IKLAN

Prediksi Puncak Harga BTC di 2026?

Pergerakan harga Bitcoin selalu menjadi topik hangat, terutama ketika menyangkut proyeksi jangka panjang. Setelah berhasil menembus ATH baru di angka US$123.000 di tahun 2025 ini, pasar pun kembali bergairah. Kini, perhatian mulai beralih ke pertanyaan besar berikutnya: bagaimana pergerakan harga BTC pada tahun 2026?

Puncak Siklus Bitcoin Dicapai pada 2026

Analis Crypto Uncle membagikan grafik Benner Cycle melalui kanal Telegram-nya pada Selasa (05/08/2025). Grafik ini merupakan model siklus ekonomi yang dibuat oleh Samuel Benner pada 1875 dan masih sering dijadikan acuan hingga kini.

Dalam Benner Cycle, tahun-tahun diklasifikasikan menjadi tiga: A untuk tahun panik (krisis), B untuk tahun harga tinggi (waktu ideal menjual), dan C untuk tahun harga rendah (waktu terbaik membeli). Tahun 2026 ditandai sebagai kategori B, artinya diperkirakan menjadi puncak harga sebelum koreksi besar.

Teori Benner Cycle Bitcoin - Crypto Uncle
Teori Benner Cycle Bitcoin – Crypto Uncle

Crypto Uncle menyoroti bahwa 2026 bisa mengikuti pola serupa seperti 1999 dan 2007, tahun-tahun puncak sebelum kejatuhan pasar besar seperti krisis 2008 dan kehancuran dot-com. Ia menyebut saat ini Bitcoin masih dalam tren naik dan akan mencapai fase euforia pada 2026.

“Kita sedang berada dalam tren bullish, dan ini sejalan dengan prediksi siklus… Sekarang kita menuju ke fase euforia dan valuasi puncak pada 2026,” tulisnya.

BACA JUGA  Harga Bitcoin Perlu Bertahan di Atas US$24.400 dan ETH US$1.750

Menariknya, grafik ini juga menandai 2034 sebagai tahun panik berikutnya. Ini berarti periode 2026–2034 bisa menjadi masa transisi menuju krisis, dan investor disarankan menyiapkan strategi keluar sebelum gejolak terjadi di pasar BTC.

2027: Tahun Dimulainya Fase Akumulasi?

Sejalan dengan proyeksi Benner Cycle, analisis sebelumnya juga memperkuat potensi puncak pasar di 2026. Pola historis harga Bitcoin menunjukkan peluang fase akumulasi agresif pada 2027, mengikuti siklus empat tahunan yang konsisten. 

Grafik tahunan BTC menunjukkan pola candlestick klasik seperti bullish engulfing, bullish harami, bearish harami, dan bearish engulfing yang konsisten muncul di momen penting pasar. Pola-pola ini menjadi sinyal teknikal kuat dalam mengidentifikasi fase siklus Bitcoin.

Bullish engulfing pada 2012 menandai awal reli besar, sementara bearish harami di 2014 dan 2018 menjadi sinyal akhir tren naik. Pola teknikal bullish harami muncul lagi di 2015 dan 2019 sebelum lonjakan besar berikutnya, dan bearish engulfing pada 2022 mengonfirmasi puncak harga BTC saat itu.

Siklus Bitcoin Halving Sudah Tidak Relevan? Begini Kata Ahli

Pada 2023, pola bullish harami kembali muncul dan terbukti mendorong reli kuat di 2024 hingga 2025. Candle tahunan 2025 pun menunjukkan pertumbuhan tajam dan mendekati zona euforia — mirip dengan 2013 dan 2017 yang diikuti pembalikan tren pada tahun berikutnya.

BACA JUGA  Galaxy Digital dan XBTO Lakukan Perdagangan Berjangka Bitcoin Bakkt

Jika pola ini berulang, maka 2026 berpotensi menjadi puncak siklus, sebagaimana terjadi pada 2014 dan 2018. Hal ini membuka peluang bagi fase akumulasi baru di tahun 2027. Seperti siklus sebelumnya, akumulasi pada 2027 bisa menjadi landasan menuju pasar bullish menjelang Bitcoin halving berikutnya di 2028.

Bagaimana Arah Pergerakan Harga BTC di 2025?

Melihat dua teori di atas, pergerakan harga Bitcoin pada 2025 tampaknya masih berada dalam tren bullish dan belum mencapai puncaknya, meskipun ada indikator lain yang menunjukkan potensi bearish. Berikut pandangan sejumlah analis ternama lainnya. 

Pasar Tetap Stabil Meski Ada Koreksi

Analisis harga BTC untuk tahun 2025 diungkapkan oleh Bitcoin Vector di X pada Selasa (05/08/2025). Mereka menyatakan bahwa selama sinyal risiko tetap stabil, penurunan harga adalah peluang—bukan ancaman—dan koreksi terakhir masih sehat. 

“Koreksi terakhir tidak memicu risiko tinggi. Lingkungan saat ini masih mendukung strategi buy-the-dip, bukan pembalikan tren,” jelasnya.

Bitcoin Risk Off Signal - Bitcoin Vector
Bitcoin Risk Off Signal – Bitcoin Vector

Bitcoin Bisa Turun ke US$90.000

Pakar lainnya, Ali Martinez memberikan gambaran yang lebih menarik terkait pergerakan BTC, ia menjelaskan bahwa saat ini harga Bitcoin tengah mendekati level penting dan apabila tertembus, harganya BTC bisa turun ke US$90.000.

BACA JUGA  Fenomena Kripto 2023: Solana, Tron, dan GameStop Memes

“US$111.000 adalah support level krusial untuk Bitcoin. Jika berhasil ditembus, zona permintaan berikutnya berada di sekitar US$90.000, menurut Pricing Bands,” tuturnya.

Bitcoin MVRV - Ali Martinez
Bitcoin MVRV – Ali Martinez

Tren Bullish Masih Konsisten

Pandangan terakhir soal pergerakan harga Bitcoin di 2025 turut disampaikan oleh analis CryptoJelleNL. Ia mencatat bahwa pasar masih bergerak dalam tren naik yang lambat namun stabil. 

Analis tersebut juga menambahkan bahwa koreksi terbaru justru sejalan dengan pola kenaikan harga bertahap yang telah terjadi dalam tiga tahun terakhir. Hal ini memperkuat keyakinan bahwa tren bullish masih berlangsung.

Prospek Jangka Panjang Bitcoin Masih Positif

Meskipun volatilitas jangka pendek dan koreksi Bitcoin tetap terjadi, mayoritas analisis menunjukkan bahwa BTC masih berada dalam tren naik yang sehat. Proyeksi puncak di 2026 dan fase akumulasi di 2027 menjadi acuan penting bagi investor dalam merancang strategi.

Dengan tren yang tetap konsisten dan dukungan pola historis, pasar tampaknya belum selesai mencetak peluang. Selama beberapa level kunci tetap terjaga, strategi buy the dip masih relevan dalam menghadapi pergerakan harga BTC ke depan. [dp]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait