebutuhan akan bursa kripto terpusat (CEX) yang tepercaya masih sulit diwujudkan di beberapa negara.

Urusan regulasi dan perlindungan konsumen yang belum begitu mantap telah menjadikan investor kripto sebagai “domba” lemah yang siap dimangsa penjahat crypto (serigala) tanpa tahu harus berlindung di mana.

Diharapkan, ada sinergi lebih antara bursa kripto lokal dan pemerintah untuk menyediakan wadah, sekaligus perlindungan, agar investor lebih nyaman dalam berinvestasi. Ini akan menyokong pertumbuhan industri yang tidak dapat diremehkan. [st]

 

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait