Penyebab Mata Uang Amerika Bisa Semakin Terkikis

Status mata uang cadangan yang dimiliki mata uang Amerika diprediksi bisa semakin terkikis karena masalah default AS yang sudah di depan mata.

Bitcoin News melaporkan, Anggota Kongres Jim Himes (D-CT) dari Demokrat telah memperingatkan tentang risiko gagal bayar AS pada kewajiban utangnya di acara CNN bertajuk “State of the Union.”

Mata Uang Amerika Bisa Semakin Terkikis 

Dalam acara tersebut, Jim ditanyai soal pandangannya terhadap krisis utang AS dan ancaman keamanan nasional, serta adakah pemimpin dunia yang menyatakan keprihatinan mereka akan hal tersebut.

Selain itu, Direktur Intelijen Nasional AS Avril Haines juga mengatakan bahwa Rusia dan Tiongkok akan mencoba untuk mengeksploitasi kekacauan akibat default AS.

“Itu tidak muncul dalam pertemuan yang kami adakan di Yordania dan Israel dan Mesir… Tapi, tentu saja, Rusia dan Tiongkok akan berusaha mengeksploitasinya. Amerika Serikat tidak pernah benar-benar mendekati gagal bayar utangnya sebelumnya. Jadi sulit bagi kita untuk membayangkan seperti apa bentuknya. Tapi, tentu saja, itu bisa menjadi bencana,” jawab Jim.

Menurutnya, kepercayaan dan penghargaan penuh terhadap AS adalah pondasi yang membangun sistem keuangan global saat ini.

Meski begitu, ia tetap mewaspadai terjadinya default AS, melihatnya sebagai penyebab terkikisnya status mata uang Amerika sebagai mata uang cadangan dunia.

“[Jika itu terjadi] Orang dapat memilih untuk berinvestasi di Inggris atau di Uni Eropa, daripada di Amerika Serikat,” tambahnya.

Risiko gagal bayar semakin dipertegas oleh Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, yang mengatakan bahwa AS kemungkinan tidak mampu membayar semua utang di 1 Juni mendatang.

“Jika Kongres tidak menaikkan atau menangguhkan batas utang sebelum waktu itu, AS akan gagal,” ujar Yellen.

Selain itu, Yellen pun mengatakan dalam acara di ABC bertajuk “This Week,” jika Kongres gagal mengambil tindakan pada plafon utang AS, maka ini dapat memicu terjadinya krisis konstitusional, membawa dampak negatif pada pasar keuangan dan tingkat suku bunga.

“Tidak ada cara untuk melindungi sistem keuangan dan ekonomi kita selain Kongres melakukan tugasnya dan menaikkan plafon utang dan memungkinkan kita membayar utang kita. Dan kita tidak boleh sampai pada titik di mana kita perlu mempertimbangkan apakah Presiden dapat terus menerbitkan surat utang. Ini akan menjadi krisis konstitusional,” ungkapnya. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait