ADVERTORIAL

Mata uang kripto (cryptocurrency)—di Indonesia juga dikenal dengan sebutan aset kripto atau aset digital—memang semakin digemari. Sudah cukup banyak orang yang mencari cuan di dalamnya. Namun demikian, masih banyak juga orang yang tak percaya, termasuk pemerintah di berbagai negara. Salah satu alasan utamanya adalah karena tidak adanya aset jaminan (underlying asset) terhadap produk teknologi blockchain ini.

Nah, kini berkembang berbagai proyek kripto yang terhubung dengan kegiatan sektor riil, di mana investor menanamkan modalnya pada sektor riil melalui kripto. Dari sejumlah pengelola proyek seperti itu, salah satunya kini dikembangkan oleh Silkroad Eight. Silkroad Eight bermitra dengan berbagai usaha riil, seperti kafe, tambang emas dan perkapalan.

https://youtu.be/tbpIwNZHBzs

Investor kemudian bisa berpartisipasi dengan membenamkan dananya pada usaha-usaha riil tersebut. Oleh Silkroad Eight, proyek spesifik ini disebut dengan Proof of Asset (PoA). Agar Anda bisa berinvestasi dalam usaha riil itu, investor harus menggunakan SET, token berbasis ERC-20, besutan Silkroad Eight. Dana tersebut kemudian disalurkan ke usaha riil yang dijalankan oleh mitra. Nantinya, investor akan mendapatkan bagi hasil. Skema bagi hasil berbeda-beda untuk setiap usaha.

“Fungsi utama token SET adalah sebagai jembatan antara orang-orang yang ingin berinvestasi di berbagai sektor rill yang kami siapkan. Dengan menyimpan token SET, maka investor mendapatkan kepastian dan keamanan terhadap investasi yang dia lakukan,” ujar Achmad Hidayat, CEO Silkroad Eight, Kamis (27/12).

Achmad N Hidayat CEO Silkroad Eight dan Peter Dinh CEO FinanceX berjabat tangan selepas penandatanganan dokumen kerjasama kemitraan strategis antara kedua perusahaan itu pada Oktober 2018 lalu. (sumber: medium.com/financex)

Achmad mengatakan, melalui konsep seperti ini diharapkan akan membuat orang-orang yang selama ini ragu dan khawatir dengan investasi kripto, karena tak punya underlying asset dapat masuk ke dunia kripto secara nyaman. Lagipula proyek-proyek sektor riil bisa mendapatkan pendanaan dari investor tidak hanya dari satu negara tetapi juga investor global, karena blockchain sifatnya terbuka tanpa sekat negara.

“Dari sisi para investor, ada dua manfaat yang mereka dapatkan. Pertama, keamanan investasi dananya. Kedua, transparansinya. Kalau orang sudah berinvestasi di dalam SET, nantinya setelah kuartal pertama 2019, ketika platform tersedia, investor bisa melihat kemajuannya (progress), setiap saat secara realtime. Misalnya, hari ini Anda berinvestasi ke usaha kafe. Melalui platform Anda bisa memantau pemasukan kafe tersebut dari hari ke hari. Jadi, akhirnya Anda bisa mendapatkan informasi yang sahih tentang bagi hasil yang nanti Anda dapatkan,” ujarnya.

Achmad menambahkan, soal mitra sektor riil, Silkroad Eight menitikberatkan pada mitra-mitra yang ada di Indonesia. Tetapi tetap terbuka bagi investor mancanegara yang ingin berinvestasi pada usaha-usaha riil tersebut. Saat ini, kata Achmad, salah satu mitra mereka adalah Cafe Blockchain by Silkroad di Jalan Kamuning No.8A.

“Kami ujicobakan dulu di Bandung. Kelak skema bisnisnya bisa dikembangkan menjadi waralaba (franchise), sehingga bisa tersebar di kota-kota lainnya di Indonesia,” ujarnya.

Selain kafe di Bandung, Silkroad juga sudah bermitra dengan perusahaan tambang emas di Papua seluas 9.800 hektar. Selain itu, saat ini pihaknya juga sedang menunggu kontrak pembelian untuk tambang pasir kuarsa di Sulawesi.

“Selepas kontrak itu ditandatangani, pada tahun depan langsung kita jalankan. Semua fasilitas juga sudah ada di sana,” ujarnya.

Selain itu, pada tahun depan Silkroad juga akan masuk ke sektor maritim, yakni perkapalan, baik kapal angkutan ataupun kapal penangkap ikan.

“Kelak kami akan menggarap sponsorship di bidang reksadana. Banyak investasi yang akan kami lakukan dan itu kita drive dari mitra-mitra strategis kita terlebih dulu agar masyarakat percaya,” ujarnya.

Soal bagi hasil, Achmad mengatakan, setiap proyek riil akan memiliki prospektusnya masing-masing. Selain itu, setiap proyek akan memiliki Proof of Asset-nya masing-masing.

“Setiap proyek investasi kami akan bikin tokennya masing-masing sebagai bentuk aset kriptonya. Tetapi, untuk pembeliannya harus menggunakan token SET. Dan masing-masing token tersebut fungsinya hanya sebagai bukti kepemilikan, sehingga tidak bisa diperdagangkan,” ujarnya.

Untuk token SET sendiri, total yang diterbitkan sebanyak 888 juta. Hampir 40 persen di antaranya menjadi cadangan (reserve) Silkroad Eight dan sisanya (60 persen) disiapkan untuk publik.

“Tetapi, sebagian besar sudah dimiliki oleh sejumlah mitra srategis kami,” ujarnya. Saat ini, token SET sudah diperdagangakan FinanceX. [jul]

 


PENYANGKALAN (DISCLAIMER):
BlockchainMedia tidak mendukung (endorse) konten ataupun produk yang tertera pada laman ini. Sepanjang kami menyajikan beragam informasi penting kepada Anda, pembaca sangat disarankan melakukan kajian dan penelitian sendiri sebelum mengambil keputusan apapun terkait dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Pembaca secara bijak bertanggung jawab secara pribadi atas segala keputusannya. Konten ini juga bukanlah saran investasi.