Sinyal Kuat Harga Bitcoin Siap Melesat Lagi

Setelah melesat melewati level psikologis US$20.000, harga Bitcoin tampak siap melesat lagi jika salah satu faktor teknikal terpenuhi di akhir bulan ini.

Sejak awal tahun ini, harga Bitcoin (BTC) dan beberapa altcoin mulai bangkit, seiring kenaikan selera risiko yang tercipta dari redanya sentimen dari perekonomian AS.

Data inflasi yang reda menambah dorongan ke pasar kripto untuk bergerak lebih tinggi, mencetak keuntungan jangka pendek yang menjadi dasar analisis untuk prospek selanjutnya.

Harga Bitcoin Siap Melesat Lagi 

Berdasarkan laporan NewsBTC, ada hal teknis yang sangat dinantikan para investor, yaitu terbentuknya pola morning star reversal di grafik harga bulanan.

harga Bitcoin siap melesat

Tanda bearish tampak mulai terlihat saat harga BTC terus menguat, lebih tinggi dari harga sebelum skandal FTX menghantam pasar kripto.

Berdasarkan grafik di atas, tiga candle bulanan tampak akan membentuk pola morning star reversal, yang diperkirakan akan membawa gelombang bullish untuk harga Bitcoin.

Kali terakhir pola tersebut terbentuk, itu telah membawa harga BTC ke dalam bull run selama dua tahun, terus bergerak naik hingga lebih dari 6.000 persen.

Secara umum, pola morning star reversal adalah pola teknikal yang akan membawa harga aset ke dalam tren selama tiga hingga lima bulan. Pola ini terdiri dari satu candle hitam panjang, satu doji dan satu candle putih untuk membalik pasar bearish menjadi bullish.

Candle kedua (doji) menandakan pasar mulai berada dalam keragu-raguan untuk melanjutkan tren bearishCandle ketiga akan menjadi sinyal pembalikan tren.

Syarat utama adalah, candle ketiga harus mampu menutup minimal 50 persen dari panjang candle pertama. Semakin tinggi kenaikan candle ketiga, maka semakin kuat tren yang akan dibentuk setelahnya.

Tentu saja, ini dapat disandingkan dengan beberapa indikator momentum lain seperti RSI, Stochastic dan Fisher Transform.

Kondisi Makro Menentukan

Tetapi di sisi lain, analis senior Bloomberg Mike McGlone tampak membentuk dasar yang mirip dengan dasar di tahun 2018, tetapi dengan kondisi makro yang berbeda.

Daily Hodl melaporkan bahwa, ada perbedaan antara dua bottom di tahun 2022 dan 2018, seperti likuiditas di pasar global dan dana dari bank sentral AS.

Meski saat ini data inflasi AS telah mereda, McGlone masih mewaspadai kondisi makro yang menantang terkait kebijakan suku bunga The Fed ke depannya.

McGlone pun menilai, reli harga Bitcoin tidak akan begitu siap melesat karena indeks saham Nasdaq berpotensi bergerak turun di bawah EMA 200 minggu.

Korelasi antara pasar saham dan kripto dikhawatirkan oleh McGlone akan bekerja di sini, menahan dorongan bullish yang coba dibentuk di pasar krito. Mari kita saksikan. [st]

 

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait