Sudah Saatnya Serok SOL Lagi?

Solana (SOL) telah menunjukkan ketahanan dan pertumbuhan yang luar biasa di sepanjang tahun 2023, meskipun menghadapi tekanan regulasi yang mempengaruhi pasar mata uang kripto secara luas.

Periode ini ditandai dengan peningkatan adopsi Solana dan indikator ekonomi yang positif, membuat banyak investor kripto bertanya-tanya apakah ada kesempatan untuk serok SOL saat ini di pasar.

Penting untuk menekankan bahwa keputusan investasi, terutama di pasar kripto yang volatil, sangat pribadi. Investor dan spekulan perlu melakukan due diligence dan penelitian menyeluruh sebelum membuat keputusan tentang produk keuangan apa pun, termasuk kripto seperti Solana.

Dalam upaya memberikan wawasan berharga tentang hal ini, Finbold telah menyusun dan menganalisis aspek fundamental kunci Solana. Ini termasuk penelitian mendalam tentang tren adopsi, mekanisme staking, perannya dalam ruang keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan tokenomik SOL.

Saatnya Serok? 

Sebuah tren yang sangat menonjol adalah tingkat staking yang tinggi yang terlihat dengan koin asli Solana.

Per hari Sabtu (2/12/2023), data dari StakeRewards menunjukkan bahwa sebanyak 395,88 juta SOL disimpan dalam protokol. Angka ini mewakili 93,33 persen dari total pasokan SOL yang beredar, yang berjumlah 424,21 juta.

Fenomena staking ini lebih ditegaskan ketika membandingkan Staking Market Cap sebesar US$24,64 milyar dengan kapitalisasi keseluruhan SOL sebesar US$26,43 milyar, menurut StakingRewards, atau US$26,37 milyar, menurut indeks CoinMarketCap.

Total Value Locked (TVL) dalam ekosistem DeFi Solana juga telah melihat pertumbuhan yang signifikan, meningkat 63 persen dalam sebulan dan 12,24 persen dalam seminggu, menurut data dari DefiLlama.

Peningkatan ini menempatkan Solana di garis depan pertumbuhan DeFi, mengungguli jaringan lain dan merebut kembali posisinya yang ketujuh dari Avalanche (AVAX) dengan US$678,7 juta yang terkunci dan aktif digunakan dalam protokolnya.

Namun, penting juga untuk mempertimbangkan aspek bearish. Solana dikenal memiliki salah satu tokenomik paling inflasioner di lanskap kripto.

Tingkat inflasi pasokan yang tinggi ini dapat berdampak negatif pada investor, seperti yang terlihat dalam penurunan harga setelah Solana mencapai puncak kapitalisasi pasar. Real Reward Rate untuk staking SOL, yang disesuaikan dengan inflasi tahunannya, dianggap negatif oleh StakingRewards.

Selain itu, token yang dilepas harian dari Solana, yang bernilai sekitar US$5,33 juta, menimbulkan risiko potensial bagi pemegang. Namun demikian, kinerja mengesankan SOL di tahun 2023 dapat mendorong investor untuk menjual kepemilikannya guna merealisasikan cuan setelah aksi serok sebelumnya.

Blockchain Solana (SOL) Ungguli Ethereum

Di sisi lain, volume perdagangan on-chain Solana telah melihat peningkatan yang signifikan. Pada awal Desember 2023, volume perdagangan on-chain yang terakumulasi pada blockchain Solana melampaui US$240 juta per hari.

U Today melaporkan bahwa, volume ini telah melampaui Polygon (MATIC) dan Optimism (OP), dua solusi layer-2 berbasis Ethereum utama.

solana

Sebagai perbandingan, selama periode yang sama, Polygon dan Optimism mencatat volume perdagangan harian sebesar US$137 juta dan US$40 juta.

Dominasi Solana meluas di luar volume perdagangan. Dalam hal nilai bersih yang terkunci dalam aplikasi terdesentralisasi (dApps), ekosistem Solana mencatatkan US$688 juta dalam TVL.

Itu telah mengungguli pesaingnya Avalanche (AVAX), yang mencatatkan US$660 juta dalam dApps-nya. Momentum ini menunjukkan bahwa Solana mungkin akan segera melampaui TVL dari Polygon dan Optimism.

Dalam satu bulan terakhir, TVL Solana telah meningkat lebih dari 60 persen, dan harga SOL telah melonjak 45 persen. Namun, ia masih tertinggal dari Arbitrum (ARB), yang telah mengumpulkan hampir US$2,2 milyar dalam TVL, dan volume perdagangan hariannya melebihi US$363 juta. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait