Peter Schiff Benci Bitcoin, Tapi Terbitkan NFT di Blockchain Bitcoin

Pendukung emas fisik dan pembenci Bitcoin, Peter Schiff, telah menerbitkan koleksi NFT-nya di blockchain Bitcoin.

Tentu saja, pembaruan ini memicu banyak tanggapan dari komunitas kripto, dengan tak sedikit yang mencibirnya, terutama pada pendukung Ordinals, yang mengatakan bahwa Schiff munafik.

Bukan tanpa alasan, itu karena Schiff telah bertahun-tahun mendedikasikan diri sebagai pengkritik dan pembenci Bitcoin. Ia juga sering kali menyebut kripto utama akan menjadi sebuah skema ponzi tanpa nilai nyata.

Sekadar informasi, Bitcoin Ordinals memungkinkan pengguna untuk mempublikasikan media on-chain dengan cara yang sebanding dengan NFT di jaringan lainnya. Ordinals adalah hal baru yang menjadi perhatian pendukung Bitcoin tahun ini.

NFT Besutan Peter Schiff  

Berdasarkan laporan Cointelegraph, Schiff telah meluncurkan koleksi non-fungible token yang disebut “Golden Triumph,” dengan menggandeng salah satu seniman pseudonim ternama, Price Market.

“Kolaborasi ini menampilkan lukisan asli Golden Triumph serta serangkaian cetakan dan Ordinals yang tertulis di blockchain Bitcoin,” ujar Schiff.

Koleksi tersebut terdiri dari satu lukisan fisik di atas kanvas linen minyak yang menggambarkan tangan manusia memegang sebatang emas.

Itu hadir dalam 50 cetakan di atas kertas arsip yang menggambarkan gambar yang sama, dan 50 versi digital bertuliskan NFT Ordinal di Bitcoin.

Diketahui, koleksi tersebut akan dilelang dalam dua bagian, dimulai pada 2 Juni sampai 9 Juni.

Koleksi yang didapat ditentukan dari seberapa besar peringkat penawaran peminat di dalam lelang.

Meski Schiff membenci aset kripto Bitcoin (BTC), tetapi ia telah membangun sebuah adopsi dari penggunaan blockchain, yaitu kepemilikan aset yang dapat diverifikasi seperti karya seni yang ditokenisasi ke bentuk NFT.

Yang menarik adalah, di masa lalu Schiff pernah mengkritik NFT, menggambarkan NFT sebagai aset palsu yang tidak menawarkan apa pun, selain gambar digital yang dapat digandakan tanpa henti secara online.

NFT adalah singkatan dari “Non-Fungible Token” yang dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan sebagai “Token Non-Fungible”. NFT adalah jenis kriptoaktiva yang dihasilkan oleh teknologi blockchain, seperti Ethereum.

Perbedaan utama antara NFT dengan kriptokurensi seperti Bitcoin atau Ethereum adalah bahwa NFT bersifat non-fungible, yang berarti setiap token unik dan tidak dapat saling dipertukarkan dengan satu sama lain secara satu-ke-satu. Sementara Bitcoin atau Ethereum dapat saling dipertukarkan dengan nilai yang setara, NFT memiliki karakteristik yang unik dan bernilai sendiri.

Dalam aspek NFT art misa digunakan untuk mewakili kepemilikan atau hak atas suatu aset digital, seperti gambar digital, video, musik, koleksi digital, atau barang virtual lainnya. Setiap NFT memiliki informasi unik yang tercatat di dalamnya, seperti data kepemilikan, sejarah transaksi, atau metadata terkait aset yang diwakilinya.

Jenis token yang satu ini memberikan kemampuan untuk memverifikasi keaslian dan kepemilikan aset digital, serta memberikan cara bagi para pembuat konten atau seniman untuk menjual atau memonetisasi karya digital mereka. NFT juga memungkinkan penggemar atau kolektor untuk memiliki versi digital yang unik dari karya seni atau barang virtual yang mereka sukai.

Meskipun menjadi sangat popular dalam beberapa tahun terakhir dan telah terjadi penjualan dengan harga yang sangat tinggi, penting untuk diingat bahwa nilai aset digital ini sangat bergantung pada permintaan pasar dan bahwa tren ini dapat berubah seiring waktu.

Maka, langkah Schiff itu tentu menarik untuk diamati, tetapi investor saat ini telah memasang fokus mereka untuk menghadapi potensi default AS. Ini digadang akan menentukan nasib BTC dalam beberapa bulan ke depan. Mari kita saksikan. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait