Beberapa jam yang lalu Binance secara resmi mengumumkan proses alih blockchain terhadap Binance Coin (BNB) telah rampung. Dengan demikian aset kripto BNB sudah beralih dari blockchain Ethereum ke blockchain Binance Chain. Namun ada sejumlah langkah lainnya yang perlu dicermati.
“Binance telah merampungkan alih mainnet terhadap BNB dan telah membuka layanan penyetoran dan penarikan. Penyetoran BNB ERC20 alias dari blockchain Ethereum masih dapat dilakukan ke address ETH pada bursa kripto Binance sampai proses alih (swap) ini usai. Kami akan mengonversi aset kripto BNB ERC20 secara otomatis menjadi BNB baru pada blockchain Binance Chain. Pengguna BNB dapat melakukan penarikan melalui dompet Binance Chain versi web,” jelas Binance dalam situsnya.
Pada 18 April lalu, Binance menyebutkan, pengguna yang menyimpan BNB ERC20 di Binance tidak perlu melakukan apa-apa dalam proses swap ini, karena Binance akan secara otomatis mengonversinya ke BNB versi terbaru pada Binance Chain. Jikalau ada yang menyimpan BNB ERC20 di wallet lain selain di Binance, pastikan wallet tersebut memang mendukung proses swap dan kirimkanlah ke Binance.
“Setelah 23 April 2019, Binance tak akan melayani penarikan BNB ERC20. Semua bursa kripto yang sebelumnya masih mendukung BNB ERC20 disarankan segera mengikuti petunjuk yang diberikan Binance untuk melakukan proses konversi,” jelas Binance.
Binance Chain menjadi produk yang paling ditunggu-tunggu oleh pegiat blockchain di seluru dunia, karena melengkapi produk Binance, yang tak hanya memiliki bursa kripto, tetapi memiliki blockchain sendiri. Dengan demikian Binance menjadi “mandiri” tak lagi bergantung pada blockchain Ethereum. Dengan memiliki blockchain sendiri, maka Binance akan lebih lincah mengakomodir pembuatan aset kripto lainnya, termasuk pembuatan dApp.
Pendiri dan CEO Binance, Changpheng Zao pada akhir Januari 2019 menyebutkan bahwa Binance Chain bisa menanangani hingga “beberapa ribu transaksi” per detik dengan periode blok hanya 1 detik. Bandingkan dengan Ethereum yang hanya mampu rata-rata 15 transaksi per detik dan Bitcoin yang hanya 7 transaksi per detik.
BNB memang mencetak cuan yang menggiurkan selama satu tahun belakangan. Pada 13 April 2019, BNB melakukan reli di US$18,47. Dengan harga terbaru hari ini di US$25, berarti BNB mampu mencetak cuan sebesar 35 persen. Sedangkan selama 30 hari cuan yang diperoleh investor mencapai 63 persen. Yang menggiurkan, terhitung sejak 20 Januari 2018 hingga hari ini, BNB menyetor laba hingga 273 persen, ketika di tanggal itu BNB baru berada di kisaran US$6,69.
Pada 12 Januari 2019, BNB meraih rekor baru dengan nilai US$24,46 setelah mencetak peningkatan 12 kali lipat dalam kurun waktu hanya dua bulan. Dalam 24 jam terakhir, BNB melesat lebih dari 11,2 persen terhadap dolar AS dan mencapai nilai US$24,77 setelah diumumkannya mainnet Binance Chain. Artinya, bila dihitung dalam kurun waktu satu tahun terakhir, BNB meroket sebesar 309 persen.
Peningkatan harga BNB dalam kurun waktu singkat tersebut menandakan investor yang memegang aset kripto itu cukup yakin akan pertumbuhan jangka panjang BNB, terutama terkait sektor bursa desentralistik (DEX) dan aplikasi desentralistik (dApp).
Setelah peluncuran mainnet Binance Chain, sejumlah proyek blockchain seperti Red Pulse dan Mithril bermigrasi dari protokol kontrak pintar (smart contract) Ethereum ke Binance Chain. Proyek kripto lain seperti Enjin, yang dikabarkan menjalin kemitraan strategis dengan Samsung, mengumumkan dukungan untuk Binance Chain dan BNB. [vins]