Prediksi Harga BTC 2023, Van Eck: US$30 Ribu!

Sejumlah cryptocurrency besar, termasuk Bitcoin, telah berayun dengan liar minggu ini, namun analis di perusahaan investasi VanEck membuat prediksi harga BTC dapat naik menjadi sekitar US$30.000 pada tahun 2023. Namun pengamat lain berpendapat berbeda.

Dilansir dari Forbes, Kepala Penelitian Aset Digital di VanEck, Matthew Sigel memperkirakan kenaikan harga itu berpotensi menggandakan kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini menjadi US$600 miliar.

“Bitcoin akan menguji US$10.000-US$12.000 pada kuartal pertama tahun 2023 di tengah gelombang kebangkrutan penambang BTC, yang akan menandai titik terendah crypto winter,” terang Sigel.

Lanjut Siegel Federal Reserve alias The Fed kemungkinan akan menghentikan kenaikan suku bunga di tengah melemahnya inflasi, sementara pencetakan uang dan defisit anggaran pemerintah terus berlanjut. 

“Hanya kurangnya berita khusus crypto yang buruk, di bawah skenario di atas, dapat menyebabkan harga BTC naik ke sentimen kekhawatiran kembali ke US$30.000 lagi,” tegasnya.

Prediksi Harga BTC 2023

Tetapi beberapa pihak lain masih berseberangan dengan prediksi Sigel, karena takut akan harga BTC bisa jatuh ke harga yang lebih rendah lagi pada tahun depan.

Namun, Sigel yakin harga BTC diprediksi akan melonjak kembali karena inflasi yang lebih rendah, meredanya kelangkaan energi, kemungkinan gencatan senjata di Ukraina, dan perputaran pasokan uang M2 yang akan memulai bull market baru.

Sebelumnya, pasar kripto kembali tertekan setelah The Fed pada Rabu (14/12/2022) menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin (0,5 poin persentase) untuk terus memperlambat ekonomi dan kenaikan harga secara moderat.

Setelah pengumuman itu, pasar kripto kembali terjebak di zona merah, begitupun untuk kripto terbesar di dunia, Bitcoin.

Prediksi Harga BTC Pasca The Fed Kerek Suku Bunga

Harga BTC telah turun sebesar 2,5 persen dari hari sebelumnya, kini diperdagangkan di kisaran US$17.740 (Rp275,4 juta).

Prediksi Harga BTC 2023, Pengamat: Juga Berpotensi Melemah

Beberapa analis pasar crypto juga mengemukakan prediksi senada dengan Sigel. Tetapi masih was-was dengan kebijakan keras kenaikan suku bunga dari The Fed tahun ini, yang dapat melampaui targetnya, meramalkan reaksi situasi terhadap krisis keuangan 2008.

“Kemungkinan terjadinya resesi adalah tinggi,” kata crypto trader Thomas Kralow dalam komentar lewat surel.

Menurut Kralow, The Fed sudah terlambat melakukan pivot, sehingga tingkat pengangguran sudah keburu naik. 

“Dan kita akan melihat situasi yang sama terjadi pada tahun 2008,” ucapnya.

Dia menambahkan, ketika The Fed melakukan pivot, ada reli bantuan untuk S&P 500, tetapi karena suku bunga akhirnya mulai turun, pasar jatuh lagi 40 persen. 

“Itu hanya mencapai titik terendah ketika tingkat suku bunga The Fed yang pada dasarnya nol. Ini bukan pertanda baik untuk Bitcoin pada tahun 2023 dan kita berpotensi melihat prediksi harga BTC turun menjadi US$10.000 atau bahkan lebih rendah pada tahun depan,” tulis Kralow menyampaikan prediksi.

Kenaikan suku bunga oleh Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) baru-baru ini oleh panel kebijakan moneter Fed, menandakan perlambatan laju kenaikan oleh Fed, yang selama empat pertemuan berturut-turut terakhir telah menaikkan suku bunga dengan kenaikan 75 basis poin.

“50 basis poin masih merupakan peningkatan besar secara historis dan kami masih memiliki beberapa cara untuk dilakukan,” kata Ketua Bank Sentral AS, Jerome Powell pada konferensi pers setelah pernyataan FOMC, dikutip dari Coindesk, Kamis (15/12/2022).

Inflasi yang diukur dengan indeks harga konsumen (CPI) terus melambat secara tahunan: laporan CPI November menunjukkan inflasi menjadi 7,1 persen, turun dari 7,7 persen pada Oktober.

Sebelumnya, analis kripto Arthur Hayes, mantan CEO bursa kripto berjangka BitMex, meyakini tahun depan The Fed akan bersikap lebih ringan terhadap tingkat suku bunga acuan. Ia berkata ada pasokan obligasi AS yang besar tanpa didukung oleh pembeli.

Menurutnya, penjualan minyak bumi oleh negara-negara Timur Tengah memakai mata uang selain dolar AS mulai meningkat. Kondisi tersebut menunjukkan mulai lemahnya minat terhadap USD oleh negara-negara mitra dagang AS. 

Jika resesi benar terjadi, maka pemerintah AS harus menerbitkan uang baru untuk menyelamatkan ekonomi. Dengan demikian, The Fed diperkirakan akan melakukan perubahan kebijakan atau pivot.

Hayes memperkirakan pasar obligasi serta pasar obligasi swasta akan mendesak The Fed untuk berhenti meningkatkan suku bunga acuan.

Dalam pengamatannya, ramalan BTC akan mengalami reli sebelum pivot tersebut terjadi. Pivot akan menjadi positif bagi semua aset berisiko, terutama bagi prediksi harga BTC tahun 2023.

“BTC adalah pasar bebas terakhir di dunia, sebab itu BTC akan menjadi penggerak pertama. Kita akan melihat BTC menguat sebelum indeks pasar saham S&P 500 menyusul,” kata Hayes. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait