Suka Ghozali, Ingatlah Kasus NFT Kramer yang Dicuri

Ghozali, pemuda asal Semarang yang meraup cuan Rp1,4 milyar dari berjualan NFT, menjadi viral berkat kesuksesan mendadak. Kendati NFT merupakan aset yang mudah diakses untuk berjual beli, baik penerbit maupun pembeli harus berhati-hati.

Satu NFT foto selfie Ghozali sempat dihargai lebih dari Rp20 juta. Pembeli yang kurang berhati-hati menyimpan NFT ini dapat mengalami kerugian dari oknum-oknum pemangsa yang kian tekun mencari korban.

NFT Ghozali, Jangan Jadi Seperti Ini

Pada awal Januari, Todd Kramer, pemilik galeri seni di New York, AS, mengalami pencurian NFT senilai US$2,2 juta. Empat buah NFT Bored Ape Yacht Club miliknya berhasil dicopet oleh situs phishing.

Menanggapi hal tersebut, marketplace OpenSea membekukan NFT tersebut sehingga tidak dapat dijual. Kramer berhasil memulihkan beberapa NFT miliknya, tetapi peristiwa ini menuai kritik sebab tidak menunjukkan etos desentralisasi.

Pusat riset Bank of America mendefinisikan NFT sebagai sertifikat keaslian dan kepemilikan terhadap suatu karya digital. Informasi transaksi dan kepemilikan diverifikasi dengan teknologi blockchain dan dianggap immutable.

Cara Menimbang NFT Bernilai Tinggi Seperti Milik Ghozali

Kendati demikian, memiliki NFT tidak sama dengan memiliki karya seni terkait sertifikat tersebut. Renno & Co, firma hukum asal Kanada, menjelaskan kolektor tidak dapat mencetak salinan NFT tersebut, membayar untuk melihat NFT itu atau menjual derivatif NFT tanpa izin dari pencipta.

Bagi yang berpengalaman berjual beli aset digital, kasus yang dialami Kramer dapat dihindari dengan cara menyimpan NFT memakai cold wallet dibanding hot wallet.

Hot wallet selalu terhubung dengan internet untuk memudahkan transaksi cepat tetapi dompet ini rentan terhadap peretasan. Sedangkan cold wallet adalah gawai fisik yang menyimpan aset digital secara luring sehingga lebih aman.

Langkah lainnya adalah meminta bantuan dari kanal resmi. Kendati Kramer berhasil menarik perhatian OpenSea melalui media sosial, situs-situs tersebut dapat memberikan peluang bagi kriminal untuk memanfaatkan kelemahan korban.

Menyoal Duplikasi File NFT “Proklamasi”, Copas dan Jual di Toko Lain

Pemilik NFT perlu memakai ekstensi peramban yang resmi. Bagi dompet kripto, pastikan ekstensi tersebut diterbitkan oleh pengembang asli sebelum diunduh dan dipasang pada peramban.

Pencegahan selanjutnya mencakup menjauhi tautan yang rusak atau tidak diketahui yang tersimpan dalam surel atau halaman-halaman tidak jelas. Investor sebaiknya menciptakan kata sandi yang kuat bagi setiap akun dan menggunakan otentikasi 2FA.

Jadi, jika tak ingin kehilangan NFT yang Anda beli dari Ghozali secara langsung atau oleh pembeli berikutnya, amankan wallet Anda dan jangan biarkan melayang [theweeklyjournal.com/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait