Satoshi Nakamoto Luncurkan Bitcoin dari London?

Satoshi Nakamoto, sosok perancang Bitcoin disebutkan meluncurkan sistem uang elektronik peer-to-peer itu dari Kota London, Inggris. Bagaimana mungkin?

Identitas asli pencipta Bitcoin itu memang masih menjadi misteri besar di kalangan pegiat aset kripto. Telah banyak pihak yang menebak siapa sosok Satoshi Nakamoto sebenarnya. Penelitan terbaru yang cukup apik tentang itu meyakini bahwa Nakamoto sempat tinggal di London ketika kali pertama Bitcoin diterbitkan.

Kendati banyak pihak, termasuk NewsWeek pada tahun 2014, telah mengklaim menemukan bukti kuat sosok Satoshi Nakamoto, identitas sesungguhnya dapat dikatakan )(sangat) spekulatif.

Penelitian terbaru dari Chain Bulletin yang ditulis oleh Doncho Karaivanov pada 23 November 2020 lalu meyakini bahwa Satoshi Nakamoto tinggal beberapa lama di London, Inggris. Dengan sejumlah bukti, Karaivanov menyebutkan bahwa Satoshi tinggal di kota itu antara 31 Oktober 2008 hingga 13 Desember 2010.

Sedangkan pesan terakhir Satoshi diyakini pada 26 April 2011, ketika ia mengirimkan surel kepada Gavin Andresen (tetapi bagian ini tidak dibahas oleh Karaivano). Gavin itu didapuk oleh Satoshi sebagai salah seorang lead developer Bitcoin. Namun sempat muncul kembali di situs P2P Foundation pada 29 November 2018.

Whitepaper Bitcoin pertama kali diumumkan terbit pada 31 Oktober 2008 dan transaksi kirim Bitcoin perdana adalah pada 12 Januari 2009, ketika Satoshi mengirimkan 50 BTC kepada pakar kriptografi ternama, Hal Finney. Sedangkan block perdana/genesis (block 0) terjadi pada 3 Januari 2009, yang ditambang sendiri oleh Satoshi.

Karaivanov menyelidiki tulisan-tulisan Nakamoto di tahun-tahun awal Bitcoin, meliputi 539 publikasi Bitcointalk, 169 commit SourceForge, 34 surel dan banyak data lain.

Cocokologi: Whitepaper Bitcoin, Hari Ini 12 Tahun Lalu

Aktivitas yang diteliti berkisar dalam kurun waktu antara 31 Oktober 2008, ketika Nakamoto mengumumkan ide awal Bitcoin di milis kriptografi lalu berakhir pada 13 Desember 2010. Pada tanggal itu, ia mengirim surel terakhir yang memiliki stempel waktu UTC (Coordinated Universal Time).

Berdasarkan data tersebut, Karaivanov dan kawan-kawan mengompilasi beragam zona waktu untuk mengamati korespondensi Nakamoto itu.

Sosok Hal Finney, Kriptografer dan Penerima Bitcoin Pertama dari Satoshi

Menurutnya, lokasi dan zona waktu paling memungkinkan antara lain adalah Inggris (GMT), AS bagian Timur (EST), AS Pasifik (PST) Jepang (JST) dan Australia (AEST). Kedua zona waktu terakhir mudah dibantah, sedangkan tiga lokasi pertama perlu diselidiki lebih lanjut, tulis Karaivanov.

Petunjuk paling utama yang mengindikasikan Satoshi tinggal di London, dan bukan di 2lokasi lain ketika Bitcoin diterbitkan, adalah pesan dalam genesis block alias block perdana.

Pesan tersebut berisi tajuk berita dari surat kabar The Times edisi cetak yang terbit pada 3 Januari 2009, hari di mana jaringan BTC mulai beroperasi. Artikel tersebut berjudul “Chancellor on brink of second bailout for banks”.

The Times newspaper front page from January 3, 2009, showing the now-legendary "Chancellor on brink of second bailout for banks" article.

Menurut Karaivanov hanya edisi cetak The Times yang disebarkan di Inggris yang mengandung judul itu, berbeda dengan versi daring yang mencantumkan nama kanselir dalam judul. Sedangkan The Times yang diterbitkan di Amerika Serikat (AS), sama sekali tidak menerbitkan berita itu.

Data lebih lanjut dari Survei Pembaca Nasional 2008 menunjukkan, bahwa 43 persen pembaca The Times berada di London. Fakta tersebut dan London yang merupakan pusat industri keuangan dunia, meningkatkan dugaan bahwa Satoshi pernah tinggal di London antara tahun 2008 dan 2010.

Kendati demikian, di akhir tulisan, Karaivanov mengakui bahwa mustahil mengetahui dengan pasti di mana Satoshi berdomisili saat Bitcoin pertama kali diluncurkan, [karena, mungkin, tidak ada bukti visual berupa foto ataupun videoRed].

Tetapi, Karaivanov yakin semua data yang tersedia “sekadar mengindikasikan” dengan tingkat kepercayaan tinggi, bahwa Satoshi pernah tinggal di ibukota Inggris itu. [cryptopotato.com/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait