Secercah Harapan Harga Bitcoin Naik ke US$21.500, Tapi Rintangan Juga Banyak

Geliat pergerakan harga Bitcoin (BTC) yang naik perlahan melewati US$17.000 membawa secercah harapan untuk terus menuju Utara.

Sejak skandal FTX bergulir, harga kripto utama terus merosot setelah jatuh lebih rendah dari level psikologis US$20.000, membawa kekhawatiran lainnya di antara investor.

FTX yang dinilai sebagai perusahaan kripto besar pada akhirnya berakhir bangkrut, diduga kuat akibat kesengajaan dari para pemangku kepentingan, termasuk sang Pendiri, Sam Bankman-Fried (SBF).

Namun, mengawali Desember ini, The Fed mengungkapkan akan ada perlambatan dalam kenaikan suku bunga, membawa gelombang pelemahan baru bagi indeks dolar AS yang mengangkat minat pada BTC dan aset kripto lain.

Harga Bitcoin Bisa Naik ke US$21.500

Berdasarkan laporan Market Watch, harga Bitcoin saat ini memiliki peluang untuk bangkit pasca tekanan dari skandal FTX, melampaui level psikologis US$20.000.

Dalam 24 jam terakhir, harga BTC telah bergerak melewati US$17.000, naik sekitar dua persen, yang menjadi tanda upaya pemulihan pasar setelah dihantam efek domino dari kebangkrutan FTX.

Meski secara makro sentimen mulai mereda, investor tetap perlu mewaspadai sinyal pemulihan palsu karena sejatinya, belum ada dasar kuat untuk mendukung pemulihan pasar dari crypto winter yang panjang saat ini.

“Selama beberapa minggu ke depan jika inflasi terus turun dan ekonomi terlihat baik-baik saja, aset berisiko, termasuk Bitcoin, masih bisa naik dari sini,” ujar Edward Moya, Analis di broker Oanda.

Lanjut dikatakan, reli besar masih dapat diupayakan pasar sampai benar-benar memahami dampak risiko apa yang akan dibawa oleh skandal FTX ke industri.

Sekadar informasi, skandal FTX telah menyebabkan beberapa perusahaan bangkrut, salah satunya adalah BlockFi yang belum lama ini mengumumkan kebangkrutan.

Meski jalan masih terlihat panjang untuk pulih, pemulihan yang perlahan namun stabil yang dimulai di awal Desember ini terlihat berpotensi untuk berlanjut.

“Jika Bitcoin terus stabil, harga berpeluang naik ke level US$21.500,” ujar Moya.

Di sisi lain, dari sudut pandang jangka panjang, investor ventura Tim Draper masih melihat prospek bullish yang amat hebat bagi Bitcoin, harganya dapat mencapai US$250.000 per koin. Kemungkinan itu terjadi setelah halving terbaru di tahun 2024.

Secara teknikal, pasar masih menanti berlanjut tidaknya aksi jual akibat skandal FTX, karena secara dasar fundamental, pasar kripto seharusnya sudah mulai bangkit seiring pelemahan indeks dolar AS. [st]

 

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait