Perang Cuitan Pendiri Binance versus Pendiri WazirX Soal Kepemilikan WazirX

Pada Jum’at (05/08/2022), terjadi perang cuitan antara CEO Binance Changpeng Zhao dan pendiri bursa kripto India WazirX Nischal Shetty soal kepemilikan bursa tersebut. Zhao menuduh Shetty melakukan kebohongan terkait status kepemilikan.

Pihak berwenang India membekukan dana WazirX senilai US$8 juta setara Rp119 milyar pada Jum’at lalu atas tuduhan memfasilitasi money laundering. Binance kemudian menjauhkan diri dari bursa tersebut kendati mengumumkan akuisisi pada tahun 2019 silam.

CEO Binance Perang Cuitan dengan Pendiri WazirX 

Zhao dan Shetty mulai beradu debat soal kesepakatan bisnis yang dianggap pengamat kripto telah dirampungkan pada tahun 2019. Debat tersebut mencakup kepemilikan saham WazirX, kendali atas operasional sehari-hari, akses terhadap domain situs WazirX serta kode yang disimpan di akun Amazon Web Services (AWS).

Pada Sabtu, Zhao menuduh Shetty melakukan kebohongan memakai permainan kata-kata. Ia berkata, Binance dapat menutup domain WazirX, tetapi hal itu akan melukai nasabah.

“Kami tidak memiliki kendali atas sistem perdagangan. Shetty hanya memberikan login AWS, tanpa source code dan kemampuan penerapan. Shetty juga memegang akses akun AWS, source code dan penerapan,” cuit Zhao, dikutip dari The Block.

Binance, bursa kripto terbesar di dunia berdasarkan volume perdagangan, mengumumkan akuisisi WazirX pada bulan November 2019.

Pada Jum’at lalu, Binance menyesuaikan pengumuman tersebut dan mengklarifikasi akuisisi pada 2019 terbatas pada perjanjian untuk membeli aset dan properti intelektual tertentu dari WazirX.

Binance mengklaim bursa asal India tersebut dioperasikan dan dikelola oleh Zanmai Labs, perusahaan India yang dimiliki oleh Shetty dan pihak lain.

Di sisi lain, Shetty berkata Binance memberikan Zanmai lisensi untuk mengoperasikan perdagangan fiat ke kripto sementara Binance menangani perdagangan kripto ke kripto.

Baik Zhao maupun Shetty menjauhkan diri dari WazirX setelah Direktorat Penegakan Hukum India (ED), lembaga hukum yang melakukan penyelidikan tindak kriminal keuangan, membekukan sebagian dana.

Selain itu, ED menuduh WazirX melakukan money laundering terkait aplikasi pinjaman Tiongkok yang terlibat pinjaman dana digital di India.

WazirX membantah tuduhan tersebut dan berkata sedang mempertimbangkan langkah selanjutnya. Bursa itu mengklaim telah bekerjasama dengan ED dan menanggapi semua pertanyaan secara transparan.

Sementara itu, Zhao mengingatkan nasabah WazirX bahwa Binance mampu menangguhkan dompet nasabah WazirX, tetapi hal itu akan melukai pengguna. Ia menghimbau pengguna WazirX untuk memindahkan dana ke Binance. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait