Perusahaan Voyager yang Bangkrut Kirim 250 Milyar SHIB ke Coinbase, Apa Sebab?

Voyager, perusahaan broker kripto yang bangkrut pada tahun 2022, mengirim token Shiba Inu (SHIB) sebesar 250 milyar SHIB ke bursa kripto Coinbase. Hal tersebut dilaporkan perusahaan keamanan blockchain PeckShield.

Data Etherscan mengungkap, transfer SHIB dari Voyager menuju Coinbase terjadi pada pukul 03.00 WIB dini hari, Kamis (16/02/2023). Transfer tersebut bukan satu-satunya yang dilakukan Voyager.

Milyaran SHIB Dipindahkan

Pada hari yang sama, broker itu mentransfer aset kripto senilai US$28,7 juta ke Coinbase dan satu transfer lain ke Binance US di waktu bersamaan.

Transfer ke Coinbase mencakup Ether (ETH) sebesar 5 ribu ETH setara US$8,4 juta, sedangkan transfer ke Binance US mencakup 15 ribu ETH setara US$25,3 juta, Watcher Guru melaporkan.

Belum diketahui alasan Voyager melakukan transfer aset kripto senilai jutaan USD tersebut. Belum jelas apakah Voyager berencana menjual token yang ditransfer atau terus disimpan.

Pasca pemindahan dana tersebut, Voyager masih menyimpan token SHIB sebanyak 1,6 triliun SHIB setara US$23,5 juta. SHIB merupakan simpanan terbesar kedua bagi Voyager, selain Bitcoin (BTC) pada posisi pertama dan ETH di posisi ketiga.

Bila Voyager memutuskan untuk menjual 1,6 triliun token SHIB, harga SHIB dapat terbanting dan kembali longsor setelah sempat menguat selama bulan Januari lalu.

Hal ini membuat sejumlah investor SHIB khawatir harga memecoin ini akan menderita tekanan jual besar bila Voyager memang berniat untuk melepas simpanan SHIB dalam jumlah besar itu.

Sejumlah pihak menduga Voyager memanfaatkan reli pasar kripto untuk melikuidasi simpanan demi memberikan kompensasi kepada para kreditor. Tetapi hal ini masih merupakan dugaan dan belum ada konfirmasi dari pihak Voyager.

Pada bulan Desember tahun lalu, Binance US sepakat untuk membeli sebagian aset Voyager. Tetapi perjanjian tersebut gagal terlaksana dan tidak berstatus jelas setelah regulator AS campur tangan dan mencegah hal itu terjadi.

Sebab itu, Binance US telah menjauh dari kesepakatan tersebut dan tidak menjalin perjanjian baru dengan Voyager.

Selain itu, persidangan di Pengadilan Kebangkrutan Wilayah New York Selatan dijadwalkan pada bulan Maret mendatang terkait pembelian aset Voyager oleh Binance US. Agar pembelian aset tersebut dapat terlaksana, kreditor Voyager turut memiliki hak untuk memberi izin. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait