Ternyata Transaksi Kripto Petro Venezuela Memang Ada

Pada Desember 2017, Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengumumkan pemerintah Venezuela akan meluncurkan kripto bernama Petro yang dipatok terhadap minyak. Sejak saat itu, keberadaan Petro dipertanyakan, tetapi CCN berhasil mendapatkan sejumlah token Petro.

Sejak diumumkan, Petro merupakan kripto yang kontroversial. Maduro mengklaim akan menerbitkan 100 juta token dan kemudian menjadikan Petro sebagai mata uang alternatif yang resmi di Venezuela. Ia mendorong adopsi Petro dengan “memaksa” organisasi-organisasi di Venezuela memakai Petro dan mengubah pembayaran pensiun menjadi Petro tanpa izin para pensiunan.

Kripto yang diklaim dijamin dengan minyak tersebut diluncurkan melalui ICO dan dijual pada Oktober tahun lalu. Sebelumnya pada September, Reuters melakukan investigasi dan tidak berhasil menemukan Petro ataupun cadangan minyak yang digadang-gadang menjadi jaminan Petro.

Setelah mengunjungi wilayah yang disebut menyimpan cadangan minyak Petro, jurnalis Reuters tidak menemukan tanda-tanda Petro ataupun toko yang menggunakannya. Kendati demikian, baru-baru ini beberapa situs di Venezuela mengutip seorang pakar kripto bernama Jose Lanz yang membuktikan Petro memang nyata.

CCN menghubungi Jose untuk memverifikasi apakah sebuah wallet Petro dapat diakses, dan apakah kripto tersebut benar-benar berjalan. Selang beberapa waktu, Lanz bersedia mengirim sejumlah token Petro kepada CCN.

CCN mencoba menggunakan wallet berbasis NEM, sebab Petro disebut dibangun menggunakan blockchain NEM. Tetapi, penelurusan lebih lanjut mengkonfirmasi dugaan bahwa Petro telah berubah menjadi plagiat Dash, sebab kemiripannya lebih dari sekedar whitepaper yang serupa. Format alamat Petro, seperti Dash, menggunakan 34 karakter termasuk huruf besar, huruf kecil dan angka.

Kendati block explorer Petro besutan Venezuela tidak mudah dipakai, CCN berhasil menemukan transaksi dari Lanz. CCN kemudian mendapat akses ke transaksi-transaksi dan alamat-alamat lain di blockchain Petro yang misterius tersebut, bila memang benar itu adalah blockchain.

Transaksi CCN termasuk dalam blok yang mengandung 0,76 kB data. Setelah menelusuri lebih lanjut, CCN menemukan alamat yang memiliki lebih dari 5 ribu Petro di dalamnya dan tampak mendapat token melalui sebuah masternode (simpul utama), yang mirip seperti simpul utama pada blockchain Dash.

Tidak jelas berapa nilai moneter 5 ribu Petro tersebut. Beragam entitas di Venezuela memberikan kurs yang berbeda-beda. Menurut bank sentral negara tersebut, satu Petro senilai dengan 36 ribu sovereign bolivar. 36 ribu sovereign bolivar itu bila diganti mengikuti kurs bank sentral bernilai sekitar US$17,27, yang berarti alamat tersebut memiliki US$86.350 Petro di dalamnya.

Meski Petro tampak bisa dipakai, tidak semua anggota pemerintahan Venezuela mendukung kripto. Presiden interim Venezuela Juan Guaido adalah seorang pegiat kripto yang lebih mendukung Bitcoin dibanding Petro.

Guaido melihat Bitcoin sebagai pilihan alternatif bagi Venezuela. Ia secara terbuka menyatakan tidak mendukung Petro. Guaido berpendapat tujuan Petro bukanlah sebagai alat untuk memperbaiki situasi ekonomi Venezuela, melainkan untuk menipu warga negara tersebut. [CCN.com/ed]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait