Rusia Kebut Sistem Alternatif SWIFT, Demi Hempaskan Dolar AS?

Dalam langkah penting menuju visi dedolarisasi, Rusia sedang kebut sistem alternatif untuk Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT).

Hal tesebut diumumkan oleh Dmitry Birichevsky, Direktur Departemen Kerjasama Ekonomi Kementerian Luar Negeri Rusia, dalam Forum Ekonomi Internasional bertajuk “Rusia – Dunia Islam: Forum Kazan.”

Rusia Kebut Sistem Alternatif SWIFT 

Bitcoin News melaporkan, Birichevsky menekankan kebutuhan akan infrastruktur pembayaran dan penyelesaian yang independen untuk pengembangan perdagangan, ekonomi dan hubungan investasi yang stabil.

Dia menyatakan bahwa pergeseran dari sistem keuangan yang berpusat di Barat menuju dunia multi-mata uang adalah hal yang tak terhindarkan dalam waktu yang dapat diprediksi.

“Kami secara aktif mengerjakan ini. Kita perlu menghubungkan sistem pembayaran nasional, alternatif dari SWIFT, dan memperluas sistem pembayaran ini ke perdagangan kita,” ujar Birichevsky.

Selain itu, ia juga menyoroti bahwa banyak negara Islam berada di garis depan tren ini, dan Rusia memberikan perhatian yang cukup pada kepentingan mitranya dan kepentingan sendiri dalam kerjasama dalam format perbankan Islam.

Langkah tersebut datang di tengah sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dikenakan pada Moskow atas invasi militer ke Ukraina, yang mencakup pemutusan bank-bank Rusia dari SWIFT.

Sebagai bagian dari kebijakan untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS dalam perdagangan luar negeri, Rusia dan Venezuela mengungkapkan bulan lalu bahwa mereka sedang bekerja untuk mengembangkan alternatif untuk SWIFT.

Juga, telah ada upaya untuk membangun analog berbasis blockchain yang akan mencegah pemutusan hubungan negara-negara dan bank yang berpartisipasi.

Sebuah proyek serupa untuk stablecoin dan mata uang digital bank sentral diumumkan oleh perusahaan yang mengembangkan jaringan blockchain yang didukung Tiongkok.

Pengembangan ini menunjukkan pergeseran signifikan dalam lanskap keuangan global. Seiring negara-negara seperti Rusia dan Venezuela berusaha mengembangkan sistem pembayaran mereka sendiri, dominasi dolar AS bisa ditantang.

Teknologi blockchain, dengan sifatnya yang terdesentralisasi, bisa memainkan peran penting dalam transformasi ini, menyediakan platform yang kuat dan aman untuk transaksi keuangan.

Masa depan perdagangan internasional bisa melihat perubahan signifikan seiring perkembangan ini terungkap. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait