Shibarium Shiba Inu (SHIB) Mirip Blockchain, Untuk Apa?

Shibarium di ekosistem Shiba Inu (SHIB) disebut-sebut akan menjadi pembetot apik bagi nilai dan harga kripto pesaing Dogecoin (DOGE) itu. Lantas, apa itu Shibarium?

Berbagai kebaruan dan inovasi muncul, mulai dari mata uang digital hingga dunia virtual yang disebut metaverse. Tahun lalu, popularitas mata uang kripto semakin mendominasi keuangan di dunia. Popularitas tersebut ikut dirasakan oleh Shiba Inu (SHIB), sebuah token berbasis meme dengan lambang anjing ras Jepang ini. 

Kepopuleran token SHIB nampaknya membuat Ryoshi, pencipta token berbasis meme tersebut, mengambil langkah serius dalam mengembangkan ekosistem Shiba Inu. Sebuah jaringan seperti blockchain bernama Shibarium pun direncanakan akan dirilis sebagai perluasan ekosistem Shiba Inu.

Apa Itu Shibarium di Shiba Inu?

Setelah berhasil dengan bursa terdesentralisasi (DEX) ShibaSwap, Ryoshi mengembangkan visinya dengan membuat Shibarium. Shibarium merupakan sebuah jaringan seperti Blockchain, atau lebih tepatnya solusi Layer 2 yang berada di atas Blockchain Ethereum.

Layer 2 ini dioperasikan di atas blockchain Ethereum. Jadi, semua transaksi dilakukan di Layer 2 dan tetap diselesaikan dan direkam permanen di blockchain Ethereum (Layer 1).

Rencana ini diketahui dari diskusi komunitas SHIB pada platform Discord, di mana pengembang ShibaSwap bernama Eric M mengatakan bahkan solusi layer 2 Shiba Inu (SHIB) akan segera dirilis. Namun, rencananya sendiri sudah disebutkan Ryoshi pada artikel Medium yang dipublikasi Mei 2021.

Shiba Inu (SHIB) Bakal Punya Blockchain Sendiri, Namanya Shibarium

Selama ini, token SHIB yang dibangun di atas Blockchain Ethereum memiliki masalah terkait skalabilitas, kecepatan, dan transaksi. Pembuatan Shibarium ini dianggap sebagai solusi atas masalah tersebut. Meski masih sedikit informasi mengenai Shibarium, jaringan Shibarium diklaim bisa mengurangi biaya transaksi serendah mungkin, bahkan hingga nol. 

Berdasarkan whitepaper Shiba Inu, Shibarium akan menawarkan berbagai keuntungan, seperti transaksi yang cepat, sistem yang lebih ramah lingkungan, penyimpanan manajemen individu, dan tata kelola penuh.

Selain itu, Shibarium juga dikabarkan akan memasuki dunia virtual, metaverse. Metaverse membutuhkan solusi skalabilitas untuk mengurangi tingginya biaya transaksi serta meningkatkan efisiensi waktu transaksi untuk menyesuaikan tingginya aktivitas di metaverse. Hal ini merupakan kesempatan baik bagi SHIB untuk melebarkan sayapnya di dunia mata uang kripto dan metaverse.

Penerapan Shibarium

Shibarium diprediksi akan memiliki beberapa implementasi. Salah satunya adalah sebagai aplikasi lending di mana pengguna bisa pinjam dan meminjamkan mata uang kripto. Selain itu, akan hadir pula sebuah e-commerce yang bernama ShibaSwag. Tidak hanya itu, Shibarium juga akan menghadirkan permainan berbasis NFT. 

Proyek Shibarium ini akan menggunakan BONE sebagai token utamanya, bukan LEASH atau SHIB. Hal ini disebabkan karena BONE akan memiliki awal yang adil, yakni dimulai dari nol.

Pengembang akan memberikan kesempatan bagi para pemegang token SHIB untuk menukarkan token milik mereka menjadi BONE lewat proses yang akan diperkenalkan saat perilisan Shibarium.

Langkah selanjutnya adalah merilis SHI, stablecoin Shiba Inu yang nilainya tetap dipatok hingga satu sen. “Tujuan akhirnya adalah SHI (yang akan beroperasi di ETH dan Shibarium) menjadi mata uang stabil global yang bisa digunakan di semua negara sebagai penyimpan nilai maupun metode pembayaran,” tulis Ryoshi dalam blog-nya.

Kapan Shibarium Akan Dirilis?

Saat ini, Shibarium masih dalam tahap pengembangan. Hingga artikel ini ditulis, belum ada tanggal pasti kapan Shibarium akan dirilis. Namun, berdasarkan pernyataan pengembang, Eric M, Shibarium akan segera dirilis secepatnya. Ekosistem baru Shiba Inu ini diperkirakan akan hadir pada kuarter pertama 2022. Eric M meyakinkan pengguna dan investor bahwa timeline perilisan tidaklah penting ketika Anda memercayai proyeknya, seperti yang sudah dilakukan SHIB selama ini.

Shiba Inu (SHIB) menorehkan catatan yang menarik sepanjang 2021. Hadir sebagai pesaing Dogecoin, yakni koin dengan icon serupa, ketenaran Shiba Inu konsisten hingga akhir tahun 2021, di mana token ini menjadi aset kripto yang paling banyak dicari di CoinMarketCap, bahkan mengalahkan Bitcoin. Sementara itu, berdasarkan kapitalisasi pasarnya, Shiba Inu berada di urutan ke-13, tepat di bawah pesaing utamanya, Dogecoin, yang berada di urutan ke-12.

Popularitas yang luar biasa ini tak lepas dari branding dan pemasaran di media sosial. Pembicaraan mengenai SHIB tidak pernah berhenti di Twitter. Tak heran jika popularitasnya stabil, bahkan meningkat hingga 16.000 persen.

Keputusan Ryoshi mempublikasikan visinya pada Shiba Inu tampaknya memberikan sentimen untuk token meme ini. Jika seluruh visinya tercapai, tak akan mengherankan jika harga SHIB berpotensi melesat tinggi. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait