Suku Bunga The Fed Tinggi, Ray Dalio: Kita Menuju Stagflasi!

Ray Dalio, investor milyarder dan pendiri hedge fund Bridgewater, menyampaikan opini bahwa regulator federal tidak dapat menghindari kelesuan ekonomi dan suku bunga The Fed dapat berujung kepada stagflasi di masa mendatang.

Dalio berargumen bahwa The Fed telah bertindak terlalu pelan atau terlalu agresif terkait inflasi.

“Bank sentral sebaiknya memakai otoritas mereka untuk mendorong pasar dan ekonomi seperti pengemudi menyetir mobil, yaitu dengan menekan gas dan rem secara halus agar melaju konstan alih-alih menginjak gas dan rem secara keras sehingga mobil tersendat-sendat,” jelas Dalio, dikutip dari Fortune.

Pekan lalu, The Fed menerapkan peningkatan suku bunga ketiga tahun ini, dan terbesar sejak tahun 1994. Peningkatan 75 basis point atau 0,75 persen tersebut menyusul peningkatan 50 bps pada Mei dan 25 bps pada Maret silam.

Peningkatan suku bunga bulan ini menyusul inflasi yang tidak menurun pada bulan Mei. Berbagai pihak berharap inflasi menurun, tetapi inflasi justru memanjat mencapai rekor baru tahunan 8,6 persen untuk barang konsumen.

Menurut Dalio, kebijakan pengetatan moneter tidak dapat menyelesaikan inflasi. Ia meyakini ide tersebut adalah naif dan tidak konsisten dengan mekanisme kerja mesin ekonomi.

suku bunga the fed
Sejarah suku bunga acuan di AS dan resesi. Sumber: MacroTrends.

Pasalnya, pengetatan moneter hanya fokus kepada inflasi sebagai akar masalah. Dalio mengungkap, pengetatan dilihat sebagai tindakan mudah yang dapat membuat ekonomi membaik setelah inflasi, tetapi hal itu keliru.

Jika peningkatan suku bunga berhasil mengurangi inflasi, kebijakan tersebut melukai konsumen yang memiliki daya beli lebih rendah. Dalio menegaskan, kendati pengetatan moneter menekan inflasi sebab rakyat mengurangi pembelian, hal itu tidak memperbaiki ekonomi karena mengorbankan daya beli masyarakat.

Dalio berpendapat The Fed tidak dapat menghindari resesi sekaligus meminimalisir inflasi. Tidak ada apapun yang dapat dilakukan The Fed untuk memerangi inflasi tanpa mengakibatkan ekonomi lesu.

“Secara jangka panjang, The Fed akan mengambil jalan tengah yang berujung kepada stagflasi,” kata Dalio.

Stagflasi merupakan kombinasi kesendatan ekonomi, inflasi tinggi dan pengangguran tinggi. Kondisi ini terjadi pada tahun 1970-an, ketika harga energi meningkat akibat embargo minyak dan tekanan makro ekonomi lain.

Resesi Amerika Semakin Nyata, Ini Pendapat 5 Miliarder Dunia dan Bagaimana Nasib Bitcoin?

Ketua The Fed pada masa itu, Paul Volcker, disebut berhasil mengurangi tekanan ekonomi dengan cara meningkatkan suku bunga.

Kendati demikian, Dalio menjelaskan kebijakan Volcker tersebut memiliki biaya tinggi, yaitu disertai dengan pengangguran yang meningkat.

“Inflasi dicegah dengan cara memerah masyarakat dan perusahaan swasta serta mengurangi daya beli. Hal itulah yang terjadi dan akan terulang kembali saat ini,” pungkas Dalio. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait